Mature content (17+)
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Setelah mereka menyelesaikan makan mereka pulang ke apartement milik Singto. Tak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke apartement Singto dari restoran itu, hanya membutuhkan waktu 10 menit dengan mobil.
"Aku atau P'Sing duluan yang mandi?"
"Bagaimana kalau kita mandi bersama"
Blushhh...
Seketika wajah Krist memanas dan sudah dipastikan, wajahnya memerah sempurna seperti tomat sampai ketelinga nya.Singto yang gemas langsung menghampiri Krist yang sedari tadi berdiri diambang pintu kamar mandi.
"Hei kenapa?" Singto membelai pipi Krist yang memerah.
"Ahh tidak, baiklah ayok hitung-hitung menghemat waktu kan" ucap Krist sambil menarik tangan Singto untuk masuk ke kamar mandi.
Krist mulai membuka satu persatu kancingnya, kemudian ia membuka celana jeans pendek yang ia kenakan. Singto yang mengamati setiap pergerakan Krist dari belakang hanya bisa menelan ludah nya kasar. Dengan santainya Krist mengekspose badannya yang mulus, dan seputih susu itu, kemudian membuka celana nya dan ia hanya menggunakan celana dalamnya.
Krist membalikkan badannya, ia melihat Singto yang masih berpakaian lengkap. Kemudian ia menghampiri Singto yang masih diam berdiri didepan wastafel.
"Au Phi, kenapa belum dibuka pakaian mu? Apa perlu aku bantu?" Goda Krist
"Tidak kit, aku akan membukanya sendiri" Singto menolak tawaran Krist dengan lembut.
Krist yang mendapat penolakan pun hanya mengangkat kedua bahu nya dan tersenyum pada Singto, ia berjalan melewati Singto ke arah wastafel dibelakang Singto untuk menggosok gigi nya.
Singto mulai membuka pakaiannya satu persatu, Krist memandang pantulan tubuh Singto pada kaca wastafel didepannya. Ia meneliti setiap inci tubuh Singto, punggung mulus mempunyai warna tan yang sangat kontras dengan tubuhnya yang putih pucat seperti susu. Tangannya terus bergerak menggosok gigi nya, namun mata nya tak lepas sedetikpun dari tubuh Singto.
Singto melepas smua pakaiannya termasuk celana dalamnya, lalu ia masuk ke dalam bathup yang sudah ia isi dengan air hangat. Ia memejamkan mata nya dan menyenderkan kepalanya pada ujung bathup, Singto merasa sangat relax berendam dengan air hangat.
Krist langsung membuka celana dalam yang ia pakai dan menyusul Singto berendam. Krist menyandarkan kepalanya ke dada bidang milik Singto.
"P'Sing.."
"Hemmm"
"Jangan tidur disini, nanti P'Sing masuk angin"
"Aku tidak tidur kit, hanya saja ini sangat nyaman" ucap Singto sambil melingkarkan tangannya pada tubuh Krist.
"P'Sing.."
"Apa sayang.."
"Apa fans-fans kita akan suka dengan hubungan kita ini phi?" Tanya Krist sambil memainkan jari-jari Singto yang berada di perutnya
"Tenang saja, mereka pasti akan mengerti kita kit"
Krist hanya menganggukan kepala nya tanda ia mengerti. Hembusan nafas berat Singto mengenai leher jenjang Krist yang kemudian ia menegakkan tubuhnya, dan mengecupi lembut punggung Krist yang seputih susu. Bahkan Singto dengan sengaja memberi tanda kepemilikan ditengkuk Krist. Membuat sekujur tubuh Krist meremang.
![](https://img.wattpad.com/cover/189704034-288-k857317.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Harum Hujan 💧 (END)
FanfictionSeperti hujan, sebanyak itulah Rindu ku pada mu -SP- Bila kamu memeluk hujan, itu aku. Bila kamu menyentuh dingin, itu aku. Bila kamu mencium angin, itu aku. Maka kamu adalah tanah yang begitu tabah menadah basah. End