14

83 8 0
                                    

"selamat pa___."

"Pagi ." Kata Zach tersenyum padaku yang masih berada di ambang pintu.

" Ahh, Lo udah balik?." Tanyaku (pura pura nggak tau doang)

"Iya. Negara Lo lumayan juga."

"Tapi nggak sebagus negara Lo kan. Diman mana rumah sendiri pasti nomor satu."

" Ahahah, iya iya."
" Oh iya nih, gw tadi dibekelin sama momy. Tapi gw lagi nggak mood makan . Jadi gw kasih ke Lo aja deh." Zach menyodorkan sekotak makanan padaku.

Akupun mengambilnya.
"Terimakasih banyak Zach." Kataku.
Etdahhh nggak nyangka bat gw bakalan makan makanan buatan si camer( calon mertua).
Gw merasa istimewa bgt.
Lagian itu si Jonah ngapain ya berusaha nyejauhin gw dari Zach🤔padahal kan dia baik bgt.

"😑Tadi gw minta. Pake ngemis ngemis. Lo nggak ngasih ke gw tuh . Lo bilang kalo Lo belum makan. Jadi mau Lo makan sendiri tuh bekel." Kata corbyn nyerocos.

"Ahhh itu." Kata Zach sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Bilang aja itu khusus buat dia kan." Jack menyambung pembicaraan.

"Biarin aja sih. Sewot aja lu pada." Cibir daniel.

"Entar gw bagi kok makanannya." Kataku sambil tersenyum pada mereka dan menuju tempat duduk.

Sebelum Duduk gw ngeliat Jonah .
Ya tempat duduknya kan di belakang gw.
Mukanya datar bgt cem nggak bernyawa gitu.

"Pagi jon___."terputus
Jonah memalingkan wajahnya  ke arah jendela.
Dia anggap aku bukan orang.

Aku hanya mengangkat bahu dan langsung duduk.

"Biasanya si Jonah emang bermuka datar sih. Tapi kali ini kok gw ngerasa beda ya." Kataku dalam hati.

***
"Zac____." Panggilanku pada Zach terputus. Aku berdiam sejenak untuk memastikan bahwa bangku ku nggak lagi di goyang goyangin sama si makhluk belakang (Jonah).

"Ternyata dia. Beneran nggak ganggu gw. Kok rasanya kek ada yang ilang ya." Kataku dalam hati.

"Zach." Panggilku

Sontak Zach berbalik buat ngeliat gw.
Dia duduknya di depan di samping corbyn. Corbyn duduknya di depan gw.
Gitu lah pokoknya.

"Hmmmmm,,, Lo ke indo ngapain sih.?" Tanya ku.

"Entar Lo juga."

Lahhh nih anak mau ngasih gw surprise keknya.😌.

***
Hari ini, kami ngelakuin praktek kimia.

Dan kerjanya berkelompok , eh enggak. Dua orang gitu deh satu grub.

Lantas aku pun menatap Jonah.
"Jon lo____."

" Daniel gw satu kelompok sama  Lo." Kata Jonah pada Daniel tiba tiba.

"Wasiap bro!." Balas Daniel.

"Gw sama corbyn." Jack menyahut .
Si corbyn Ama si Jack sekarang udah pada saling ngerangkul satu sama lain.

Mereka udah milih pasangan.
Berarti tinggal gw sama Zach.
Aku menatap ke arah Zach.
Ternyata Zach juga menatap ku.

Dari depan dia mengisyaratkan pake tangan kalo gw sama dia bakalan jadi satu grub .

Lahh iya dong. Kok gw lupa sama keberadaan si Zach.
Gw malah punya niatan mau ngajakin Jonah .
Sebenarnya gw kenapa sih.

***
Kami sudah duduk dalam grub masing masing (ceilahhhh,, macam isinya banyak aja).

"Ini tabung isinya aneh bgt." Kata Zack sambil megang tabung yang ada di depan kami dan memperlihatkan nya padaku.

Aku pun melihat tabung yang di arahkan padaku dan mengangguk.

"Kek ada gelembung gelembung nya gitu." Zach kembali meletakkan tabung ke tempat semula.

"Hahahaha, iya . Unbelieveble bgt ya Zach."

Kamipun tertawa bersama.

Tapi sebenarnya gw tuh nggak terlalu seneng.
Hati gw rasanya aneh bgt.

***
Meanwhile.

Gw nggak maksud buat ngacuhin sapaan Lo ke gw sambil senyum di pagi hari.
Sebenarnya itu merupakan candu buat gw.

Gw juga nggak maksud bgt buat nolak ajakan Lo buat satu grub.

Hati , kepala  gw panas bgt pas liat Lo tertawa bahagia bersama orang lain.

Tapi gw udah terlanjur janji ke elo. Kalo gw nggak bakalan gangguin Lo apapun yang terjadi.

***

Jam kelas sudah usai.
Si corbyn , Jack sama Daniel udah pulang duluan (biasanya juga gitu).

Hanya tinggal aku dan Jonah di kelas. Ada sih tambahan satu personil.
Kok gw gini sih.
Itu kan my unbelievable Zach.

Kami sama sama membereskan barang barang. Dan memasukkannya ke dalam tas.

Aku menghadap ke belakang . Jonah sudah selesai membereskan barang barangnya. Dia lagi duduk santai dengan satu kaki di naikkan ke atas kaki lain.( Gitu lah pokoknya.)
Sambil melihat ke arah jendela.
Oiya Jan lupa tangannya di masukin dalam saku hoddie.

"Jonah Lo nggak balik?."  Tanyaku.

Jonah masih pada posisi diamnya.

"Jonah!?." Panggilku.
" Lo tuh . Apaan sih. Lo lagi puasa bicara . Apa gimana sih!." Kataku setengah berteriak. Lupa akan keberadaan Zach.

" Atau Lo lagi sariawan. Yaudah gw temenin ke klinik terdekat deh." Sambil mengulurkan tanganku pada Jonah.

Jonah nggak nyambut uluran gw.
Nengok gw aja nggak.

Gw masih di anggap bukan orang sama si Jono .😑

Unblievable Zach [ Why Don't We ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang