Jooheon mengendarai mobilnya seorang diri, ia pergi menuju tempat dimana Changkyun berada mengikuti pelacak yang sebelumnya ditaruh oleh Hyunwoo.
Hanya itu cara satu-satunya untuk bisa menemukan Changkyun.
Melaju dengan kecepatan luar biasa yang Jooheon pikirkan bukanlah kesalamatan dirinya.
Saat ini juga yang ingin Jooheon lihat hanyalah Changkyun, Changkyun dalam keadaan hidup.
Tetapi sebelum itu ia sendiri pun juga harus hidup bukan?
"Kenapa kau membunuh ayahku eoh?!! JAWAB AKU BRENGSEK!!!" Changkyun terus berontak seperti orang kerasukan ia terus mencoba melepaskan ikatan di tangannya.
"Andai saja ayahmu mengatakan dimana dia menyimpan benda itu..."
"Bagaimana jika dia memang tak memiliki benda yang kau cari itu! Kau tetap akan membunuhnya?!" Geram Changkyun
"Tentu saja ia sudah tahu terlalu banyak"
"KEPARAT!!! Aku benar-benar ingin melubangi kepalamu itu!"
"Oh, kau mengerikan. Lakukanlah, jika kau bisa" Pak tua itu melepaskan tangannya dari kerah baju Changkyun, tersenyum remeh ia kembali duduk dengan kaki menyilang di hadapan Changkyun.
"Apa kau rasa pengawalmu itu akan datang?" Ucapnya menatap Changkyun.
"Si-siapa yang kau maksud?"
Pak Tua itu menunjukan alat pelacak yang ia dapatkan di saku jas Changkyun, ah rupannya ia tahu jika Jooheon akan datang.
Jooheon juga bagian dari rencana dan akan jauh lebih baik jika ia juga membereskan hama pengganggu lainnya sekaligus.
'Andwae! Jooheon-ah...'
-
Ddrrttt...ddrttt...
Panggilan masuk di handphone Jooheon, ia memasang Handsfree ke telingannya agar tak menggangu konsentrasi dan laju mobilnya.
"Ne?"
"...."
"Ini masalah serius, kita tidak bisa tangani ini sendiri. Minta bantuan"
Pip!
Panggilan singkat itu berakhir.
"Rumus Nuklir? Ini benar-benar gila" Jooheon menginjak pedal gas-nya ia melaju semakin cepat.
Seketika itu juga Jooheon teringat akan ayahnya, bagaimana jika ayahnya juga terlibat dalam hal ini.
"Tidak mungkin" Sangkal Jooheon.
.
.
"Ini membuatku bernostalgia. Kau ingin mendengarnya?
"Enyahlah dari hadapanku pak tua!"
"Ayolah, kita perlu sebuah kisah untuk menunggunya datang... agar kau tidak bosan"
Changkyun tertawa mengejek "Melihat wajahmu saja membuatku muak apalagi mendengar kisahmu!"
"Kudengar kau mengalami kecelakaan saat di sekolah dasar, apa luka di kepalamu parah?"
Tiba-tiba?
Changkyun bingung bagaimana bisa pak tua itu tahu tentang luka di kepalanya?
Luka yang telah lama sembuh meski Changkyun harus merelakan memori masa kecilnya sebelum ia tinggal di Amerika.
"Apa? Mungkinkah itu...kau tak mengingatnya Lee Hoo Jon? Atau jangan jangan kau juga tak tahu Jooheon itu siapa?"
Changkyun terdiam tapi tidak dengan tangannya yang masih saja mencoba melepaska diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prisoner in His Palace ; JooKyun
Fanfic⚠WARN⚠ Mature content🔞 BxB . [END] Pernikahan Changkyun batal karena Jooheon. "Apa aku harus tinggal disini selamanya? Bersama dengan lelaki kasar sepertinya?" ICK [041218] - [220719]