Alika tak henti memandang batu nisan yang berada di depannya. Di taburkan nya bunga dan air mawar yang tadi ia beli di depan TPU Pondok Rangon. Air mata nya keluar tanpa izin sang pemilik"Paw"
"Balik yu? Udah hampir 2jam lhoo kita disini" ujar Mita
"Duluan aja" sahut Alika
Mita menatap Ranti, mengerti dengan tatapan sahabatnya Ranti memegang bahu Alika "Kita makan dulu yu, Muka lu agak pucat gitu" katanya lembut
Tak mendapat respon apapun akhirnya mereka pasrah menunggu. Sudah beberapa kali mereka menemani Alika ke tempat peristirahatan terakhir sang ayah, Arman Saputra. Sudah berulang kali pula mereka menunggu. Mita dan Ranti tak mempermasalahkan itu, hanya saja keadaan Alika yang membuat mereka khawatir
"Pah.. Alika pulang ya.. Alika janji bakalan kuat hadapi ini semua.. papa pasti selalu jagain Alika ya pah? Makasih ya pah.. Alika kangen banget sama papah.. kangen main boneka sama papah.. main masak-masakan.. ma.."
Hiks!!hikss!!
Alika tak sanggup melanjutkan ucapannya. Alika benar-benar menceritakan semua beban hidupnya. Alika merindukan sosok ayah dalam hidupnya
"Alika pulang.. assalamualaikum" ucapnya sambil mencium batu nisan
Peka dengan keadaan sang sahabat, Mita dan Ranti menuntun Alika untuk berdiri. Mereka bertiga berjalan menuju parkiran TPU karena tadi sehabis keluar dari sekolah, Mita menelpon supir nya untuk mengantar mereka
15menit berada di perjalanan keadaan sangat hening, tak ada yang memulai percakapan di antara mereka bertiga
"Paw"
"Kenapa"
"Lu ada masalah? Sini cerita"
"Kita kan udah deket dari kelas 10. Kayaknya lu ga pernah cerita sama gua. Lu selalu nyimpen masalah sendiri. Emang gue di anggap apa sih?" Ada sedikit jeda sebelum Mita melanjutkan ucapannya
"Iya bener apa kata Mita. Emangnya enak nyimpen masalah sendiri? mungkin dengan cara lu berbagi sama kita lu ngerasa agak berkurang atau mungkin kita bisa ngasih saran" tutur Ranti setuju dengan ucapan Mita
Alika memandang kedua sahabatnya dengan tatapan sulit di artikan
"Kalian memang dua orang manusia yang paling berharga di hidup gua. Yang selalu support gua. Yang selalu jadi suporter terdepan saat gua lomba. Yang selalu heboh saat gua sakit atau ada lelaki lain yang mencoba ngengodain gua. Tapi maaf, ga semua masalah dalam hidup seseorang bisa diceritain. Gua butuh privasi, yang mungkin orang lain ataupun bunda gua, abang-abang gua, dan sahabat gua yang ga bisa lewatin batas itu" ujarnya di akhirnya dengan senyuman khas Alika
🌬🌬🌬"Kapan si mulai makan?"
"Tunggu adikmu, Bima" Bima memutar bola mata nya malas, buang-buang waktu saja. Huhh
"Yan, tolong kamu panggilin alika"
"Siap bun" balas Ryan
Tok!!tok!!
"Dee"
"likaa"
"Buka pintu nya woiiii"
Cklek
"Astagfirullah" ucap Ryan kaget melihat penampilan sang adik
"Kenapa si?"
"Ada Wewe gombel bun di rumah" teriak Ryan yang memang terdengar sampai ke ruang makan
"Anjir lu bang" ucap Alika sambil memukul lengan Abang keduanya itu
"Serem gua liat muka lu"
"Udah deh buruan ke bawah, makan. Sebelum bang Bima ngamuk" tutur Ryan sedikit serius
"Yaudah sebentar"
Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sudah berada di ruang makan. Alika menyapa sang bunda dengan senyum manisnya. Lalu menatap Abang sulungnya dengan sedikit takut karena sedari tadi datang Alika sudah di beri tatapan tajam nya
"Mari makan"
"Yan, kamu pimpin doa" final Arina
🌬🌬🌬Langkah Alika terhenti saat tangan kekar beserta bunga mawar berada tepat di hadapan nya
"Morning, cantik"
"Ambil dong bunganya, asli lhoo"
"Maksud lo apaan ni"
"Hah?"
"Lo kira gua mayat?! Di kasih bunga"
"Biasanya cewe yang gua kasih bunga nerima dan langsung klepek-klepek" ujarnya terlalu percaya diri
"Basi" Alika melirik sekitarnya ternyata sudah banyak pasang mata yang secara terang-terangan melihatnya, tak di sangka mereka sedang berada di parkiran
"Mending lo kasih sama yang lebih membutuhkan" ucapnya berlalu meninggalkan Bagas yang diam terpaku
"Tapi ini buat lo zeyeng" teriaknya yang mendapat sorakan dari siswa siswi yang berada di sekitar nya
"Apa hah?! Sirik ae lu pada"
"Belagu juga lu bocah baru" ucap seseorang yang berada di belakang
"Lo?!"
"Welcome my school"
🌬🌬🌬Nah loh siapa ya tuh??
Alika sombong sekali yaa 😅😅
Bagas terlalu PD iya ga sih??
Terus siapa lagi tuh??
Rival nya dia atau bukan tuh wkw
Next ga ni?:_))
Vote-coment yaa😭😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Alika
ActionAlika laurent callista : Siapa yang tidak kenal gadis yang memiliki ciri khas rambut pirangnya dan bodygoals itu. Seantero sekolah bahkan menyukai dirinya yang kerab di sapa 'lika' atau 'pawpaw' itu karena keramahannya dan status dirinya yang memang...