I wanna ask you
If this is all just in my head
My heart is pounding tonight
I wonder- Sweet Night ( V BTS) -
------------------------
Setelah mereka menyelesaikan makan malam Krist dan Singto memilih untuk beristirahat terlebih dahulu. Hari semakin larut, kedua mata Krist seperti enggan terpejam mengingat isi pesan singkat antara Singto dan seorang perempuan bernama Adora. Krist sudah meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak ambil pusing tentang pesan itu, namun lagi dan lagi Krist hanyalah seorang manusia biasa ia tak bisa menyembunyikan rasa penasaran bercampur dengan rasa takut dalam hati nya. Krist ingin sekali meminta penjelasan dari Singto soal pesan singkat tersebut dan bertanya ada hubungan apa Singto dengan perempuan itu, namun Krist mengurungkan niatnya ia tak mau dianggap ikut campur atas kehidupan pribadi sang kekasih. Tapi hei, bukannya sudah sewajarnya Krist tahu?
"Hahhhhh, sudahlah" Krist menghela nafas panjang dan melirik Singto yang ada disebelahnya kemudian menutup matanya.
Singto yang belum tidurpun mendengar helaan nafas dari Krist ia membuka mata, "Belum tidur, Kit?"
"Aku tidak bisa tidur phi"
"Kenapa? Apa yang mengganggu pikiranmu?"
"Tidak ada, tapi entah kenapa aku tidak bisa tidur" Ujar Krist yang berkata bohong padahal banyak sekali hal yang mengganjal dihati dan pikirannya namun ia enggan untuk bercerita pada Singto.
"Jika tidak ada, ayo tidur ini sudah malam loh" ucap Singto sembari memeluk pinggang Krist dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Krist.
"Oh ya P'Sing, aku lupa menyampaikan sesuatu pada mu"
"Apa?" Jawab Singto yang mulai terpejam.
"Tadi siang sewaktu P'Sing tidur ada pesan dari seseorang yang bernama Adora, karena kau sedang tertidur dan aku tidak tega untuk membangunkan mu jadi aku yang membalas pesannya. Apa tidak apa-apa Phi?"
"Oh itu, tak masalah Krist. Dia hanya senior ku dan teman satu divisi ditempatku magang. Kami tidak ada hubungan apa-apa. Sudah tidak perlu terlalu kau pikirkan hmmm"
Krist lega mendengar penjelasan dari Singto meskipun niatnya tadi hanya menyampaikan sesuatu yang ia lakukan tanpa meminta ijin pada sang empunya, Krist menolehkan kepalanya tersenyum dan mengecup kening Singto.
"Selamat malam P'Sing. Mimpi indah na" Krist membalas pelukan hangat Singto.
"Selamat malam sayang" Singto mengecup kilas bibir ranum Krist.
-------------
Pagi menjelang, Singto terbangun lebih dahulu karena mendengar telfon genggamnya berdering. Ia melihat dilayar ponselnya ternyata Adora yang menelfonnya, Singto melihat Krist masih tertidur pulas. Kemudian ia beranjak dari tempat tidur menuju balkon kamarnya, membuka jendela sepelan mungkin agar Krist tidak terganggu dari tidurnya dan menjawab panggilan dari Adora.
"Hallo...."
"Hai, Sing. Selamat pagi maaf ya mengganggu jam tidurmu aku tahu disana masih jam 5.30 pagi bukan?"
"Heummm, tak apa Adora kebetulan aku juga sudah bangun. Ada apa?"
"Bagaimana kabarmu? Aku kemarin mengirimi mu pesan tapi sepertinya temanmu yang membalas"
"Kabarku baik, oh kemarin yang membalas pesanmu kekasihku. Aku menginap di apartemennya sejak kepulangan ku ke bangkok"
"Oh, jadi kemarin kekasihmu. Aduh maafkan aku Sing, aku tidak tahu jika itu kekasihmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Harum Hujan 💧 (END)
FanfictionSeperti hujan, sebanyak itulah Rindu ku pada mu -SP- Bila kamu memeluk hujan, itu aku. Bila kamu menyentuh dingin, itu aku. Bila kamu mencium angin, itu aku. Maka kamu adalah tanah yang begitu tabah menadah basah. End