00:02 AM
Malam ini kamu masih terjaga dari tidurmu, kamu bahkan tidak merasa ngantuk sama sekaliKamu memikirkan bagaimana cara agar bisa kabur dari tempat mengerikan ini
Knock...knock!!
Ketuk seseorang dari luar, siapa lagi kalau bukan Jaebum
"Hei.. Kau belum tidur?" tanyanya menghampirimu
Tiba-tiba kamu merasa dejavu, rasanya kamu sudah pernah ditanya seperti ini sebelumnya
Kamu hanya memalingkan wajahmu malas, lalu eye rolling ke arah jendela
"Hei kalau orang bertanya, seharusnya kau menjawabnya, bukan mengabaikannya!" omel Jaebum lalu memegang dagumu menghadapnya
"Kau ini apa-apaan?! Aku tidak butuh kau! Aku mau pulang!" bentakmu sembari menyingkirkan tangannya dari wajahmu
"Oke! Jika itu maumu... Tapi ada syarat!" ujarnya serius
Kamu langsung menggangguk kepalamu dan tersenyum bahagia
"Jadi istriku, aku tau umurmu masih 19... Dan rencanamu menikah di umur 21/22, tapi siapa peduli?" ucanya sepele
Ekspresimu berubah yang tadinya tersenyum menjadi menatap sinis Jaebum, bisa-bisanya ia anggap itu sepele?! Berapa umurnya sekarang? Jangan bilang umurnya diatas 20...
"Sepele sekali kau nampaknya, berapa umurmu?!"
"Umurku? Aku sudah 24 tahun, yang berarti aku sudah menjadi psikopat saat berumur 14 tahun"
Kamu langsung membelalakkan matamu tidak percaya, seobsesi itukah dirinya membunuh orang?! Sehingga orang yang ia bunuh itu adalah kebahagiaannya?
"Pergilah! Aku tidak butuh kau!" kamu mendorong Jaebum beranjak dari ranjangmu
Tiba-tiba Jaebum menarik tanganmu kasar ke dinding, sepertinya ekspresinya sudah berubah... Kamupun merasa takut jika ia melakukan sesuatu padamu
"Kesabaranku sudah habis olehmu! Aku tak bisa menahannya lagi!" lalu ia mengambil pisau lipat yang berada disakunya
"A-apa yang kau lakukan?" ucapmu terbata-bata
"Kau tau apa ini?" tanyanya sembari memainkan pisau lipat tersebut
Kamu hanya meneguk ludahmu kasar dan terbelalak menghadap ke arah pisau tajam tersebut
"J-jaebum... Kumohon jangan lakukan.." kamu mmenatapnya memelas
Ia hanya mengangguk pelan dan berkata "Kau sudah membuat kesabaranku habis"
Kemudian ia perlahan menuju ke lehermu dan...
"Aarrghhh!"
Rintihmu kesakitan saat Jaebum menyayati lehermu
Kamu tidak bisa bertindak, ia memelukmu erat sembari menyayati leher kananmu pelan
Kamu meneteskan air mata
"Hiks... Jaebum.. Kumohon, hentikan!" pintamu
Ia menyayatimu sepanjang jari kelingkingnya
Setelah itu kamu mendorong Jaebum
"KAU! APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN! HIKS... KAU SUDAH MELUKAIKU.. AKU BENCI KAU HIKS.. AKU BENCI!!" tangismu sambil membentaknya
"Ini bukan salahku... Lagipula aku merasa puas" Jawabnya santai
'Kenapa aku memiliki firasat buruk tentang anak itu? Ah! Siapa peduli, lagipula aku sudah memiliki keluarga baruku disini...'
- RowoonT . B . C
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐬𝐞𝐫𝐞𝐧𝐢𝐭𝐲.
Randomー 壮举˳ 𝗶𝗺 𝗷𝗮𝗲𝗯𝘂𝗺 〄⋆˚ ꒰ 𝗻.꒱ a disposition of free from stress and depression. ↻ 𝗰𝗼𝘃𝗲𝗿 𝗯𝘆 :: @onedineary | | © 𝐄 𝐔 𝐍 𝐀 𝐀 𝐖 . 2 O 1 9