Chapt 22

619 126 46
                                    

"TIDAAAAAAAAAKKKKKKKKK!!!!"



Kamu berlari menghampiri Kim Jongin yang sudah tidak lagi bernafas

"Tidak.. Tidak.. Kim Jongin.. Kau pasti masih hidup kan. Kau hanya.. Hiks... Kau hanya mengelabuiku saja kan..? Iya.. Aku tertipu.. Sekarang bangunlah.. Kumohon.." kamu menangis terisak-isak sembari memeluknya erat walaupun masih terikat dalam kursi tersebut

"Sudahlah... Tak ada gunanya kau-" omongan Jaebum terpotong olehmu

"Tidak. Jongin oppa sangatlah berarti bagiku. Walaupun..."

"Walaupun apa? Apalagi yang mau kau tangisi Y/n? Takkan ada lagi Kim Jongin untuk selamanya. Dan takkan ada orang yang bisa mengganggu kita." ucap Jaebum sembari smirk yang terukir diwajahnya

~

Kamu berada dikamarmu sembari menangis dan memeluk dirimu sendiri 'Yatuhan.. Kenapa kau tidak mencabut nyawaku saja? Aku sudah tidak kuat untuk hidup lagi... '

Kamu menoleh ke arah bawah kanan. Melihat ada remot televisi yang berada disebelahmu

Kamu mengambil remot tersebut dan menyalakan televisi

"Berita terkini. Terdapat seorang wanita yang telah tewas diapartemennya di Dallas, Amerika Serikat. Diketahui wanita tersebut berasal dari Seoul, Korea Selatan. Polisi-"

Kamu mematikan televisi. Merasa Tidak mood untuk menonton berita tersebut. Terlebih Brita tersebut membawakan acara tentang eomma-mu yang beberapa minggu lalu tewas

"Hoaaammnn... Aku merasa sedikit mengantuk" gumammu lalu tertidur di kasurmu




















































"Y/n...."








































"Kim Y/n... Bangunlah"







































"Eomma...?"





























Wanita yang kamu panggil itupun tersenyum manis padamu

"Eomma... Kenapa kita ada disini..? Dan.. Dimana Jongin oppa.. Dan.. Abeoji..? Kenapa hanya ada berdua disini...?"








"Y/n... Kamu harus mendengarkan nasihat eomma"















"Kamu harus kuat dalam menghadapi masalah. Jangan jadi wanita nengecut, tunjukkan padanya kalau kamu bisa melawannya. Berjanjilah pada eomma..."



















"Tapi... Eomma... Eomma.. Tunggu!"













"Ingat itu Y/n... Dan berjanjilah pada eomma..."


T . B . C

𝐬𝐞𝐫𝐞𝐧𝐢𝐭𝐲.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang