15

88 5 5
                                    

"Jonah!!!." Kataku berteriak padanya.

Zach menarik tanganku agar menghadap padanya.

" Mungkin kak Jonah lagi bad mood." Katanya tanpa melepaskan tanganku.
" sebaiknya Lo jangan ganggu dia dulu deh." Sambungnya.

Aku hanya diam di hadapan Zach.
Hati gw sama pikiran gw bingung sekarang.

" Yaudah yuk pulang." Katanya berjalan sambil menarik tanganku.

Aku pun pasrah saja.
Namun beberapa langkah.
ku melepaskan genggaman Zach.

" Lo duluan aja ya ." Kataku.

" Lo nggak balik?."

"Oh, gw baliknya entaran aja . Gw masih ada urusan."

" Yaudah kalo gitu gw duluan ya." Katanya beranjak.

Lo kok gitu sih Zach. Lo tau urusan gw tuh sama si Jonah tapi Lo nggak nahan gw sama sekali .
Lo juga nggak ada niatan nungguin urusan gw kelar dan nganterin gw balik.

Gw ngerasa kalo perasaan gw selama ini itu salah deh..





Kemudian Zach berbalik.
" Jam 7 gw tunggu di several cafe ya."
Katanya kemudian kembali melangkah pergi.

Aku berdiam diri sejenak.

Apa Lo nggak nungguin jawaban gw dulu.

Wajah Jonah melintasi pikiran gw.

Aku pun kembali ke kelas.

Jonah masih pada posisi saat aku belum pergi.

" Lo kek patung tau nggak. Nggak ngomong. Nggak gerak."
"Cuman sayangnya Lo napas." Kataku ketus.

Dia menatap gw dan bangkit.
" Lo ikut gw ." Kata Jonah sambil narik gw buat ikutin langkah dia.

Author: dah kek tali tambang aja di tarik tarik Mulu.


***

"Lo cantik." Puji Jonah ketika melihat ku keluar dari ruang ganti.

" Tadi Lo puasa ngomong. Dan sekarang muji gw ." Kataku ketus.

Aku tersenyum Kemudian berputar membuat gaun yang ku kenakan mengembang.

" Gw nggak bohong." Katanya tanpa mengalihkan pandangannya padaku.

OMG. Telinga gw seketika panas.
Seluruh  badan gw deh keknya.
Jangan  jangan pipi gw juga merah kek kepiting rebus deh  .

Aku segera memalingkan wajahku.

"Saya pilih yang ini." Kata Jonah pada penjaga toko sambil melakukan proses pembayaran.

"Udah sore . Entar Lo telat." Kata Jonah mengajaku.

Aku hanya menunduk diam di tempat
Sambil memainkan jari ku.

"Yuk. Lo ada janji sama Zach kan. Biar gw anterin."

" Jonah." Kataku lirik.

" Ayok ." Kata Jonah sambil meraih tanganku dan menyatukan jari jemari kami.
Dan terus menggenggamnya erat sampai di depan mobil.

Dia melepaskan genggaman kami.

Dan berjalan membukakan pintu mobil.

Aku tersenyum sedih padanya.
" Lo nggak perlu terharu gitu. Lo speechless kan karena gw ngelakuin tanpa Lo pinta." Kata Jonah.

Aku hanya mengangguk cepat. Dan masuk ke dalam mobil.

Kami berangkat menuju TKP 😑

***

Unblievable Zach [ Why Don't We ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang