12

90 7 7
                                    

"ini gw mesti pakai baju apa."kataku frustasi sambil mengacak acak lemari.

Author: lah kenapa tiba-tiba Lo jadi perduli bgt soal baju?🤔 Mulai ngefeel Lo kan Ama si Jonah😌

"Apaan sih Lo Thor. Gw juga nggak tau kali kenapa gw tiba tiba kek gini.
Nggak berasa. Lagi pula kan yang buat gw jadi begini kan Lo."

Author: iya juga sih.

Off.


Tin tin.
Jonah sudah berada di depan.
Aku pun keluar.
Jonah menatapku dengan tatapan yang tidak biasa.
"Lo cantik bgt."

"Hah?. Lo bilang apa barusan ?."

"Ahhh nggak ada apa apa kok. Lo salah denger kali."
"Yaudah sekarang Lo masuk mobil. Kalo Lo nggak masuk masuk kapan kita jalannya."

Aku pun cemberut.
"Ini nggak ada adegan di bukain pintu mobilnya gitu?. Kek di FTV FTV?."

Jonah memutarkan bola matanya.
" Biasanya juga Lo buka tutup sendiri tuh pintu. Dah gih masuk." Perintah jonah.

Aku pun masuk ke mobil. Dan kami berangkat.

Beberapa menit kemudian.
"Turun." Kata jonah

"Kita udah Sampai?."
"Ohhh. Kita ketaman ya?." Kataku  .
"Lahhh gw lagi nanyak malah di tinggalin😑 (keluar duluan dia).

Klek.
(Ceritanya bunyi pintu mobil yang di buka).

Aku pun tersenyum setelah mendapati Jonah yang membukakan pintu mobil untuk .
"Terima kasih Jonah."

Jonah hanya mengangguk.

Jonah menarik pergelangan tanganku dan kami melangkah beriringan.
"Kira kira Jonah bawa gw kemana ya? Atau dia mau ngajak gw dinner di taman ini bertema alam?😱😳." Kataku dalam hati.

"Liat tuh." Perintah Jonah.

" Apaan nih. Selokan. Lo ngajakin gw jalan cuman buat liat selokan!." Kataku melihat wajahnya dengan kecut.

"Nggak nyangka gw. Lo pria apaan sih sebenarnya?!."

Jonah langsung menarik daguku dan mengarahkan wajahku ke depan.
" Lo tuh kalo jalan jangan nunduk terus." Sambil melepaskan tangannya di daguku.
" Liat ke depan sana. Agak sipitin mata Lo biar lebih jelas."

Aku menyipitkan mataku dan melihat keramaian di seberang sana.
"Oh!. Karnaval." Kataku sumbringah.

"Yuk ." Kata Jonah menarik tanganku .

Nih orang hobby nya banyak bgt. Narik tangan gw termasuk hobby juga deh keknya.

***
"Woah ramai banget." Kataku kagum.

"Lo mau main game apa?." Tanya Jonah.

"Itu." Tunjukku pada  sebuah mesin penangkap boneka yang letaknya lumayan jauh.

"Yaudah Lo pegang ujung hoddie gw . Entar Lo ilang lagi."
"Aduh apaan sih yang gw bilang barusan" kata Jonah dalam hati.

Akupun mengikuti perintahnya.
Kamipun mulai berjalan menuju mesin penangkap boneka dan menerobos kerumunan.

"Aduh." Kataku.

"Sorry ." Kata orang asing yang baru saja menyenggol bahu ku dengan kasar. Kemudian dia pergi begitu saja.

" Lo nggak papa?." tanya Jonah khawatir
" Apa kita pulang aja?." Tanyanya.

" Nggak. Gw nggak papa kok."
Ku tarik tangan Jonah untuk menerobos keramaian.

"Lah ni anak. Harusnya kan gw sebagai pria ini yang mimpin. Ini dia malah narik narik gw. " Hati Jonah bicara guys.

Dan akhirnya kami pun sampai.

" Gw beli koin dulu ." Kata Jonah.
Ni cewek independent juga, Jonah

***
"Lo bisa maininya nggak?." Tanya Jonah.

"Nggak." Cemberut

" Yaudah biar gw yang  mainin buat Lo."
"Lo mau boneka yang mana. Gw jago loh main beginian. Pilih aja yang mana Lo mau. Pasti gw bakalan dapat. ini mah mudah buat gw."

Aku melihat lihat ke dalam tabung yang berisikan banyak boneka.

"Ini."
"Ini. Yang ini." Kataku semangat.

"Koala?." Jonah mengangkat satu alisnya.

"Iya. Aku mau yang ini."

"Ok . Ini mah gampang." Sambil menjentikkan jari kelingkingnya.

Meanwhile.
Beberapa detik kemudian.
10 menit.
20 menit.
30 menit.

"Jonah. Kita udah setengah jam di sini." Kataku sambil memukul mukul pergelangan kakiku yang pegal karena berdiri terlalu lama.

" Lo kalo capek duduk aja. Atau beli minum dulu gih."
"Gw mesti dapetin nih koala buat lo." Jonah bertekad.

Deg
Paan sih nih hati gw.

"Yaudah. Gw beli minum dulu. Lo mau rasa apa?.

"Terserah." Jawabni singkat . Jonah masih fokus pada si koala. Entah berapa koin yang sudah dia habiskan.

Aku pun beranjak pergi.

***
Dari kejauhan ku lihat Jonah berhasil mendapatkan boneka berwarna abu abu.

"Woahhh." Aku berteriak excited.
Langsung berlari ke arah Jonah.

Buk
"Aihhhh."
"Oh sorry." Lagi lagi orang asing menabrak si aku dan langsung beranjak pergi .

Jonah yang melihat hal itupun langsung menghampiri ku.
"Lo nggak papa?." Tanyanya.
" Itu baju Lo kotor kena kopi."

"Iya ." Kataku cemberut.

Jonah melepaskan hoddienya.
" Yaudah Lo pake hoddie gw aja dulu."

"Ahhh, nggak perlu . Ini masih bisa di bersihin kok.

" Jangan nolak." Kata Jonah sambil mendorong ku ke toilet.

Sesampainya di pintu toilet Jonah memberikan hoddienya padaku.
" Nih pake."

Aku pun mengambil hoddienya dan masuk untuk mengganti baju.

***
"Paan nih!? Kaget gw ." Gw udah keluar dari toilet tiba tiba ada makhluk abu abu berbulu di depan pintu.

" Sorry ya. Udah sejam gw main." Wajah Jonah terlihat sedih.
" Tapi boneka kucing abu abu ini doang yang bisa gw kasih ke elo."

Jantungku terhenyak. Segitunya si Jonah berusaha dapetin koala buat gw. Sementara si Zach yang gw bela belain malah nggak perduli sama gw.
" Lo baik bgt sih Jonah. Maaf selama ini gw jadi  haters Lo." Kataku dalam hati.

"Ahhh, aku suka kok." Langsung ku ambil boneka itu dari tangan Jonah dan memeluknya erat .

" Tapi Lo lebih suka koala kan?." Tanya Jonah.

" Lo ternyata nggak tau banyak tentang gw. Selain suka koala gw juga suka kucing." Kataku meyakinkan Jonah (sebenarnya bohong).

Jonah tersenyum .
" Yuk. Gw lapar bgt setelah berusaha dapetin tuh boneka berjam jam. " Ajak Jonah.

Kami pun tertawa satu sama lain.
Sepanjang perjalanan mencari makanan.

Kenapa gw jadi lupa sama Zach ya kalo lagi sama Jonah.
















Unblievable Zach [ Why Don't We ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang