SoonHoon (END)
"Karena pada kenyataannya, menemukan seseorang yang dengan keras kepala mencintai kita bukanlah hal yang mudah. Maka untukmu yang menyukaiku, kumohon jangan mudah menyerah.." - Lee Jihoon
"Karena pada kenyataannya, menemukan seseorang yang dengan keras kepala mencintai kita bukanlah hal yang mudah. Maka untukmu yang menyukaiku, kumohon jangan mudah menyerah.." -Golden Star.
•••
Soonyoung mengulum senyumnya manis sekali, pagi-pagi buta ia sudah bangun dengan semangat dan mandi sambil bersiul-siul. Ia mengenakan kemeja putih miliknya yang entah sejak kapan begitu pas di tubuhnya, Soonyoung tidak ingat pernah membentuk tubuhnya di gymcentre selama tinggal di London, lalu darimana datangnya perut rata yang terlihat keren ketika dilapisi kemeja seperti sekarang ini? Yasudahlah itu tidak penting, intinya Soonyoung memang tak membiarkan tubuhnya di penuhi lemak, cukup pipinya saja yang gemuk, tempat lainnya Soonyoung tidak mau.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tampan sekali anak Ibu.." sapa Ibunya begitu Soonyoung turun dari lantai atas di kamarnya dan menghampiri meja makan yang tampak sudah penuh dengan makanan. Soonyoung terkekeh dan duduk dikursi tepat diapit Ayah dan Ibunya yang memandanginya takjub.
"Hanya mencoba kemeja lamaku saja, Bu. Dan masih muat ternyata.." Soonyoung menyahut santai dan mulai melahap roti berlapis selai cokelat yang dibuatkan Ibunya, ia juga meminum susunya dengan semangat.
"Tampaknya kau lebih semangat hari ini, ada sesuatu yang istimewa kah?" sang Ayah ikut-ikutan bertanya penasaran, dan melihat senyum merekah di bibir Soonyoung membuat rasa penasarannya kian memuncak.
"Aku berniat menemui orang yang istimewa hari ini, Ayah!" jawab Soonyoung membuat seruan "ahhhh" terdengar keluar dengan kompak dari Ayah dan Ibunya.
"Maaf aku terburu-buru, aku pergi dulu.." Soonyoung setengah berlari meninggalkan meja makan setelah menyalami kedua orang tuanya yang hanya menatap maklum.
"Dia persis sepertiku dulu saat akan melamarmu, sayang.." ujar Ayahnya sambil tersenyum.
"Lalu, apa maksudmu uri Soonyoungie akan melamar seseorang juga?"
"Mungkin iya, tapi mungkin juga belum! Soonyoung baru lulus kuliah, aku yakin setidaknya ia belum mau menikah secepat ini!" sahut Tn. Kwon yakin.
•••
Mobil hitamnya yang telah berhasil Soonyoung parkirkan dipelataran parkir Diamond tampak mencuri perhatian sebagian orang disana. Soonyoung turun dari sana dan dengan santai berjalan melewati orang-orang yang memandanginya, ada yang menatapnya heran, ada juga yang terang-terangan berteriak takjub dan Soonyoung sepenuhnya tak perduli. Ia bukan flower boy yang suka tebar pesona kesana-kemari karena sadar dirinya tampan, Soonyoung sebenarnya hanya pemuda biasa yang kurang suka mengumbar pesonanya ke sembarangan orang.
Ia membawa langkahnya menuju ruang pribadi seseorang yang dulu selalu rajin ia kunjungi, siang ataupun malam, setibanya disekolah, setelah latihan, bahkan setelah pulang sekolah. Ruang pribadi Lee Jihoon yang pintunya selalu ia ketuk dengan tak sabaran tiap ia berkunjung kesana. Soonyoung mengetuk pintunya tapi tak mendapat jawaban, iseng ia memutar knop pintu dan menemukan pintu coklat tua itu tidak terkunci.