Jonah terjaga sepanjang malam.
Ada hal yang benar benar membuat dirinya tidak tenang sejak tadi malam.Jonah bersiap siap jauh lebih awal dari biasanya.
Disini.
Jonah sedang berdiri di depan rumah seorang gadis.Jonah menekan bel berkali kali dengan frustasi.
Kini beralih untuk mengetuk pintu sekeras mungkin sampai tangannya terasa sakit.
Namun tidak ada sambutan .Jonah berjalan menuju sisi rumah.
Dan melihat ke dalam melalui jendela."Ck. Sial!." Kata Jonah mengusap wajahnya kasar sambil menendang pot bunga yang ada di bawah kakinya. (Pot nya salah apa Jon?🤧).
Tidak ada barang apapun di dalam. Seperti tidak ada tanda tanda kehidupan di dalam sana.
Jonah bergegas menuju universitas.
Satu satunya tempat yang akan di kunjungan gadis itu selain rumah.***
Jonah membunyikan klakson mobilnya sepanjang perjalanan. Membuat para pejalan berdecak kesal.Mobil terparkir ke sembarang arah. Bahkan penjaga meneriakinya. Namun ia benar benar tidak menghiraukan nya.
***
"Dimana dia.?" Tanya Jonah yang baru saja sampai di ambang pintu.
Terlihat sekali bahwa dia berlari menuju kelas.Jack,Daniel, dan corbyn menatap Jonah yang masih berada di ambang pintu secara bersamaan.
Mereka sedang mengerumuni Zach yang sedang memegang sebuah surat ( cem lalat aeee lu pada).
Wajah Zach memancarkan kesedihan.
"Apaan nih!." Kata Jonah merampas surat ditangan Zach.
Jonah membacanya.
"Seberapa buruk pun Lo memperlakukan gw. Lo masih bakalan tetap jadi my unbelievable Zach nya gw."
Ada gambar hati di bawah tulisannya.
Jonah meremas surat itu.
"Di laci meja Lo juga ada surat kak." Kata Daniel.
Jonah segera membuang surat Zach ke sembarang arah.
Dan melangkah menuju ke mejanya.Dan mengambil surat yang tergeletak di sana.
Tidak ada yang istimewa.
Hanya selembar kertas yang berisi tulisan.
"Eight letter."
Jonah menggenggam erat surat yang ada di tangannya.
"Gw harus pergi!."
Jonah berlari keluar meninggalkan teman temannya tanpa memberikan alasan apapun.***
2 hari kemudian.
Gw lagi duduk di taman sambil dengerin lagu nya why don't we
'eight letter'. My favorit song.Aku menyandarkan kepalaku di kursi dan menatap langit. Kemudian memejamkan mata.
Aku tersenyum ketika lagu mulai masuk scane Zach herron.
"I’ve said those words before but it was a lie.
Aku sudah mengatakan kata-kata itu sebelumnya tetapi itu kebohongan"
"Just a lie ya Zach."
Aku hampir menangis.
Namun aku segera menggeleng.Aku membuka mataku dan terkejut melihat gantungan kunci koala yang begitu dekat dengan wajahku.
Dan aku lebih terkejut melihat orang yang memegang gantungan kunci itu.
Aku mengambil gantungan kuncinya.
"Jonah. Ini kan yang mau gw beli di karnaval kemarin."Jonah mengambil posisi duduk di sampingku
"Lo kok ada di di sini.?" Tanyaku sumbringah , tak percaya, speechless sih sebenarnya.Jonah menghadap ke arah ku
Dan menatap wajahku lekat.
"Eight letter." Jonah tersenyum.Aku hanya mengangkat sebelah alisku.
Kami saling menatap sekarang.
"One: I
Two: L
Three: O
Four: V
Five: E
Six: Y
Seven: O
Eight: U."
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unblievable Zach [ Why Don't We ] END
FanfictionEight letter bukanlah kata yang sulit untuk di ucapkan. Big plans : "Aku harus bertemu my unbelievable Zach , bagaimanapun caranya!. " Gaje sumpah. Nggak boong gw.