Just a Friend (P.P)

3.2K 325 32
                                    

Kamu melangkahkan kaki dengan malas ke sekolah mu Midtown. Kamu berjalan menuju loker untuk mengambil buku-buku yang kamu butuhkan hari ini.

"Morning, Losers." Kamu menyapa sahabat-sahabatmu yaitu Ned dan Peter di mana mereka mau mengagetkan mu.

"M-morning, (y/n). How's you doing?" Ned merangkul pundakmu. Kamu menghela nafas malas, "Seperti biasa. Kelas Matematika membuat hari ku memburuk."

"Hey, matematika gak seburuk itu." Peter menyela.

"Ya, tidak untuk orang pintar sepertimu." Sindirmu dan Peter tertawa.

"Hey Ned.. itu lihat ada Liz. Menurutmu apakah dia memakai rok baru?" Peter menyikut Ned. Kamu memutar bola mata ketika mendengar itu. Kenapa selalu Liz? Apa tuh anak gak melihat ada seseorang yang mencintainya dengan tulus? Hey, Peter. I'm here.. hellooo batinmu.

"No, mate. Itu rok lama." Sanggah Ned.

"Tapi dia terlihat cantik seperti biasa kan?" Peter terkagum-kagum melihat Liz yang ada di ujung lorong sedang tertawa dengan teman-teman tenarnya.

"Yeah She's beautiful. But i'm cooler than her." Kamu bergumam dengan nada bangga. Peter dan Ned langsung menoleh melihatmu. Kamu memberikan tatapan what? Pada mereka.

"Just ask her out, bro." Ucapan Ned membuat nafasmu tercekat. Kamu langsung menoleh melihat Peter berharap cemas terhadap jawabannya.

Peter terlihat kaget awalnya lalu, "I want to. But... Aku tidak berani mencobanya. Menurutmu bagaimana (y/n)?" Peter bertanya.

Kamu menatapnya sejenak lalu menunduk, tidak mau terlihat sedih di depannya.

"Yeah.. Just ask her out. Kau tidak akan tahu kan kalau tidak mencoba? Mungkin saja dia memiliki perasaan yang sama terhadapmu?" Tiba-tiba hatimu terasa sakit dan sesak.

Peter tersenyum, "oke. Aku akan mencoba. Wish me luck!" Peter berlari meninggalkan kalian berdua.

Ned menyadari sikap anehmu, "Hey.. are you alright?" Kamu menatap Ned dan pada saat itu satu airmata mu menetes. Kamu buru-buru mengusapnya. Ned yang melihat itu langsung kaget dan menarikmu untuk duduk di bangku.

"Kamu menyukainya? Kenapa gak bilang? Aku.. aku tidak tahu. I'm so sorry (y/n). Aku tidak bermaksud menyakiti--"

"It's ok Ned. Dia menyukai Liz. Apalagi yang bisa aku perbuat? Aku sudah menyukainya sejak lama. Dan aku takut gara-gara perasaan ini persahabatan kita hancur. Jadi lebih baik aku diam dan mendukungnya." Kamu tersenyum pahit.

.
.
.

Kamu baru saja selesai mandi dan langsung merebahkan diri di atas tempat tidurmu yang nyaman. Kamu memejamkan mata. Menikmati rasa sakit itu lagi... lalu tiba-tiba teleponmu berdering. Oh.. itu Peter.

"Hey Pete..."

"(Y/n)..." suaranya terdengar sedih

"What's wrong??" Kamu bertanya bingung.

"Apa aku boleh ke rumah mu? Ada yang mau aku ceritakan.."

"Tidak. Aku saja yang datang. Kau tunggu disana. I'll be there in ten." Kamu mematikan sambungan lalu langsung pergi menuju rumah Peter yang tidak terlalu jauh dari rumahmu.

Saat kamu masuk ke kamarnya, kamu melihat Peter sedang duduk di tempat tidur, matanya memerah. Kamu berjalan cepat dan langsung memeluk Peter dan dia membalas pelukanmu.

"Hey.. apa yang terjadi?" Tanya mu lembut.

"Aku ditolak Liz. Dan dia berkata kalau dia tidak mungkin mau jalan dengan kutu buku seperti ku.."

Kamu terbelalak mendengarnya. Kamu mengeratkan pelukanmu, "Pete... Dia tidak pantas memilikimu. Dia tidak melihat Peter Parker yang sesungguhnya. Dan dia tidak pantas kamu tangisi. Hey Pete... Listen.." apakah kamu akan mengatakannya?

Ya. Akan aku katakan.

"Mengapa kamu repot-repot memperjuangkan orang yang seperti itu? Tidak kah kau lihat seseorang yang selalu ada untukmu? Yang selalu tertawa dan sedih bersamamu? Yang mencintaimu apa adanya? Tidak kah kau lihat itu?" Peter langsung mengangkat kepala nya dan melihat mata (y/n).

"Siapa dia?"

(Y/n) mengernyit perih, "Kau tidak tahu? Itu aku, Pete. Aku orangnya. Aku mohon, jangan pergi setelah aku berkata hal ini. Aku hanya ingin mengungkapkannya. Aku sudah tidak tahan lagi melihatmu seperti ini. Aku terlalu takut mengatakannya lebih awal. Aku takut menghancurkan persahabatan ini. Aku--" Kata-katamu terpotong akibat dari ciuman Peter. Ya. Dia mencium mu tepat di bibirmu. Kamu terkejut, lalu kamu memejamkan mata merasakan sensasi itu.

Peter melepaskan ciumannya. Tangan besarnya menangkup pipimu lalu dia melekatkan pandangannya ke matamu, "K-kenapa tidak sedari dulu, bodoh. Aku juga merasakan hal yang sama. Aku kira aku harus melupakan perasaan itu dan mulai melihat Liz. Kau... dasar bodoh. Dan lihat akibat perbuatanmu, aku terlihat sangat konyol untuk mengajak kencan Liz." Lalu Peter memelukmu. Dan kamu tersenyum mendengar perkataan Peter.

***

I know its kinda sucks :"D

Tom Holland ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang