ALIKA '04

15 4 0
                                    

Maaf ya buat semuanya aku emang ga terlalu pinter buat bikin cerita. Aku emang lagi nyari jati diri. Kalo emang menurut kali ceritaku ini ga bermutu silahkan komen ya. Kasih saran atau apapun itu. Sebenernya udah agak jenuh buat lanjutin tapi ya mau gmna aku tetep pada prinsip menyelesaikan cerita acak kadul ku ini :'(

Kasih semangat yaa guys ☺

Jangan lupa komen dan vote guys🤗
 
      
                               🌬🌬🌬

    

                            

-Bagas POV/

Welcome to my school

Setelah kejadian tadi Bagas tak henti-hentinya memikirkan rival nya itu. Tak menyangka bahwa Edo Ramadhan, seniornya. Bahkan Bagas mengira Edo telah di penjara setelah kasus tawuran yang menyebabkan satu orang tewas di tangan geng nya.

Dulu Edo dan aku tak seperti ini, tak balapan demi label, tak taruhan demi pangkat, dan tak dendam karena masalah yang muncul ketika dua keluarga berkumpul merencanakan pernikahan. Ya, Edo dan aku step brother.

Aku sendiri binggung, bagaimana bisa ibu dan lelaki tua itu bertemu dan muncul rasa di antara keduanya. Bahkan sekarang ibuku memiliki  anak dari pemilik perusahaan cetak tersebut.

Jika kalian berfikir aku, Edo dan pasangan kuno tersebut tinggal dalam satu atap, itu salah. Aku memisahkan diri dari mereka. Begitupun Edo. Kami tak pernah merasa kekurangan karena memiliki aset sendiri dan uang yang terus mengalir ke rekening. Edo sendiri pun mempunyai rumah dan dua mobil Lamborghini yang berada di garasi rumahnya.

Hubungan kami Renggang tak hanya masalah pernikahan orang tua. Kami mempunyai masalah pribadi.
Itu karena Bella.

"Diem aja lu" aku tersadar dari lamunan dan sialnya aku gagal memikirkan dia

Aku menoleh menatap jengah "paansi nganggu bego" aku bangkit menuju kantin karena bel istirahat sudah berbunyi sejak aku memikirkan si sialan itu.

Sengaja atau tidak, aku melihat pemandangan sesaat ketika Edo sedang tersenyum kepada perempuan yang dari belakang sudah terlihat cantik.

Aku pun menghampiri, menyadari keberadaan ku perempuan itu menundukkan kepalanya "masuk gih" ucap Edo sok romantis dengan tambahan tangan nya mengusap kepala perempuan yang tak ku ketahui namanya.

"Mainan baru"

"Bella lu kemana'in"

"Nyesel gua dengan lapang dada ngasih dia ke lo" Bagas tertawa renyah di akhir ucapannya

Edo menatap tak suka dengan rahang yang mengeras dan tangan yang sudah terkepal erat

"Gaguna gua nungguin sesuatu yang ga pasti" jawabnya dengan nada sedikit emosi dan getir

"Maksud lo paan"

"Bella pergi"

"Pergi?"

"Kuliah dan tinggal di London"

"Whaha gila lo ga lucu bro bercanda nya" kataku tertawa sambil menepuk bahunya

"Gua keliatan bercanda?"

"What?!"

"Sejak kejadian itu dia ngejauhin gua, dan bodohnya pas dia izin untuk pergi gua malah iyain"

AlikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang