Chapter 6

1K 147 2
                                    

PurpleLittleCho Present ~~

"Karena pada kenyataannya, menemukan seseorang yang dengan keras kepala mencintai kita bukanlah hal yang mudah. Maka untukmu yang menyukaiku, kumohon jangan mudah menyerah.." -Golden Star

☆☆☆

Berminggu-minggu berlalu, dan Soonyoung begitu disibukkan dengan latihan ekstra keras plus ngotot yang diikutinya dengan tekun, demi pertandingan menyanyi malam natal nanti.

Seokmin dan Seungkwan bahkan teman mereka yang lain sudah mengatakan padanya untuk tidak terlalu keras pada dirinya sendiri, mereka khawatir Soonyoung drop dan justru tidak bisa tampil saat malam natal nanti. Tapi Soonyoung selalu meyakinkan mereka semua kalau ia pasti baik-baik saja. Ia hanya tak bisa tetap santai sementara natal tinggal hitungan hari, ia juga sudah menceritakan semuanya pada teman-temannya tentang kesepakatan antara dirinya dan Jihoon soal pertandingan ini. Seungkwan yang paling sinis menyikapi, ia selalu mengatakan kalau apa yang Soonyoung usahakan untuk Jihoon hanya akan sia-sia.

"Itu berlebihan dan tidak perlu ia lakukan! Sama saja ia ingin kau tak lagi mendekatinya kalau kau kalah 'kan? Apa kau tak menyadarinya, Soonyoung?'

Tapi Soonyoung selalu berpikir positif, ia memikirkan dampak positif dari semua ini tanpa repot-repot memikirkan sisi negatifnya. Yang ada dikepalanya selama beberapa minggu belakangan, hanyalah ingin memenangkan pertandingan, Soonyoung bahkan sampai rela tak pulang pulang kerumah demi latihan kerasnya.

Ibunya selalu menelfon karena khawatir, tapi Soonyoung menenangkannya dengan mengatakan ia akan baik-baik saja.

"Pulanglah saat pamanmu datang besok!" Itu perintah Ayahnya saat terakhir mereka berkomunikasi lewat ponsel. Soonyoung berjanji akan pulang demi menemui pamannya yang datang dari London itu besok.

Melihat kesungguhan Soonyoung melakukan semua itu untuk kesepakatannya dengan Jihoon, teman-teman Soonyoung terus memberinya semangat. Bahkan Seungcheol angkat bicara dengan mengatakan,

"Jihoon hyung biasanya tak mau membuang waktunya untuk hal-hal yang menurut nya tak penting. Dan ia melakukan hal konyol ini denganmu, artinya kau berbeda, buddy!"

☆☆☆

Soonyoung memeluk seorang lelaki paruh baya yang terlihat masih cukup tampan, itu adalah pamannya;  Kwon Jinyoung yang baru tiba dari London karena mengurusi suatu pekerjaan penting katanya.

Soonyoung cukup dekat dengan kakak tertua Ayahnya itu, itulah kenapa sang Paman request langsung kalau ia benar-benar ingin melihat Soonyoung setelah tiba di Korea, tak perduli sesibuk apapun keponakannya itu.

"Apa yang uri Soonyoungie lakukan belakangan ini? Ayahmu cerita kau sudah sesibuk calon artis yang akan debut ya?"

Soonyoung tertawa mendengar candaan Pamannya itu, dan ia pun menjelaskan bahwa ia tengah belajar di Diamond saat ini, tempat yang sudah pasti Pamannya kenali dengan baik, mengingat Paman Kwon juga merupakan seorang pemilik akademi seni yang cukup populer di London.

Lalu kalian pasti bertanya, kenapa Soonyoung tak belajar di tempat Pamannya saja? Jawabannya klasik, tapi cukup membuat Paman dan kedua Orang Tua nya berhenti memaksa. Soonyoung bilang, kalau ia belajar di tempat Pamannya, pertama itu sangat jauh di London sana sementara ia tak kuat mendengar suara Ibunya tanpa bisa memeluknya. Dan kedua ia khawatir prestasi apapun yang ia akan ia peroleh, bisa jadi karena nilai kasihan dan segan dari para tenaga pendidik, mengingat ia merupakan keponakan pemilik sekolah. Tapi walau pun begitu, Paman Kwon tidak mempermasalahkan nya, ia benar-benar menyanyangi Kwon muda di keluarga mereka yang satu ini, sehingga apapun katanya akan ia turuti dengan senang hati.

GOLDEN STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang