Love Bites (T.H)

2K 221 42
                                    

Perlahan kamu membuka mata dan langsung terlihat ruangan yang kamu tempati dalam keadaan remang-remang. Sejenak kamu mengedipkan mata dengan cepat sambil merasakan sebuah tangan yang memeluk perutmu dengan erat.  Dengan perlahan kamu membalikkan tubuh untuk melihat keadaan orang yang memelukmu tersebut. Oh Ia masih tidur, terdengar suara dengkuran lembutnya. Nafas dinginnya menerpa wajahmu, kamu tersenyum menatapnya. Merasa sedang diperhatikan, mata pria itu mengerjap lalu perlahan terbuka.

"Morning..." suara seraknya membuat kamu tersipu. "Morning. Tapi ini sudah malam, Tom." Ucapmu tertawa kecil. Tom membalas senyumanmu. Kamu sangat menyukai  situasi ini. Well, kalian tidak selalu bisa tidur bersama seperti saat ini. Terkadang kamu harus tidur di kamar sendirian sedangkan Tom tidur di sofa atau di depan pintu. Kenapa? Well, karena Tom adalah vampire. Kalau ia merasa tidak sanggup menahan nafsunya akan darahmu, dia akan menyuruhmu mengunci diri di kamarnya. Ia tidak ingin meyakitimu.

Kamu bangkit dari tidurmu, berjalan menuju dapur untuk meneguk segelas air. Tom dengan langkah ringan mengikutimu dari belakang.

"Kenapa kamu mengikutiku, Tom? Aku hanya minum. Go back to sleep." Katamu sambil mendorong dadanya pelan. Ia tersenyum sambil menggenggam pergelangan tanganmu kemudian ia mengangkatmu dan mendudukimu di meja dapur. Kini tinggimu setara dengannya. Tom membenamkan wajahnya ke lekukan lehermu, menghirupnya dalam-dalam dengan keadaan mulut sedikit terbuka. Dari situ kamu bisa merasakan taringnya menyentuh kulitmu.

"Aku belum pernah meminum darahmu tapi aku takut menyakitimu."  Bisiknya yang membuatmu merinding. Kemudian kamu turun dari meja membuat Tom terheran-heran. Lalu kamu membuka dua kancing atas bajumu setelah itu menurunkan salah satu sisinya sehingga membuat bahumu terekspos. Tom semakin keheranan melihat perilakumu.

"Thomas." Tom melebarkan matanya mendengar kamu memanggil namanya dengan lengkap. "Aku mengijinkan kamu meminum darahku." Perkataanmu sukses membuat Tom terkejut tapi seketika berubah menjadi senyuman miring.

Kini pancaran matanya penuh dengan rasa lapar dan nafsu. Ia mencium bibirmu sejenak lalu pipimu dan semakin turun hingga ke leher. Tangannya menyingkirkan rambutmu membuat lehermu juga terekspos. Nafasnya kian menderu. Ia menjilat lehermu sejenak lalu berbisik, "You will regret this." Matamu melebar saat taringnya menancap dan membuat tubuhmu bergetar merasakan sensasi menyakitkan itu. Kamu menahan suara pekikan dan membuat dirimu sibuk dengan memainkan rambut Tom.

Sambil meminum darahmu, Tom memelukmu dengan erat. "Darahmu sangat manis... Darah termanis yang pernah aku rasakan... harusnya aku melakukan ini lebih cepat..." gumamnya lalu kembali menghisap darahmu.

Kamu memejamkan mata dan tiba-tiba kamu merasakan pusing. "Tom... Aku pusing." Lirihmu. Tom melepaskan taringnya dengan lembut lalu menjilati lukamu yang mengeluarkan darah. "I'm sorry." ibu jarinya mengusap dua lubang bekas taringnya tadi dengan lembut. Kini Tom sedang menatapmu dengan tatapan khawatir, tampak bercak darah di sekitar bibirnya. Kamu tersenyum lemah sambil mengelus pipinya. Kakimu tidak sanggup lagi menahan beban tubuhmu sehingga kamu hampir terjatuh. Untungnya Tom langsung menahanmu kemudian menggendongmu.

"I love you, (Y/n)." Bisik Tom sambil mengecup keningmu. Kamu tersenyum sambil memejamkan mata. "I love you too, Tom."

Tom Holland ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang