"Haaah... Haaah..."
"Siapa saja tolong bayi ku..."
_________________________________________
Typo seperti bunga sakura, bertebaran.
Jangan lupa mampir di profil aku.
Hanya fiksi.
# 3 - Cerpen, 30 Mei 2020
# 1 - Oneshoot, 6 Maret 2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tada!
Gimana? Mantul kan?
(p^ェ^q)
Akhir-akhir ini terjadi pembunuhan oleh Ghoul. Makhluk yang memburu dan memakan daging manusia sedang marak di berita, surat kabar, bahkan poster tertentu.
Ghoul bergerak di malam hari, namun saat siang tegannya mereka menyamar menjadi manusia. Aku menyimak dalam-dalam berita itu, dengan menyesap kopi yang menemani. Menghirupnya bukan meminumnya.
Kafein tidak baik bagi janinku yang sedang berkembang, aku tidak ingin terjadi apa-apa dengannya.
Seketika sebuah tangan kekar melilit lewat belakang, "Sayang, kamu nggak minum kopi kan?" aku hanya menggeleng.
"Aku sudah memasak banyak makanan untuk kalian," suara hangatnya menyapaku lembut. Beranjak dari sofa untuk menuju meja makan.
Aku tersenyum senang, tersaji protein hewani yang menyehatkan, "Aku harap bayi kita senang," kata ayahnya.
"Ouh, terima kasih!" pelukku tiba-tiba.
"Oh? Wow?! Pelan-pelan sayang," Elang menyangga tubuhku, dia juga mengelus perutku yang buncit.
Sedaritadi Elang hanya meminum kopi, tidak sedikitpun menyentuh makanan yang dimasaknya. Aku yang terusik mulai memberikan sepotong daging sapi di atas piringnya.
"Makan."
"S-sayang? Kamu aja yang makan."
"Makan!"
"A-aku udah makan kok," dengan menunjukkan senyuman terbaik. Namun mataku mendelik membuat Elang mengambil garbu dan melahapnya.
Tiga puluh menit berlalu, kami sudah masuk ke mimpi. Seketika perutku mengencang, rasa ingin muntah membuatku terbangun.
"Hoeeek!" semua daging yang aku makan termuntahkan.
"Glug! Glug!" aku meneguk air mineral botol dengan kasar.
Aku mengelus perut yang membuncit dengan lembut. Kurasa dia tidak cocok memakannya.
Kaki ini kulangkahkan menuju dapur, membuka kulkas, dan menghangatkan daging segar dari freezer.
"Nyam~ Nyam~"
Daging ini enak sekali, aku seketika merasa kenyang saat suapan pertama. Semenit berlalu, janinku menerima daging yang aku makan tadi.