Chapter 11

890 126 16
                                    

PurpleLittleCho Present ~~

"Karena pada kenyataannya, menemukan seseorang yang dengan keras kepala mencintai kita bukanlah hal yang mudah. Maka untukmu yang menyukaiku, kumohon jangan mudah menyerah.." -Golden Star

•••

"Annyeong Jihoon hyung! Apa kabarmu belakangan? Agak canggung rasanya memulai percakapan denganmu setelah setahun kita tidak berjumpa. Bagaimana Diamond? Lebih tepatnya bagaimana Diamond setelah tanpaku?  Kau bisa bekerja dengan lebih tenang 'kan sejak aku pergi? Yah, kuharap begitu, aku benar-benar minta maaf karena dulu selalu merecokimu hyung. Aku hanya tidak begitu paham kalau ternyata dulu aku begitu menyukaimu, sampai rasanya ingin terus ada didekatmu. Aku juga minta maaf karena pergi tanpa pamit sedikitpun padamu waktu itu, aku hanya terlalu malu. 

Aku sadar rasa sukaku padamu sudah terlalu jauh, kau.. Apa kau akan terkejut kalau kukatakan sekarang ternyata aku jatuh cinta padamu? Ahh, cara ini benar-benar menggelikan. Ini juga alasan kenapa aku pergi pindah belajar ketempat lain, aku ingin membuatmu bangga hyung, setidaknya aku harus sama hebatnya denganmu 'kan agar kita terlihat cocok? Jangan tertawai aku karena ini, tapi kuharap kau masih seperti Jihoon hyung yang dulu ketika nanti aku kembali tak lama lagi. Aku menyayangimu hyung, kumohon jaga dirimu baik-baik!"

Halaman email tampak di klik kembali, dengan santai si pembaca email tadi itu menutup jendela di ponselnya, dan melanjutkan membuka chat-chat dari beberapa temannya.

"Haneul-ah, kau sudah lama berada diruanganku?"

Gadis yang dipanggil mengalihkan perhatiannya dari ponsel kearah pemuda mungil yang tampak memandanginya terkejut.

"Jihoon oppa! Ahh, aku baru saja tiba. Kau dari mana?"

Jihoon sebagai pemilik ruangan menduduki kursi kerjanya dan memandangi gadis berambut pirang, yang merupakan adik dari mantan kekasihnya itu.

"Oppa ingin membicarakan apa padaku?"

Jihoon baru menyeka bulir air yang tersisa disekitar wajahnya, tadi ia baru dari ruangan Heechul dan pria nyentrik itu menghabiskan banyak cokelatnya sekaligus memaksa Jihoon ikut serta. Jadi Jihoon baru selesai menggosok gigi dan mencuci wajahnya setelah melarikan diri dari ruangan seniornya itu dengan alasan akan bertemu Haneul.

"Ini tentang debutmu.." ujar Jihoon pelan.

Haneul memandangnya sebentar sebelum meletakkan pomsel yang sedari tadi ia pegang. Haneul selalu kesal jika Jihoon membahas soal debut, karena Haneul merasa pemuda mungil ini terlalu mempersulit hal yang seharusnya mudah itu.

"Seperti yang sudah pernah kita bahas.. Aku akan setuju debut asal kau bersamaku! Kalau tidak, maka aku tidak akan debut!"

"Haneul, lalu apa gunanya kau menempuh pendidikan berat empat tahun di Diamond, dengan biaya yang tak murah kalau akhirnya kau tak mau debut?" Jihoon menaikkan nada suara bicaranya, kesabarannya mulai habis dan Haneul terus memgujinya.

"Aku hanya ingin bersamamu, Oppa! Jadilah seseorang yang akan selalu membayangi langkahku kemana pun aku melangkah! Aku memintamu menjadi managerku, tapi kau terus mencari alasan!" rengek gadis itu.

"Kau tidak mengerti Haneul, aku bahkan berencana pergi jauh dari Seoul! Berhentilah memaksaku dan lakukan apa yang memang perlu kau lakukan. Ingat, jangan bergantung pada siapapun. Karena ketika seseorang itu tak dapat memberi sesuatu yang sesuai ekspektasimu, maka kau akan kecewa!" ujar Jihoon yang hanya mendapat respon datar dari Haneul.

Jihoon diam saja ketika gadis itu mendesah kesal dan pergi dari ruangannya, ia tahu Haneul tersinggung atau malah marah padanya atas ucapannya barusan.

GOLDEN STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang