Hari ini Singto memilih penerbangan pagi dari Incheon menuju Suvarnabhumi, resikonya ia hanya tidur 3 jam. Singto tidak ada memberi kabar ke siapa pun tentang kepulangannya ke Bangkok, mungkin hanya Adora dan kedua temannya Sky dan Petch. Bahkan keluarga nya pun tidak ada yang tahu, jika ia pulang. Singto pun tidak banyak membawa barang, hanya tas ransel yang berisikan barang-barang pribadi yang sekira nya penting.
Sekitar 30 menit yang lalu pesawat yang ditumpanginya sampai di Bangkok dan sekarang ia langsung menuju ke apartement Krist, sejak kemarin Singto memang kepikiran dengan semua yang diucapkan P'Bella. Perasaannya kalut, hingga ia memutuskan untuk pulang sebentar ke Bangkok, menemui kekasih hatinya.
Singto memang tak memberi kabar pada Krist atas kepulangannya hari ini, biar menjadi kejutan untuk Krist. Setelah hampir 2 minggu mereka tidak saling berkomunikasi. Taksi yang Singto tumpangi sudah sampai di lobby apartemen Krist. Tanpa menunggu lama, Singto langsung menuju kamar milik Krist.
Singto memencet bell kamar Krist berulang kali namun tidak ada satu pun jawaban atau seseorang yang membukakan pintu. Untung saja Singto punya kunci cadangan kamar Krist, yang dulu sempat Krist berikan padanya. Singto akhirnya membuka pintu dengan kunci cadangan, apartemen Krist gelap. Itu tanda nya Krist sedang berada diluar.
Singto meletakkan tasnya dan berjalan menuju sofa, ia merebahkan badannya pada sofa Panjang milik Krist yang berada diruang tamu. Ia melihat jam ternyata masih pukul 3 sore waktu Bangkok. Sembari menunggu Krist pulang, Singto berniat untuk memejamnkan matanya sebentar. Karena beberapa minggu ini jam tidurnya sangat kacau melebihi kegiatanya sebagai artis.
***
Krist baru menyelesaikan pekerjaannya pada pukul 9 malam, karena ia sangat Lelah akhirnya Krist memutuskan untuk langsung pulang ke apartemennya.
"Jadi, kau mau pulang kemana Krist? Biar ku antar" Tanya mae yui pada Krist.
"Pulang ke apartemenku saja mae, aku Lelah"
"Ya sudah"
Tak membutuhkan waktu lama karena jarak lokasi event dan apartemen Krist tidak terlalu jauh, Krist dan mae yui telah sampai di apartemen.
"Tidak mampir dulu mae?"
"Tidak, Krist. Aku langsung pulang saja"
"Baiklah mae, terimakasih sudah mengantarku. Hati-hati dijalan"
"Heum, kau juga. Istirahatlah yang cukup, besok kau tidak ada jadwal. Jika kau ingin pulang ke rumah mu, pulanglah dan jangan terlalu banyak pikiran. Lihat kantung mata mu itu, menyeramkan"
"Siap mae, ya sudah aku masuk"
Setelah mobil mae yui keluar dari lobby apartemennya, Krist memutuskan segera menuju ke kamarnya, sungguh ia sangat Lelah dan ingin segera mandi. Ia membuka pintu dan menyalakan lampu, mata nya menangkap tas yang terletak dibelakang sofa didepan tv. Krist sangat mengenali tas tersebut, ia berjalan menuju sofa dan alangkah kagetnya ia mendapati Singto tertidur pulas di sofa.
"Sejak kapan P'Sing, tertidur disini. Astaga" ucapnya dalam hati.
"P'Sing..." Krist mengusap lengan Singto pelan, ia berusaha untuk tidak mengganggu istirahat Singto, namun melihat cara nya tertidur disofa membuatnya merasa kasihan.
"Eughh..." Singto yang merasa tidurnya terganggu pun akhirnya membuka mata.
"P'Sing sejak kapan sampai di Bangkok? Kenapa tidak menghubungiku?"
"Sejak jam 3 sore tadi, kau sudah pulang? Apa kau capek Krist?" Tanya Singto sembari mendudukan diri disebelah Krist.
"Sedikit Lelah phi, hari ini ada 2 event yang harus aku hadiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Harum Hujan 💧 (END)
ФанфикSeperti hujan, sebanyak itulah Rindu ku pada mu -SP- Bila kamu memeluk hujan, itu aku. Bila kamu menyentuh dingin, itu aku. Bila kamu mencium angin, itu aku. Maka kamu adalah tanah yang begitu tabah menadah basah. End