Jadi, mari kita percepat sedikit alurnya,
Hal mudah bagi Renjun untuk mendapatkan banyak kawan baru, ia banyak bicara, berbagi permen Jelly yang ia bawa dari rumah, bajunya wangi, tubuhnya harum bedak bayi dan pipinya yang empuk saat dicium,
Renjun Lee kini sudah masuk sekolah dasar, ia duduk dibangku kelas satu, memilih duduk dibangku paling depan dekat pintu, alasannya? Supaya bisa keluar duluan saat jam pulang dan istirahat tiba,
"Jadi? Injun punya dua adik laki-laki?" Tanya teman sebangku Renjun, Felix Lee
Renjun mengangguk, ia masih fokus pada pekerjaannya, jam terakhir kali ini adalah kelas seni, murid kelas satu ditugaskan untuk menggambar anggota keluarga,
"Yang bayi namanya siapa, Njun?" Tunjuk felix pada gambar bayi berkepala terlampau bundar dengan satu helai rambut di buku bergambar Renjun
"Jisung, lucu kan? Mirip kue mochi kepalanya" balas Renjun datar
Felix terdiam cukup lama mengamati hasil karya kawan satu bangkunya dengan menopang dagu, gambaran Renjun lumayan, walaupun Felix tak tahan ingin memaki, bagaimana bisa bentuk kepala anak kecil di gendongan sang ayah berkepala kotak dan rambut sang ayah yang Ya Tuhan... di beri warna merah dipadukan warna oranye,
Sudah, sudah, Felix tak ingin lebih lama mengumpat dalam hati, lebih baik ia fokus pada gambarannya,
"Eh, mamanya felix mana? Kok ngga digambar?" Tanya Renjun
Menghentikkan tangannya yang tengah mengarsir rambut milik sang ayah, "mamanya felix ngga ada, mama pergi, jauh sekali"
"Pasti sedih ya ngga ada mama" ucap Renjun
"Sedikit, tapi Felix masih punya papa sama Ayen, kok"
"Ayen?"
"Adiknya Felix, lucu tapi nyebelin, abisnya Ayen lebih tinggi" tuturnya kesal
"Yang sabar, ini cobaan" balas Renjun seraya menepuk bahu kawannya,
[]
"Gimana hari ini sekolahnya, sayang?" Sambut Jaemin begitu mendapati anak sulungnya melangkah gontai menuju dapur, lengkap masih mengenakan seragamnya
"Biasa aja, ma" balasnya datar
Tersenyum maklum, kemudian Jaemin mendekati putranya yang kini tengah membuka lemari pendingin,
"Cuci tangan dulu, sayang" menutup pintu lemari pendingin, kemudian bersidekap
Renjun memejamkan matanya malas, kemudian melangkah gontai, lalu mendaratkan tubuhnya berbaring di jok yang terletak disudut dapur,
Ya ampun, Jaemin menghela nafas pelan, ia sudah hafal sifat Renjun yang satu ini, saat dinasehati akan semakin menyebalkan dan berujung ngambek,
"Pokoknya sepulang sekolah harus cuci tangan, cuci kaki, sama ganti baju, ngga boleh cium-cium Jisung kalo belum bersih" Peringat Jaemin tegas
Ck, mama nyebelin, sama kaya nenek Lee — batin Renjun kesal
"Iya! Ish! Bawel kayak nenek!" dumal Renjun, kemudian ia menguap lebar,
"Anaknya siapa sih?" Dengus Jaemin, kemudian kembali menyibukkan diri bereksperimen membuat brownies kukus berbekal tutorial dari youtuber asal China, Dong Sicheng
[]
"Na! Itu yang dimeja makan kue beli dimana sih? Pait gitu! Enak nggak! Bikin emosi iya!" Sungut Jeno dengan wajah yang terlihat kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Na Jaemin [NOMIN]
FanficJeno menghela nafas, ia paham akan kondisi Renjun semenjak istrinya hamil anak ke-tiga, Jaemin hanya melamun dan makan, tak peduli akan Renjun dan Chenle yang sebenarnya masih butuh kasih sayang