《4》empat

18.4K 2.3K 415
                                    

Jeno masih murka perihal parfum malahnya tumpah, ia mendiamkan Jaemin selama berhari-hari, namun tidak dengan Chenle, pelaku sebenarnya tindakan penumpahan pafrum mahal milik Papa

"Jeno... aku kan udah minta maaf"

"Lagian udah tahu parfum itu limited edition  malah dikasih main ke Lele"

"Sorry"

Jeno menghela nafas pelan, ia juga tak kuat mendiamkan istrinya berhari-hari, "iya aku maafin"

"O iya, katanya Injun pengin masuk TK tahun ini, boleh?" Tanya Jaemin, ia menatap wajah Jeno dari samping, keduanya tengah bersandar bersisian diatas ranjang

Jeno berfikir cukup lama, kemudian meraih jemari Jaemin "tergantung, Injunnya sanggup apa ngga, Injun masih empat tahun, Na"

"Injun pasti sanggup, kan Injun cerdas" kekeuh Jaemin

"Saranku sih mending gabung playgroup dulu aja sih Na, aku ngga mau Injun merasa terbebani kalo masuk TK langsung" balas Jeno

Jaemin memicingkan matanya tak suka, sebenarnya ia yang ingin Renjun masuk TK lebih awal, "Ngga usah sok ngasih saran ya Jen, aku lebih tau tentang Injun, aku yang lebih banyak ngabisin waktu sama Injun, tau apa kamu!"

Menghela nafas kasar, rasanya saran Jeno selalu salah dipendengaran Jaemin, "yaudah sih Na, aku kan cuma kasih masukan aja, tadikan kamu yang nanya Injun boleh masuk TK apa ngga? giliran dikasih pendapat malah marah-marah"

"Ya suka-suka aku dong, lagian gini ya Jen, kalo Injun masuk TK tahun ini tuh ada temennya,si Guanlin anak tetangga sebelah, lumayan kan Injun punya temen anak orang kaya"

"Ngga! Apa-apaan Guanlin! Bangor banget tuh anak! Ngga aku ijinin!" Tolak Jeno mentah-mentah

"Yaudah ngga usah marah-marah! Yang hamil siapa yang sensitif siapa" menggelengkan kepalanya seolah tak mengerti jalan pikiran suaminya

Meredam amarahnya dengan membaringkan dirinya, lantas menarik selimut sampai menutupi wajahnya, Jeno tak mau berdebat terlalu panjang dengan Jaemin yang selalu mengaku waras

[]

Apa yang salah dengan Na Jaemin semenjak ia hamil anak ke-tiga, itu yang selalu Jeno risaukan, lihat saja, pagi ini istrinya sangat keterlaluan, benar-benar memancing keributan dipagi hari,

Jaemin yang meringkuk malas diatas sofa sambil menonton televisi, sedangkan si bungsu Chenle yang sibuk bermain dengan beberapa botol pelembut pakaian, tak lupa isinya yang berceceran diatas lantai ruang keluarga, dan Renjun yang berteriak histeris didapur, "PAPA... DAPURNYA KEBAKARAN! PAPA BURUAAAAAN!!!"

Ya ampun, Jeno benar-benar hilang kesabaran, bahkan ia langsung melesat ke dapur, ia masih mengenakan handuk yang melingkar dipinggangnya, menunggu reaksi Jaemin sama saja menunggu rumahnya habis terbakar

BRESS

Jeno menyiram kobaran api dengan satu ember air yang ia bawa dari kamar mandi, ia menghela nafas lega, sedangkan Renjun menatap nanar pemandangan yang menurutnya mendebarkan tadi, ia masih shock

"Yah... telur mata sapi buatan Injun gagal deh" sesal Renjun

Jeno memicingkan matanya, "telur mata sapi?"

"Iya, tadi Injun mau nyiapin sarapan buat Injun sendiri sama papa, tapi ya gitu deh, Injun kelupaan, malah nyedu susu dulu buat lele terus keasyikan milih kopi apa teh buat Injun sediain ke papa" cerita Renjun dengan wajah serius

Rasanya Jeno ingin menukar istri saja, Renjun yang menjadi istrinya dan Jaemin yang menjadi anaknya, "ngga papa njun, nanti papa yang siapin sarapan aja, roti panggang mau kan?"

What's Wrong With Na Jaemin [NOMIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang