1.

26 2 0
                                    

Aku sudah jatuh, kedasar jurang yang tak tersentuh.
Kini aku tak lagi utuh.
-Aree, Feb'19
-----------------------------------------------------------

"Azalea Fahrain!"
"Woi!"
"Azaaaa!!" Teriakan Kayle berhasil menyadarkan Aza dari lamunannya.

"Kayle Agatha, bisa ngga kalau lo gausah ngagetin gue?"

"Ya lo daritadi gue panggilin ga nyaut sih Za, lagi mikirin apasih?" Tanya Kayle penasaran

"Gue cuma mikir sekarang kita udah kelas 3, berarti ntar lagi pisah dong." Jawab Aza terlihat murung.

Hari ini adalah hari pertama Aza duduk dikelas 12 dan telah resmi menyandang gelar sebagai "kakak kelas tertinggi" disekolahnya. Entah kenapa Aza tidak terlalu menyukai gelar itu, karna itu berarti dia akan meninggalkan masa putih abu-abunya dalam beberapa bulan lagi.

"Yaelah Za masih lama kali. lo nikmatin aja masa-masa akhir SMA lo ini. Btw gue habis dari ruang OSIS buat ngedata junior dan lo tau? Banyak yang cakep woi! Gilaaa kali aja ada yang nyantol di elo Za." canda Kayle membuat Aza bersemangat

"Beneran? Wah gabisa diam aja nih gue. Lo jadi panitia ospek kan? Kalau ada yang sesuai tipe gue kasih tau ya Kay, harus gue gebet!" canda Aza. Kayle merupakan anggota OSIS yang menjabat sebagai bendahara inti.

"Oh jadi ceritanya lo udah moveon nih dari kak Ziel? Atau lo mau nyari pengganti kak Ziel biar bisa moveon?" goda Kayle

"Ya mau sampai kapan gue nungguin kak Ziel buat peka dan tau tentang perasaan gue kedia Kay? Semenjak dia tamat dan kita jadi lost kontak, gue gatau dia dimana dan gapernah dengar kabar dia lagi." ucap Aza mendadak murung

"Lo udah coba tanyain ke kak Bani?" tanya Kayle

"Udah Kay, dan kak Bani bilang mereka terakhir komunikasi itu waktu malam graduation terus kak Ziel bilang kalau dia mau ikut nyokapnya pindah ke Makassar, setelah itu kak Ziel ngilang gitu aja." jawab Aza

"Yaudah lah Za, lo harus melangkah maju dan lupain kak Ziel. Ntar gue cariin junior yang lebih cakep dari kak Ziel deh buat lo." Bujuk Kayle

"Beneran ya Kay! Awas aja lo kalau sampai bohong, ngga gue anggap sahabat." ancam Aza. Dengan cepat moodnya kembali membaik

"Iya iya, percaya sama gue. Eh si Senna sama Letta kemana? Kok ga keliatan?" tanya Kayle mengalihkan pembicaraan

"Dikantin, ini gue mau nyusul mereka. Lo balik gih sana keruang osis." usir Aza

"Oh yaudah, ntar jangan balik kekelas duluan ya, tungguin gue sampe kelar." pesan Kayle lalu berjalan menuju ruang OSIS

"Ingat pesan gue tadi Kay!" Seru Aza

"Okayy!"

---------------------------------------------------------

Sesampainya dikantin, Aza langsung menemukan Senna sedang duduk dipojokan kantin bersama Letta. Sambil berlari kecil Aza menghampiri kedua temannya itu, tanpa sengaja Aza menyenggol sebuah meja yang menyebabkan minuman diatas meja tersebut menjadi tumpah dan membasahi celana seorang cowok yang belum pernah Aza temui sebelumnya.

"Yaampun, maaf maaf gue ga sengaja, beneran gue minta maaf." sesal Aza sambil berusaha mengelap air yang tertumpah

"Eh ngga papa kak, sans aja" ujar cowok tersebut yang ternyata adalah seorang junior

Karna merasa tak enak dan malu kepada sang junior, sambil meminta maaf Aza kemudian pergi kemeja kedua temannya tanpa menatap junior tersebut.

Temannya yang menyaksikan kejadian tersebut hanya menertawakan kecerobohan Aza yang sudah kelewat batas.

"Lo kok ceroboh banget sih Za? hati-hati makanya. Lagian kenapa pake lari-larian segala sih dikantin, udah tau kantinnya kecil." Ujar Letta sambil tertawa

"Iya nih si Aza, untung tuh junior baik ga minta ganti rugi minumannya yang tumpah dan celananya yang basah karna elo Za" tambah Senna

"Ya gue mana tau bakalan nabrak. gue malu banget, ini baru hari pertama masuk dan gue udah bikin malu didepan junior. Ntar kalau gue gadapat kecengan gimana dong." keluh Aza

"Yaelah Za mikirin kecengan mulu. Eh tu bocah yang mejanya lu tabrak  lumayan deh Za, tinggi banget anaknya." Ucap Letta sambil memperhatikan junior yang tampak sedang membersihkan celananya yang basah akibat ulah Aza

"Btw dia ngeliatin kearah meja kita loh Za, pasti lagi tandain muka lo terus bakalan balas dendam kalau ada kesempatan." Canda Senna

Aza yang rabun jauh dan tidak suka memakai kacamata selain pada saat belajar dikelas tidak bisa melihat dengan jelas muka junior yang ditabraknya tadi. Selain itu Aza merupakan tipe orang yang gampang khawatir. Aza mulai merasa cemas dengan kata-kata Senna barusan, bagaimana jika memang junior itu berniat balas dendam? Ah tapikan Aza adalah senior tertinggi disekolah, mana mungkin junior itu berani balas dendam. Eh tapi ngga ada yang tau kan gimana kedepannya? Aza mulai cemas sendiri dengan pemikirannya. Karna terlalu hanyut dalam pemikirannya Aza tidak sadar bahwa sudah ada orang lain yang bergabung dimeja mereka

"Aza? Za! Lo kok ngelamun mulu sih daritadi? Mikirin apa lagi?" Tanya Kayle sambil meminum es jeruk milik Senna

"Ah ngga ada. Ayuk balik ke kelas. Gue mau ambil tempat duduk didepan, ntar ga dapet lagi karna telat masuk." ajak Aza kepada teman-temannya. Sebenarnya itu hanyalah alasan karna sejak kejadian tadi Aza tidak betah dikantin

"Yaelah Za gue baru sampai" keluh Kayle

"Aza tungguin kita!" Teriak Letta kepada Aza yang sudah berjalan cepat meninggalkan kantin melalui pintu belakang.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata terus menatap dan memperhatikan Aza dan teman-temannya dari jauh.

"Jadi namanya Aza" gumam seseorang sambil tersenyum, lalu berjalan meninggalkan kantin sambil menutupi celananya yang basah menggunakan sweater.

***

Untuk Tuan Abjad KesepuluhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang