8

104 12 8
                                    

15 Juni 1019
Saturday night

Uz: p

Uz:p

Uz:p

Uz: hello

Uz: spada

Uz: anybody home?

Uz: Hellow

Uz: pen curhat gw🤧

Nd: paan sih lu. ini gw lagi ada matkul @uz

Uz: matkul paan tengah malam beginu?

Uz: begoni

Uz:begini😅

Rc: yuhuu Mrs typo stadium 4

Ej: mulai sekarang lu harus irit kata deh keknya@uz

Sj:se7

Nd:lagi malas ngeladenin ke4l4yan.

Uz:😑

Rc:😑

Ej:😑

Uz: gw udah ketemu dan bicara  sama suami Lo pada. Tapi gw belum pernah bicara sama Zach sekalipun sampai saat ini. Belum lagi gw harus ngorbanin harga diri( jadi babu) sama si Jonah. Terus lebih parahnya lagi gw juga ngorbanin adik adik bulanan gw😖🤧.

Ej: btw ini kami semua lagi pada ada matkul. Jadi entar aja ya curcolnya.

Rc:2

Nd:3

Sj:4

Uz: baiklah, gw lupa kalo disini malam kan di sana pagi😖.
Yaudah lanjutin deh matkul kalian demi masa depan yang cerah.

Read by 5

"Etdahhh lu pada. Gw kan lagi cedih. Nggak peka bgt. Tapi nggak salah mereka juga sih."

Duduk di jendela sambil mandangin bintang.
Menutupi wajah menggunakan telapak tangan.

"Woy. Masih idup Lo."

Aku tersentak dan segera mengusap mata.

Mengerjapkan  mata.
Berusaha memperjelas sosok di luar jendela.

"Jonah!! Ngapain Lo malam malam di depan rumah gw. Mau mutilasi gw Lo ya!!! Ngaku nggak Lo." Kataku dengan lantang

"Lo kalo nggak ngaku. Gw teriak nih biar Lo di kroyok Ama warga sini."

"Lo nggak sadar dari tadi kan Lo udah teriak teriak kali." Kata Jonah

"Eh, iya juga ya." Kataku sambil menggaruk belakang kepalaku.

" Lo nggak ngajak gw masuk?. Gw kan tamu." Kata Jonah.

"Gw nggak terima tamu cowok malam malam begini. Sorry deh." Kataku meminta maaf dengan tulus.

" Yaudah. Padahal gw udah jauh jauh datang ke sini." Kata Jonah berbalik dan beranjak pergi.

Aku yang melihat kepergiannya pun merasa bersalah.
" Jonah!." Panggilku.

Diapun berhenti dan berbalik menatapku.

" Lo pasti mau ngebahas soal ponsel kan. Maaf ya . Kita bahasanya besok aja. Soalnya nggak etis bgt kalo Lo bertamu ke rumah cewek malam malam gini. Sekali lagi sorry ya."

" Lo keknya kebiasaann ya menyimpulkan sesuatu hal semau pemikiran Lo doang." Kata Jonah.

" Lahhh emang salah ya ?😕 Yaudah deh maaf."

"Iya iya iya." Katanya terhenti.
" Yaudah Lo jangan kek orang hutan gitu dong , gelantungan di jendela sambil teriak teriak . Masuk gih."

" Eh iya. Ini kan nggak etis banget hehehe."

" Jangan lupa tutup jendelanya rapat rapat. Take a rest ya." Kata Jonah langsung memasuki mobilnya dan pergi.

Gw nggak tau harus bertindak gimana.
Rasanya aneh banget.
Masa bodoh lah.
It's time to stalk my unbelievable Zach.
Menutup jendela dengan rapat .
" Padahal. Udah satu negara, satu kota, satu fakultas pula. Tapi masih aja ngestalk terus talk nya kapan?😖."

"Btw . Itu si Jono kenapa bisa tau rumah gw sih? Mencurigakan bener🤔?."
"Omg .jangan jangan dia memang punya niat memutilasi gw. Cuman belum terlaksana 😱."

Gw harus ketemu Zach dulu. Baru setelah itu Lo mau mutilasi gw nggak papa terserah di elu sih Jon. Eh nggak deh canda doang gw.

Goes to Instagram

" Postingan pagi tadi sebelum ke fakultas deh keknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Postingan pagi tadi sebelum ke fakultas deh keknya."
Ehhh ini gw kenapa malah liatin si Jonah. Kan yang mau gw liat si Zach.
"Aduh teelove lagi. Bakalan ada notif dong."
"Aduh Giman nihh."
"Oiya ngapain gw harus khawatir ponselnya kan masih di RSP( rumah sakit ponsel)."

Ini kenapa perasaan gw tiba tiba nggak enak ya. Merinding bulu kuduk gw.
Melihat ke arah jendela dan segera menutup gorden rapat rapat.

***

Zach menggunakan hoddie berwarna hitam agar menyatu dengan kegelapan.
Dari luar melihat ke arah jendela.
" Apa yang sebenarnya  jonah coba lakukan pada gadis itu?."

***
"Ck..Apaan sih yang gw katakan tadi?."
"Entar dia malah mikir yang macem macem lagi." Kata Jonah sambil mengacak ngacak rambutnya.

Berhenti dari aktifitasnya ( mengacak ngacak rambut)
"Gw sampai lupa tujuan utama gw dateng ke rumahnya."

Author:Hedehhh buyar konsentrasi Lo Jon.

" Biarlah dia tau dengan sendirinya . Besok pasti dia akan paham . Tanpa aku harus mengatakan apapun."

Ting!!!
Notifikasi masuk.
Jonah segera merogoh saku hoddienya ,mengambil ponsel

"Maaf."
Lalu memeriksa ponsel nya.

Jonah tersenyum.




Author: ini si Jonah lagi berhenti di pinggir jalan buat ngedialog. Sambil ngacak ngacak rambut. Ngecek ponsel segala.Soalnya kan bahaya kalo dia lagi nyetir. Entar kalo Jonah kecelakaan ceritanya jadi nggak etis dong.










Unblievable Zach [ Why Don't We ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang