"Dan emang beneran gue udah berubah 100% ini, gue gak suka yang lebay lebay sekarang. Gue... Suka kekerasan." Lalu ia menyeringai.
"Eh eh eh nggak deh nggak jadi, gue gak suka kekerasan. Yaa lebih tepat."
"Gue ngomong sendiri dah kayak orang gila." Lalu ia pun memejamkan matanya kembali. Ia pun terlelap masuk kembali kedalam mimpinya.
####
"Selamat pagi bunda!!! Ayah!!!" Sapa Echa kegirangan.
"Ada yang lagi bahagia nih." Ucap Adi, ayahnya.
"Iya nih yah, gatau kenapa deh bingung hehehe." Ucap Echa sambil cengengesan. "Oh iya yah, Echa pingin punya motor dong. Kan Echa udah gede, gak mau dianterin Mulu sama pa Maman (supir pribadi Echa)" lanjutnya.
"Lohhh, tadi malam aja muluk-muluk minta ke bunda biar ngater Echa."
"Echa.... Udah gede sekarang!!! TITIK!"
"Hmm mana putri kecil ayah yang udah gede? Segitu-gitunya aja dari kecil." Ledek Adi.
Dari keempat orang itu, ada satu orang yang tidak merasa nyaman. Ia seperti tidak dianggap. 'gue benci lo' batinnya.
"Nata berangkat." Ucap Nata lalu berlalu begitu saja.
"Kak Nata kenapa?" Tanya Echa bingung.
"Gak tahu tuh, coba susul sama Echa." Ucap Nindy lembut.
"Yaudah Yah, Bun Echa berangkat ya.. assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam hati-hati," ucap Nindy dan Adi berbarengan.
Saat hendak masuk ke mobil, ia sengaja menghampiri Nata terlebih dahulu di halaman rumah. Karena Nata sedang menyiapkan motornya.
"Kak?!" Sapa Echa yang hanya dibalas tatapan datar dan memutar bola matanya.
"Kakak kena---" belum selesai mengatakannya ucapan Echa terpotong.
"Nggak usah nanya kenapa! Lo mikir dong! Sekali kali otak Lo di simpen dimana sih huh?! Di deng---"
"Cukup kak!" Echa menatap Nata tajam. "Hanya orang bodoh yang nanya letak otak dimana." Echa langsung berlari menuju mobilnya.
"Jalan pak!" Titah Echa.
❄️❄️❄️
TBCMaaf gak nyambung hehe, semoga kalian suka. Tekan tombol ini di bawah ya ⭐👇👇
Biar aku tambah semangat hehe🖤
I love you🖤
See you next part ❄️
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Yang Terlupakan
Teen FictionTeruntuk kamu... Cahaya terindah dilangitku yang sepi... Kamu tak perlu tahu seluas apa angkasa raya tercipta.... Atau setinggi apa tempat mu berada... Karena semua yang menjadi bukti berada di paling hati ini... Satu yang ku ingin kau tahu... Sedal...