Rintik 💧+15

293 34 7
                                    

Singto sudah sampai diapartement yang ia sewa sekitar 30 menit yang lalu, ia sengaja menyewa apartement untuk tempatnya tinggal selama beberapa bulan ke depan. Bahkan Singto menyewa apartement yang sederhana tidak terlalu mewah, cukuplah untuk dirinya hidup sendiri beberapa bulan kedepan. Walaupun ia sempat ditawari untuk tinggal diapartement milik P'Bella yang baru dibelinya sekitar setahun yang lalu, namun Singto menolaknya walau fasilitas disana lebih baik dari apartementnya sekarang namun jarak yang harus ditempuh pun sangat memakan waktu untuk sampai ke tempat magangnya.

Singto magang disalah satu stasiun televisi terbesar di korea, Ia dan beberapa temannya memang ditempatkan disini namun beda divisi. Singto, Sky dan Petch mereka bertiga yang terpilih untuk magang disini. Sky & Petch adalah sahabat Singto dikampus.

"Hah..." Singto menghela nafas nya setelah memindah beberapa barang bawaan dan beberapa koper yang ia bawa, Singto merebahkan tubuhnya diatas kasur single bed miliknya. Kemudian ia mengambil telfon genggamnya dan menghubungi seseorang, tak lama suara sang kekasih terdengar.

"Hallo P'Sing? Sudah sampai?" Ucap Krist dari seberang sana.

Singto yang mendengar betapa antusiasnya Krist menjawab telfon darinya pun tersenyum hangat.

"Sudah sayang, kau kenapa belum tidur? Bukannya disana masih jam 2 pagi?"

"Aku tidak bisa tidur P'Sing, sebelum aku tahu kalau P'Sing benar-benar telah sampai disana dengan selamat." Tutur Krist tanpa jeda

"Aku sudah sampai sekitar satu jam yang lu Kit, sekarang kau tidur na.."

"Hmm, baiklah aku akan tidur sekarang, P'Sing jaga kesehatan mu. I love you"

"Kau juga jaga kesehatan mu na, perhatikan makan mu. Love you too !" Kemudian Singto memutuskan sambungan telfonnya, dan ia menutup matanya. Masih ada 3 jam tersisa sebelum ia bersiap untuk berangkat ke salah satu stasiun televisi tempatnya magang.

Lain halnya dengan Krist, setelah Singto memutuskan panggilan telfonnya Krist sedari tadi hanya memandang layar ponselnya yang menampilkan foto kebersamaan Krist dan Singto.

"Hahh, baru juga sehari phi, tapi aku sudah rindu sekali dengan mu" Krist bermonolog dengan dirinya sendiri, tanpa ia sadari cairan sebening kristal keluar dari mata indahnya. Tak lama kemudian ia memejamkan mata, karena memang sedari Singto pergi Krist sama sekali tidak bisa tenang bahkan ia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya malam ini. Krist sedikit lega dan mulai merasakan kantuk, entah sejak kapan Singto sudah seperti obat tidur untuknya.

*****
Singto sudah berada dilobby apartement nya sejak 10 menit yang lalu, untung saja Ia sempat membeli hot americano karena temannya agak telat untuk menjemputnya. Singto memang ada janji dengan salah satu temannya yang sudah merekomendasikannya untuk magang ditempat kerjanya. Temannya bernama Jung Hae In, Singto biasa memanggilnya In. Saat sedang asik berselancar dimedia sosialnya, Singto melihat beberapa postingan termasuk postingan Krist di Instagram milik Krist dan membuat lengkungan tipis disudut bibirnya itu membuat hatinya menghangat. Tak lama ia dikejutkan dengan seorang laki-laki berkacamata yang melenggang masuk ke dalam lobby.

 Tak lama ia dikejutkan dengan seorang laki-laki berkacamata yang melenggang masuk ke dalam lobby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harum Hujan 💧 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang