Awan, Afisa akur??

43 39 2
                                    

"Lo kemana kemaren?" Sembur Pelangi langsung saat laki-laki itu sedang sarapan di rumahnya. Bahkan sudah mendahuluinya, dasar tidak punya sopan santun. Kalau bukan sahabat ia sudah melempar orang itu dengan tomat busuk.

"Oh itu. Gueee kemaren di suruh nganter bunda ke rumah temennya."

Pelangi menganggukan kepalanya. Seraya meninum susu kotak strawberry pemberian Awan. Berkat Awan susu kotak di rumahnya sudah tesedia banyak.

Tiba-tiba saja ia mengingat sesuatu. "Bukannya motor lo, lo tinggal di rumah gue ya?"

"Itu gue ngga pake motor. Gue pulang ke rumah ngambil mobil. Eh btw ayah lo mana kok ngga ada, biasanya sarapan bareng."

"Ayah lagi keluar kota." Ucap Pelangi lesu.

Awan mengelus kepala Pelangi lembut. "Udah nggak usah sedih, kan ada gue. Udah biasa juga kan."

Pelangi mengangguk lesu. "Iya sih. Berangkat yuk."

Awan mengangguk. Lalu merangkul Pelangi mesra.

                                ***

Baru saja Awan mendudukan diri di bangku kesayangannya. Perempuan di depannya sudah menengok ke arahnya dengan memberikan senyuman. Tumben pikirnya dalam hati.

"Makasih ya buat yang kemaren. Gue nggak tau kalo nggak ada lo kemaren gimana jadinya."

Awan mengangguk.

Afisa memberikan senyum. "Jadi sekarang kita temenan?"

"Maybe. Berhubung lo wakil gue." Keduanya tersenyum, kini tak ada lagi sorot mata tajam yang dilayangkan mereka berdua.

                                 ***

Awan dan Pelangi saat ini sedang menyantap soto ayam dengan hikmat, tanpa ada yang berceloteh. Padahal biasanya dua orang itu sibuk membicarakan tentang hal apapun. Tapi kali ini mereka makan dengan tenteram.

"Aw."

"Kenapa lo?" Tanya Awan

Pelangi mendengus. "Ck gue manggil lo, bukan kesakitan."

Awan melotot. "Udah gue bilang jangan panggil gue Aw!!"

Tiba-tiba saja arah pandangan Pelangi terfokus pada satu orang. "Itu_"

"Apaan sayang?" Awan mendongak menatap Pelangi bingung.

"Itu bukannya wakil lo ya? Yang lo ceritain itu, siapa deh namanya?" Tanya Pelangi

"Afisa."

"Ah iya, itu kasian deh dia lagi bawa mangkok baso sambil nyari bangku kayanya ngga ada tempat duduk lagi deh."

"Mana?" Awan menolehkan kepalanya ke belakang dan ternyata benar, Afisa terlihat bingung. Lalu Awan kembali sibuk dengan sotonya.

"Awan gue suruh duduk sini ya, kasian dia. Dia ngedeket kesini tuh."

"Terserah."

Pelangi mengangguk. Lalu melambaikan tangannya pada Afisa. Afisa yang terlihat bingung pun menunjuk dirinya sendiri. "Aku?"

Pelangi mengangguk. "Iya kamu, duduk sini aja. Ada yang kosong."

Afisa berjalan mendekati Pelangi. "Beneran, nggak papa?"

Pelangi tersenyum. "Iya."

Lantas Afisa mengangguk lalu mendekat ke arah Pelangi. Namun saat di lihat, tidak Ada bangku yang kosong. Apa perempuan itu berniat mengerjainya??

PELANGI MEET AWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang