14

2.1K 240 21
                                    

Dokter Lee mengikuti permintaan Jooheon, ia melepaskan Changkyun dan membiarkannya untuk pergi.

Hal terpenting sekarang adalah rumus nuklir itu.

Rumus yang dibuat dan dikembangkan olehnya, tuan Im, dan Hoojon ayah Jooheon selama bertahun-tahun.

Sebuah rumus yang dapat menjadi senjata mematikan, Semua ini terjadi karena Dokter Lee yang berencana untuk menjual rumus itu pada negara tetangga.

Rencana itu diketahui dan dengan alasan itu pula tuan Im menyembuyikannya.

Si keras kepala Changkyun sempat menolak dan meminta untuk tetap tinggal bersama Jooheon disana.

Jooheon sedang bertaruh nyawa di tempat itu dan ia tak akan membiarkan Changkyun ikut terseret bersamanya.

Changkyun berjalan terhuyung, si keras kepala kembali berubah menjadi si cengeng.

Changkyun menangis untuk Jooheon dan karena Jooheon, ia tak bisa mengingat kejadian sebelum kecelakaan yang menimpanya dulu.

Ingatan apa yang seharusnya ada di kepalanya?

Rasanya menyakitkan saat Changkyun berpisah dengan Jooheon, melihat lagi jalan yang dilaluinya.

Changkyun ingin kembali ketempat itu.

.

Beberapa jam yang lalu.

Bukan bermaksud tak perduli dan meninggalkan Changkyun sendiri, tapi Jooheon memiliki hal yang harus ia lakukan.

Selama Hyunwoo berada di samping Changkyun, Jooheon yakin semua akan baik-baik saja.

Mata sipitnya menukik Jooheon berhati-hati saat melangkah masuk ke dalam apartemen Changkyun.

Berantakan, itulah yang Jooheon lihat sekarang.

Jelas apartemen Changkyun pun tak luput sebagai tempat pencarian Dokter Lee.

Untung saja sejak awal Changkyun tinggal bersama Jooheon, ia tak akan menyesal mengurung Changkyun disana.

CraK!

Jooheon mengangkat ujung sepatunya ia tak sengaja menginjak sebuah kacamata yang tergeletak di lantai.

"Ini?" Ucapnya tak yakin.

Jooheon melihat sesuatu pada lensa kacamata yang ia injak.

"Mungkinkah ini..."

-

Sesegera mungkin Jooheon mengirim kacamata tersebut ke lab untuk memastikan maksud dari bilangan rumit yang ia saja tak mengerti.

Disanakah selama ini tuan Im menyembunyikannya? Pada kacamata yang ia kirim tetakhir kali pada Changkyun.
.

.

Tut... tut....

Nada panggilan tersambung menjadi perhatian semua orang saat Jooheon  menelpon seseorang dari ponselnya.

"Changkyun bersama mu?" Kalimat pertama yang diucapkan Jooheon saat lelaki di seberang sana menjawab panggilan itu.

"Ne, aku terpaksa memberinya obat tidur karena ia terus menangis"

Dokter Lee semakin mendekatkan pistol yang sedari tadi ditodongkannya, meminta Jooheon untuk cepat.

"Hyunwoo hyung bawa benda itu ketempat bias—"

"Jika kalian melakukan hal aneh, ku pastikan akan ada lubang di kepala bosmu"

.

.

The Prisoner in His Palace ; JooKyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang