"Hyung... mobil itu sedang berada diperjalanan menuju di Distrik 9."ucap Seungmin sambil menatap layar Renjun. Minho yang mendengar itu terdiam,
Distrik itu lagi? Tapi kenapa? - batinnya lalu mengalihkan pandangannya pada konputer miliknya.
"Eeemm...Changbin kau masih disana?"tanya Minho panik.
"Lino pengendara milik mobil yang kulacak itu menelponku."ucap Renjun.
"Halo?"
"...."
"Ah baiklah sekarang mobil itu ada dimana?"
"...."
Renjun menatap Minho sambil mengatakan 'Mobil penculik Changbin berhenti dipom bensin' tanpa suara.
"...."
"Apa? Sebentar, Lino tolong katakan pada Changbin untuk menyimpan ponselnya tapi jangan putuskan sambungannya, tuan Kim bilang jika penculiknya sadar jik ia terus mengikutinya."
Minho mengangguk mengerti, lalu ia menyuruh Changbin menyimpan ponselnya tanpa memutuskan sambungan.
Minho kembali menatap Renjun yang masih berbicara pada orang bernama 'Tuan Kim' itu.
"Jangan panik, jangan matikan sambungan teleponnya, biarkan saja dia mendatangimu usahakan kau jangan terlihat panik tuan."Raut wajah Renjun seketika panik yang membuat Minho dan Seungmin khawatir.
Tiba-tiba ada rekan kerja mereka yang memanggil Seungmin karna ada penelpon yang menelponnya lalu Seungmin pamit pada Minho dan Renjun.
"Renjun kau kenapa?"
'Minho dia...dia membunuhnya.' Minho membalikkan badannya.
"Apa maksudmu? Siapa?"
'Pengendara yang mengikuti kami. Dia memukul kepala tuan itu dengan botol soju hingga kepalanya tertancap pecahan kaca itu.' Suara Changbin mulai bergetar. Lalu Minho menatap Renjun yang sudah memucat.
"Lino...ia membunuhnya."gumam Renjun sambik menatap Minho.
'Minho ia kembali melajukan mobilnya. Bagaimana ini?'
Minho terdiam sejenak. Lalu muncul ide gila dalam benaknya.
Minho pun mengeluarkan ponsel miliknya lalu menyambungkannya dengan sambungan milik Changbin tanpa memutuskan sambungan yang berada dikomputer miliknya."Lino apa yang kau lakukan?"tanya Renjun.
"Tak ada pilihan lain selain aku sendiri yang turun tangan, aku tak mau lagi kehilangan."
Dari sebrang telepon Changbin terdiam. Apa ia tak salah dengar. Ada sedikit rasa lega dalam hatinya walaupun ia merasa nasibnya akan sama dengan kasus-kasus yang ia lihat ditelevisi, mati terbunuh.
"Lalu bagaimana caranya?"tanya Renjun.
Minho diam," Panggil Lisa---"
"Kau mau kemana Lino?"tanya Lisa yang memotong ucapan Minho tadi.
"Lisa bisakah kau, Renjun, dan juga Seungmin membantuku? Aku harus pergi sebentar."pinta Minho.
"Jangan berbuat yang tidak-tidak Lino aku tak mau kehilanganmu."rengek Lisa.
"Aku mohon Lis...jika aku tak bisa menyelamatkan Changbin maka aku tak akan bisa memaafkan diriku sendiri."
"Hyung kau mau kemana? Jangan katakan jika kau ingin menyelamatkannya sendiri."tebak Seungmin.
"Hm. Aku mohon."
"Baiklah. Tapi berjanjilah kau akan pulang dalam keadaan selamat."ucap Lisa final.
"Soal atasan biar aku yang urus."tambah Seungmin.
"Aku yang handle kau dan Changbin dari sini."ucap Renjun yang diangguki oleh Minho.
"Ah Siyeon!!"panggil Minho, lalu yang dipanggil menoleh.
"Wae geure? Kau mau kemana Minho? Bukankah ini belum jam pulang?"tanya Siyeon.
"Kau bisa tanyakan pada mereka. Kau mau kemana?"Minho menunjuk teman-temannya.
"Aku, Yuqi, dan Jihyo izin pulang. Ibuku akan melahirkan Memangnya kenapa?"
"Oh begitu, tidak jadi aku tadinya ingin meminta bantuanmu untuk meng-handle komputer milik salah satu dari mereka. Tapi tidak jadi."
Siyeon diam sebentar lalu mengeluarkan ponsel miliknya dan mengetik sebuah pesan entah pada siapa lalu menyimpannya kembali.
"Akanku bantu, Jihyo dan Yuqi juga."final Siyeon.
"T-tapi Siyeon, bagaimana dengan bibi?"Tanya Jihyo.
"Ibu urusan belakang. Lagipula ada ayah dan keluarga kita disana. Mereka pasti akan mengerti."jawab Siyeon.
"Baiklah kau cepatlah pergi penelponmu sedang menunggu."tambah Siyeon.Minho pamit pada teman-temannya lalu membelah jalanan menuju tempat itu. DISTRIK 9.
Tbc.
Huhuhuuu ini part paling pendek deh kayaknya:(
Tapi gpp laaaa dari pada engga
Kwokwkwok...Jangan lupa dukung and comment yehhh

KAMU SEDANG MEMBACA
The Call
Acakkisah ini berawal dari seorang pemuda bernama Lee Minho yang bekerja disalah satu instansi pemerintah dalam hal perlindungan dan keamanan. Suatu hari ia mendapat panggilan dari seseorang bernama Seo Changbin. Mengaku bahwa dirinya tengah disekap...