Crisis #20 : "Bukan cuma kamu, ini juga pengalaman pertama buatku."

6.2K 757 617
                                    

“Tenang aje, bro, kamar tamu kedap suara kok. Jadi kalo mau desah jangan ditahan-tahan, paling Bi Minah susah tidur semalaman.”

Adalah Mingyu Raga Dewantara, manusia paling jahil sedunia karena sukses membuat sepasang kekasih yang sedang berbunga-bunga ini gugup seketika. Setelah beberapa waktu tadi membuat Wonwoo, Seongwu, bahkan Daniel yang notabene gak ada urusan tapi memiliki empati tinggi khawatir, dia malah membalikan keadaan seolah gak ada masalah yang harus dipikirkan.

Setelah turun dari kamar bersama kucing manisnya, Mingyu menunjukkan senyum paling lebar pada Seongwu sebagai jawaban jika baik-baik aja. Tentu sang Kakak pun merasa lega dibuatnya, tapi jika harus berakhir diledek secara implisit begini, Seongwu jadi gak bisa berpikir normal lagi. Mana dia akan menghabiskan semalaman dengan tidur sekamar bersama Daniel si pujaan hati.

Jadi ngarep kan Arkan!

“Ngapain juga coba jam segini desah-desah,” Seongwu menjaga imej. Sok risi padahal hatinya berdegub gak sabar untuk memasuki kamar. “Ada juga Raja yang harus hati-hati sekamar sama beruang mesum satu ini. Dia kan kandungan hormon testosteronnya tinggi.”

Mingyu tanpa malu memeluk posesif Wonwoo yang menunduk dengan pipi merona. “Kalo itu sih jangan ditanya. Di dalam perut Mommy Raja ada baby kami. Siap-siap aja lo bakalan punya ponakan dalam waktu dekat ini.”

“Raga iiiih!” protes Wonwoo ketika telapak tangan besar Mingyu mengelus perutnya.

“Apa Mommy meongku yang cancie?”

“Jangan aneh-aneh deh, Kak Arkan bisa salah paham nanti!”

“Kan itu tujuanku, sayang. Bikin orang salah paham, hehe.”

“Nakal banget. Aku cubit nih? Mau?”

“Mauuuu, dicubitnya pake bibir yakaaaaan?”

“Nggak,” Wonwoo mendecih. “Tapi pake tang.”

“Mommy jahat. Nggak kasian sama Daddynya baby.”

“Biarin! Babynya juga ada di lautan, cari sana baby shark!”

“Nggak dong, baby kita kan langsung dua. Twin gitu, hehehe.”

“Hilih, nyungsep aja sana kamu beruang madu!”

Perdebatan sepasang mantan namun mesra ini hanya dibalas kedip heran dari Seongwu juga pelototan mata Daniel yang sedari tadi bungkam saat mendengar informasi yang cukup menyakitkan. Oke deh oke, Seongwu tau kok kalo Daniel masih dalam usaha menyembuhkan luka. Sedangkan menghampiri pasangan aneh itu ke rumah, bahkan disuguhkan secara langsung dan gamblang di depan kedua mata tentu serupa tantangan.

Atau malah bunuh diri?

Bagi Daniel yang masih harus adaptasi karena ini pula pemandangan kedua selain memergoki ciuman di pantry, Wonwoo yang dipeluk oleh beruang madunya dengan penuh sayang terlihat pasrah dan menggemaskan. Pantas aja Daniel ditolak, ternyata cinta cowok kucing itu untuk Mingyu seorang.

Tanpa sadar genggaman tangan mengerat, Daniel membuang muka saat wajahnya dirasa panas dan merah. Seongwu diam-diam menyadari, berniat membawa pergi Daniel ke kamar dan mengabaikan kekeh renyah Mingyu yang mengudara dengan jahatnya.

“Ya udah! Kita nebeng nginep ya untuk malam ini. Masuk kamar gih kalian, aku dan Daniel juga mau langsung tidur, bhai!”

“Bohong dosa loh! Paling tidurnya entar mepet Shubuh. Satu ronde aja durasinya bisa sampe berjam-jam. Iya kan, Bang Daniel?”

“Hih, mulutnyaaa,” Wonwoo membekap Mingyu dengan telapak tangan. “Gak boleh gitu! Kasian Kak Arkan sama Daniel jadi malu. Udah ah, kita tidur juga. Selamat bobok ya kalian berdua.”

[✔] Quarter Life CrisisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang