ALIKA '05

14 4 0
                                    

Alooo kalian readers ☺ aku minta pendapat kalian ni!! Gmna cerita ku? Apa unpublis atau gmna? Kayaknya aku kurang pede buat lanjutin :'( beri aku semangat dan cinta cobaa ')


                       

                            🌬🌬🌬

"Terus gimana orangnya"

"Dia marah-marah ga"

"Ganteng ga"

"Atau jangan-jangan dia aktor"

"Kalo dia lapor polisi gimana"

"Ma..."

Ranti menghentikan ucapannya melihat Alika mengangkat garpu ke arah matanya

"Lu mau tau,heumm"

Ranti mengangguk berkali-kali "tapi turunin dulu tuh garpu, serem"

"Oke"

Prankkk

Semua pengunjung Starbucks mengalihkan pandangan kearah kami dengan tatapan kepo walau dari kaum Adam sekalipun

"Apa liat-liat hah?!" Ucap Alika menantang

"Udah Paw, lagian lo jatuhin tuh garpu " sergah Mita

"Temen lo mau jadi wartawan,maybe" balas Alika menatap Ranti yang ditatap hanya menyengir saja

"Bukan gitu, gua kan excited banget njir"

"Lo kira apaan anjir" respon Mita sambil menyeruput secangkir kopi

"Tapi gua heran Napa tuh lakik diem aja. Udah gitu lu berdua tatap-tatapan cukup lama Paw"

"Temen lo kenal dia, maybe" kata Ranti meniru ucapan Alika

"Ga kreatif lo Bambang"

"Ya mana gua tau, masabodo deh lagian dia juga batang masa iya mulutnya ember" balas Alika

"Ya kita mana ada yang tau dia lakik atau ga, namanya kan juga kecelakaan gitu" ucapan Mita di angguki setuju Ranti

"Pusing-pusing amat yela udah lewat gausah dibahas kea mantan aja haha" ujar Alika ternyata mendapat respon dari kedua sahabatnya mereka memandang Alika, dalam pikiran masing-masing mereka berucap

2 tahun temenan baru denger si Paw ngomong mantan

Lika punya mantan?

"Napa lo pada?" Alika menegur kedua Curut yang sedang menatapnya intens

"Kaga"

"Ngga"

"Stress ah" kekeh Alika

Alika menatap jam tangan sudah menunjukkan pukul 5 sore. Akhirnya Alika mengajak kedua sahabatnya pulang. Ya memang tadinya Alika hanya bersama Mita, tapi hendak menuju Starbucks mereka melihat Ranti di halte. Mereka pun berhenti dan menanyakan kenapa bisa ia disana sendirian. Katanya, sehabis pulang dari rumah Adam ojek yang di pesan motornya mogok dan alhasil Ranti menunggu di halte beruntung semesta berpihak kepadanya sahabatnya datang di waktu yang tepat, hufft.

                            🌬🌬🌬

"Mit"

"Hmmm"

"Kok gitu sih?"

"Gitu apanya" Mita menoleh sekilas

"Gua manggil di bales deheman doang"

"Yelah kirain paan" sewot Mita

"Turunin gua di lampu merah"

"Gitu aja ngambek" kekeh Mita

"Gua mau ke Gramedia" jujur Alika

Mobil Mita sudah berhenti tepat lampu merah "Beneran ni? Gamau gua anter?"

"Udah balik snoh, nanti nyokap nyariin. Gua pulangnya minta jemput bang Ryan aja"

"Tq yaa mitaaa" ucapku sambil memberi kiss jauh dari luar kaca mobil.

"Tiati ya Paw" ujar Mita menutup kaca mobil.

Mita terus melihat langkah Alika memastikan bahwa Alika tidak berbohong kepadanya. Dan benar saja Alika memasuki area Gramedia yang berada di sebrang jalan Gejora. Mita selalu berdoa bahwa Alika tidak akan pernah mengkhianati nya, walau Paw nya itu selalu menutup diri dari dirinya ataupun Ranti.

"I hope you enjoy staying here"

                    
                              🌬🌬🌬








AlikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang