Cemburu?

68 48 16
                                    


Sepasang manusia itu kini sedang berada di kantin. Duduk di meja paling pojok, dengan laki-laki yang bersandar pada tembok belakangnya, sedangkan sang perempuan sibuk melahap siomay.

"Pel"

"Hmm?"

"Gue nggak betah di kelas. Nggak ada lo." Rengek laki-laki itu.

Pelangi menatap Awan jengah. "Ckk bocahh."

Awan terkekeh. "Pelangi lucu kalo belagak orang dewasa."

Pelangi mendelik. "Eh gue aja udah tujuh belas tahun, ngapain belagak orang dewasa."

"Masa? Bukannya kalo ngeliat orang ciuman langsung gemeteran. Ahahahahaa." Awan tertawa terbahak di kantin, sanggup membuat kantin seketika saja sunyi oleh suara perempuan akibat melongo melihat Awan yang tertawa.

"ASTAGA PANGERAN GUE KETAWA." Ucap salah satu siswi dengan gincu menor setengah mati.

Pelangi menginjak sepatu Awan. "AWAN."

"Shhh kdrt mulu lo." Awan mengelus kakinya, pura-pura sakit.

"Emang gue istri lo."

"Soon."

"Ngimpi." Jawab Pelangi mengejek. Cukup membuat Awan mengerucutkan bibirnya.

Pelangi kembali memakan siomaynya lagi. Dan Awan tidak mengeluarkan suaranya lagi. Setelah selesai, Pelangi meneguk es the manisnya seraya menatap Awan yang kini sedang melihat entah kemana dengan tatapan mengejeknya. Pelangi pun mengikuti arah pandangan Awan. Di sana terlihat perempuan yang sedang berjalan dengan membawa nampan berisi satu porsi bakso dan juga botol air mineral.

"Siapa?"

"Hah? Apanya?"

"Ituh cewek."

"Cewek yang mana? Tanya Awan.

Pelangi mendengus. "Yang tatapan sama lo tadi."

"Kapan gue tatap-tatapan sama cewe."

"Ck." Pelangi menatap kesal Awan." Gue guyur juga nih." Pelangi mengangkat es teh nya menuju Awan.

"Cemburu bilang kali."

Pelangi memutar bola matanya malas. "Nggak jelas lo nyambung-nyambungnya ke cemburu."

"Terus ngapain tuh? Muka ditekuk-tekuk kaya karpet."

Pelangi langsung berdiri lalu meninggalkan Awan. Awan pun dengan cepat menyusul Pelangi yang kini berjalan cepat. Inilah mereka kadang sayang-sayangan kadang kucing-kucingan.

"Yang tadi itu wakil gue." Ujar Awan saat sudah berada di samping Pelangi.

"Oh." Respon pelangi dengan acuh.

"Lo marah?"

"Engga."

"Tapi mukanya kaya marah."

"Emang muka gue kaya gini."Ucap Pelangi kesal sambil menunjuk wajahnya

"Atau jangan-jangan lo udah mulai suka ya sama gue?" Tanya Awan yang kini menghalangi jalan Pelangi.

"Ngaco." Pelangi menuju samping Awan lalu kembali berjalan.

"Udah ngaku aja. Apa lo emang udah suka sama gue? Kalo beneran suka, tenang aja gue juga suka sama lo kok."

"Gue nggak suka sama lo." Pelangi makin mempercepat langkahnya.

"Nggak papa kali kan kita dari orok udah ke dikenalin sama ortu. Jadi sahabat naik tingkat ke pacaran juga gak papa."

PELANGI MEET AWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang