7《tujuh》

17.2K 2K 179
                                    

Chapter ini special full Nomin ya

19+🌚

[]

"Please Na, aku harus berangkat, ngga enak sama yang lain, terlebih aku masih baru disana!"

Tak perlu lama-lama mendekam dirumah menjadi pengangguran, Jeno sudah mendapatkan pekerjaan baru, nemepati posisi Manager di sebuah hotel bintang tujuh milik kerabat ayah mertuanya,

Jaemin semakin mengeratkan pelukannya di leher Jeno sampai rasanya seakan tercekik, Jeno sudah rapih dengan setelan Jas dan celana bahannya,

"Na, katanya mau cepet beli rumah yang kayak punya Mark" rayu Jeno

Menggeleng kencang, "udah ngga mau lagi, aku maunya Jeno dirumah aja, titik!"

Beruntung anak-anak sudah Jeno amankan dirumah mertuanya, tingkah Jaemim semakin membuat kepalanya pening, rasanya tak sanggup jika ia mengurus anak-anak nakal sendirian,

Masih betah dipangkuan Jeno dengan lengan yang memeluk erat leher Jeno, akhir-akhir ini ia menyukai skinship dengan suaminya, Jaemin tak suka tempat kerja baru Jeno, banyak karyawati cantik, muda dan segar

"Kamu boleh berangkat tapi kita bercocok tanam dulu satu ronde" ucap Jaemin

Membelalak, kali ini Jeno tak suka akan penawaran Jaemin, ia bisa terlambat jika menuruti istrinya bercocok tanam walau hanya satu ronde,

"Ngga bisa, nanti malem aja" balas Jeno

"Jeno~" goda Jaemin mendayu ditelinga Jeno

[]

Nafas Jaemin terengah, wajahnya memerah setiap kali Jeno menggeram rendah memuji betapa sempit dirinya, ya, mereka memutuskan bercocok tanam, Jeno membolos hari ini,

Entah yang keberapa kalinya Jaemin mencapai pelepasannya, Mengajak Jeno bercocok tanam rasanya sebuah kesalahan baginya, Jeno yang terus menggempurnya tanpa ampun sampai ranjang mereka berderit,

"Pelan... Jenhh... sakithh.."

Jaemin meracau nikmat begitu Jeno memelankan gerakannya, ia suka saat milik Jeno menumbuknya dengan perlahan,

[]

Mengusap lembut bisep kekar Jeno dengan tatapan sayu, Jaemin rasa suaminya semakin tampan akhir-akhir ini, ia tak rela berbagi dengan siapapun,

"Udah ya Na, kasian babynya, kamu juga cape kan?" Mengecup singkat kening Jaemin yang basah akan peluh

Mengerucutkan bibirnya, ia masih ingin bercinta, "lanjut Jeno, aku ngga cape"

Menggoda Jeno dengan sentuhan-sentuhan acak di dada bidangnya, tak lupa menggerakkan pinggulnya merangsang milik Jeno yang masih didalam lubangnya,

"Na... Ya ampun... shh" desis Jeno memejamkan matanya menikmati betapa ketat istrinya

Kemudian keduanya  mempertemukan bibir masing-masing, saling melumat pelan, tak lupa saling menggerakan pinggul berlawanan arah mencapai kenikmatan

[]

"Jangan mulai lagi Na, kamu demam!"

Menyadari saat area selatannya diremas dari belakang oleh istrinya, Jeno tergesa mematikkan kompornya, lalu melepaskan tangan Jaemin yang masih menggoda selatannya,

"Mesum amat sih sekarang!" Sumgut Jeno

Hanya kekehan ringan yang ia dapat, Jaemin benar-benar semakin binal pada suaminya sejak usia kehamilan memasuki bulan ke lima,

What's Wrong With Na Jaemin [NOMIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang