Mengapa aku mesti duduk disini, sedangkan kau saja tepat berada di depanku, Krist.
Seharusnya aku berdiri, berjalan menghampiri mu, dan menyapa mu.
Sedangkan aku masih saja duduk disini dihadapan mu. Menikmati lentik bulu mata mu, bibirmu, dan rambut mu yang mulai memanjang menutupi mata mu. Mungkin kau tak sadar sedang aku amati sebegitu intens nya, karna kau sedang asik sendiri dengan telefon genggam mu.
Aku masih saja terus memandangi mu, menikmati wajah mu. Mungkin jika kamu melihat ku sekarang, kamu akan tahu bahwa aku sedang memberi isyarat pada mu bahwa aku mencintai mu, Krist.
Namun smua itu tidak aku lakukan, karena menurut orang-orang Cinta itu mesti berkorban. Entah berkorban seperti apa yang mereka maksudkan.
Apa seperti ini rasa nya, bahwa meskipun kita saling mencintai namun tak mesti bersatu?
Biarlah, biarlah ku cumbui bayang-bayang mu. Seperti selama ini yang aku lakukan. Dan biarlah ku sandarkan sejenak harapanku, harapan-harapan yang ku buat untuk mu atau mungkin bahkan harapan untuk kita bersama.
-SP-
KAMU SEDANG MEMBACA
Harum Hujan 💧 (END)
FanfictionSeperti hujan, sebanyak itulah Rindu ku pada mu -SP- Bila kamu memeluk hujan, itu aku. Bila kamu menyentuh dingin, itu aku. Bila kamu mencium angin, itu aku. Maka kamu adalah tanah yang begitu tabah menadah basah. End