Chapt 08

992 148 37
                                    

Sudah sekitar 2 hari kamu belum pulang juga, abangmu semakin khawatir akan dirimu yang tak kunjung pulang

Ia memutuskan untuk memanggil teman-teman dekatmu untuk datang ke rumahnya, ia masih tidak berani untuk menghubungi Eomma, sedangkan Eomma-mu sekarang benar-benar sibuk dan jika ia diberi tahu ia akan semakin pusing dan banyak pikiran

"Jadi... Jika kalian mau membantuku, aku akan sangat-sangat berterimakasih kepada kalian" ujar abangmu serius

"Tentu saja kami akan membantumu, dia adalah sahabat kami..." balas Hyewon

"Tapi.. Kenapa Jaebum juga tidak masuk sekolah?" curiga Sangyun

"Bisa jadi ia tidak datang karena ada alasan... Iya kan..?" ucap Yeonwoo

"Ia hanya baru disekolah seminggu kau tau"

"Bagaimana jika ada sesuatu yang terjadi antara Y/n dan Jaebum"

"Oh tidak! Itu tidak mungkin"

"Tapi Jaebum tidak memberi alasan kenapa ia tidak masuk sekolah"

"Tunggu...

Bukankah saat itu Y/n pernah bilang kalau ia dan Jaebum adalah teman?" tanya Junseo mengheningkan suasana

/semuanya mengangguk kecuali Jongin/

"Tunggu, siapa itu Jaebum?" tanya Jongin polos

"Jaebum itu adalah anak baru dikelas kami, ia baru masuk sejak seminggu yang lalu... Ia juga sering mengantar-jemput Y/n saat disekolah" Jawab Yeonwoo

'Mengantar-jemput(?) apakah itu orang yang Y/n bilang?'

"Um.. Kalau tidak salah kata Y/n rumahnya disekitar sini, tapi ia tidak memberitahuku dimana rumahnya"

"Ah, itu akan susah jika kita tidak mengetahuinya:(" ucap Yeonwoo mempouting

"Tunggu.. Jongin Hyung sedang memegang ponselnya Y/n bukan?" tanya Jinhyuk

"Ya.. Ini aku sedang memegangnya" lalu ia menunjukkan ponselmu

"Ah! Kenapa kau tidak memberi pesan pada Jaebum? Sekalian saja Video Call"

"Tunggu sebentar"

ia langsung mencari message diponselmu

ia langsung mencari message diponselmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waah.. Dia sedang diluar kota, kau selalu saja salah paham Sangyun..!" ucap Jinhyuk sembari memukul pelan lengan Sangyun

"Kenapa aku? Dia juga melakukannya!" tunjuk Sangyun ke arah Yeonwoo

"Kenapa aku? bukankah kau duluan yang melakukannya?!"

"Hei.. Hei! Sudahlah, kalian ini... Lalu bagaimana jika saat Y/n diculik saat sampai didepan rumah, lalu ia dibius? Itu opiniku..." ucap Hyewon serius

"Tidak! Ia tidak mungkin diculik...! ARRGHHHH, KENAPA AKU SANGAT BODOH MENJADI ABANG?! KENAPA TIDAK AKU SAJA YANG DICULIK?!" bentak Jongin lalu beranjak ke dalam dan meninggalkan mereka yang berada diruang tamu

Braakkk!

/suara banting pintu dari arah kamar Jongin/

"Ini semua salahmu Hyewon, kenapa kau bilang seperti itu? Apa kau tidak tau cerita saat itu?" ucap Yeonwoo yang membuat Hyewon terheran

"Cerita saat itu? Kapan?"

"Ughh... Kau ini.. Sebenarnya kejadian ini sudah sangat lama"

"Benarkah? Aku bahkan tidak tau.. Apa hanya kau saja yang ia beritahu?"

"Entahlah.. Ini masalahnya, tidak mungkin juga ia memberitahukan pada orang-orang sembarangan seperti kalian"

"Sembarangan? Kita sudah bersama-sama sejak masih Sekolah Menengah Pertama, tidak mungkin kami membocorkan itu pada siapapun"

"Beritahu saja apa yang terjadi dulu, dan kami takkan membocorkannya!"

"Baiklah-baiklah! Jadi awalnya...
























































'Diculik? Itu tidak mungkin!... Benar kan?'
- Jongin

'Mereka terlalu bodoh untuk dibodohi.'
- Jaebum

T . B . C

𝐬𝐞𝐫𝐞𝐧𝐢𝐭𝐲.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang