Meletakkan sepatunya dirak, kemudian berlari kecil menuju kamar sang mama, Renjun sudah tak sabar mengetahui keadaan mamanya,
Menubruk tubuh mamanya yang tengah terbaring lemas diranjang, diam-diam Renjun sangat khawatir, bahkan tak bisa fokus saat dikelas, Tsundere memang
"Mama kenapa? Injun bakal punya adik bayi lagi? Ya sudah tidak papa, yang penting mama sehat" ucapnya kemudian kembali memeluk tubuh Jaemin yang masih terbaring lemas
Terkekeh pelan, kemudian mengusak gemas surai Renjun yang setengah basah karena keringat, "mama cuma sakit biasa, mama ngga hamil"
"Serius?"
Jaemin mengangguk mantap, kemudian Renjun mencium wajah mamanya bertubi-tubi, ia sangat senang, haruskah merayakannya dengan menabur celana dan popok jisung? Lalu menceburkan Chenle ke dalam akuarium yang Papa belikan beberapa bulan lalu?
"Njun! Ganti baju dulu sana, bau asem! kasian mamanya" celetuk Jeno yang kini tengah berdiri di ambang pintu
Menoleh sejenak, kemudian mendengus pelan, sejak sang papa menjemputnya di sekolah tadi, Renjun tak mau berbicara padanya, ia masih marah perihal mama dan papa yang membuat adik bayi lagi tanpa izinnya
"Ngga! Injun masih wangi!" Bantah Renjun seraya mengendus kedua ketiaknya
"Injun asem! Baunya sampe sini!" ledek Jeno seraya menjepit hidungnya dengan jari telunjuk dan ibu jarinya
"Ngga! Injun wangi! Papa yang bau asem-asem pait!" teriak Renjun kesal
Kemudian Jeno mendekat ke tepian ranjang, ia menggendong paksa tubuh Renjun yang masih memakai tas dipunggungnya,
"PAPA!"
Jaemin memijit pelipisnya, kemudian ia duduk perlahan, walaupun kepalanya terasa pening,
"Injun ganti baju dulu, besok seragamnya dipakai lagi kan?" Ucap Jaemin lembut
Mengangguk patuh, kemudian menggigit telinga sang papa dengan keras
"YA TUHAN! INJUUUN!"
Jeno kemudian menurunkan Renjun dari gendongannya, ia mengusap telinganya yang memerah dan tercetak gigitan gigi Renjun yang runcing, bocah itu sudah berlari keluar kamar dengan tawa puasnya,
"Makanya Jen, jangan jahil sama Injun, sini aku obatin"
[]
Jadi, sebenarnya penyebab Jaemin muntah-muntah dipagi hari karena ia keracunan makanan, awalnya ia terlalu lapar saat dini hari setelah begadang mengurus Jisung, lalu memakan cokelat yang ada didalam kulkas, entah sudah berdiam berapa lama cokelat itu, Ah! Cokelat itu ia simpan saat hamil Jisung di bulan ke dua,
"Masih mual, Na?" tanya Jeno yang kini tengah mengekori istrinya yang melangkah ke kamar mandi
"Nggak, kamu kenapa ikutan masuk sih? Aku mau cuci muka, atau kamu mau pake kamar mandi juga? Ya udah kamu duluan aja" hendak melangkah keluar, namun pergelangan tangannya ditahan oleh Jeno
Aduh, bagaimana ya?, Jeno semakin gemas akan tingkah Jaemin yang seperti ini, Kemudian Jeno menutup pintu, lalu memerangkap tubuh istrinya di sudut kamar mandi,
"Apa perlu aku hamilin lagi, Na?" bisik Jeno rendah tepat ditelinga Jaemin
Meremang, Jaemin terkejut sekaligus malu, Ia begitu canggung jika membahas yang seperti itu,
"J—Jeno..." ia memalingkan wajahnya dari tatapan intens Jeno
"Na, aku serius! Aku mau kamu hamil lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Na Jaemin [NOMIN]
FanfictionJeno menghela nafas, ia paham akan kondisi Renjun semenjak istrinya hamil anak ke-tiga, Jaemin hanya melamun dan makan, tak peduli akan Renjun dan Chenle yang sebenarnya masih butuh kasih sayang