Menjadi pusat perhatian di rumah sakit, penampilan semrawut, menggendong dua anaknya yang menangis, Lee Jeno bahkan lupa memakai alas kaki,
Renjun di sisi kanan, Chenle di sisi kiri, sangat mudah bagi Jeno yang berotot untuk menggendong kedua anaknya sekaligus
Begitu paniknya ayah yang sebentar lagi memiliki tiga orang anak, ia menyetir serampangan menuju rumah sakit, bahkan hampir menabrak pembatas jalan dan dihadiahi berbagai umpatan kasar istrinya beserta Renjun dan Chenle yang menangis, kacau saat itu, Jaemin pendarahan setelah terjatuh didapur tadi, ia tak jadi prank melahirkan, namun melahirkan sungguhan,
"Sstt... Injun sama Lele tidur ya..."
"Injun ngga ngantuk, mau mama!" sentak bocah itu, ia bahkan menepuk kasar bibir sang papa
Sama halnya dengan Chenle, bayi itu terus merengek dan mencebikkan bibirnya,
Ya Tuhan, Jeno hampir hilang kesabaran, jujur ia sangat lelah dan belum mandi, pakaian dan rambutnya kusut, serta perutnya yang belum terisi sejak tadi siang,
"Oke, ayo kita beli makanan dekat sini" ajak Jeno
Menggeleng kencang, Renjun berusaha menurunkan dirinya dari gendongan sang papa, ia menjepit hidungnya dengan jari telunjuk dan ibu jarinya begitu menyadari aroma asam papanya,
"Pa! Injun mau turun! Papa bau asem!" Pekik Renjun tepat ditelingan Jeno
"Ngga boleh! Nanti ilang, ayo cari makan dulu papa laper"
[]
Mendudukkan kedua anaknya dimeja yang tersedia didepan mini market, Jeno sendiri tengah menyantap ramen instan dengan nasi kepal, ditemani minuman kaleng dingin
Masa bodoh akan Chenle yang tengah memakan coklat dan Renjun yang memakan permen jelly, kepalanya terlalu pening untuk melarang anak-anak makan ini itu, mumpung tidak ada Jaemin
"Pa, mama ngga bakal kenapa-napa kan?" Celetuk Renjun
Menghentikan suapan ramennya, Jeno berdehem pelan, ia juga khawatir akan Jaemin yang sedang berjuang didalam sana sendirian,
"Mama pasti baik-baik saja" balas Jeno serak
Mengangguk pelan, Renjun kembali melahap permen Jelly miliknya, kemudian terkikik saat melihat Chenle belepotan cokelat,
Jeno menggeleng pelan melihat kedua anaknya, kacau, jika saja Jaemin tahu si bayi memakan cokelat,
[]
Tertidur diruang tunggu dengan mendekap kedua buah hatinya, sudah empat jam Jaemin menjalani operasi, Jeno bahkan lupa untuk menghubungi keluarganya, ia saja tak membawa ponsel
Ia kembali terjaga begitu Chenle merengek, lalu menangis cukup keras, Ya Tuhan, Jeno ingin tidur
Renjun terusik, ia ikut terjaga, lalu memeluk dan mengusak lengan papanya seperti anakan kucing,
"Pulang dulu ya, nanti kesini lagi" rayu Jeno
"Mama masih belum boleh di tengok?" Tanya Renjun, kemudian ia menguap lebar
"Kayaknya besok baru boleh ditengok, kita pulang dulu, kalian nanti sakit kalo tiduran kayak gini" nasihat Jeno dan diangguki oleh Renjun
[]
Setelah mandi air hangat dan bebenah diri, Jeno tak bisa tertidur, padahal sudah pukul empat subuh, Renjun dan Chenle juga tengah terlelap dikamarnya,
Menghela pelan begitu Chenle merengek lagi, bayi itu demam, Jeno sudah menempelkan kompres instan khusus anak-anak dikening Chenle, berakhir dengan Jeno yang mondar-mandir menimang Chenle agar tertidur lagi
![](https://img.wattpad.com/cover/188117401-288-k915058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Na Jaemin [NOMIN]
Fiksi PenggemarJeno menghela nafas, ia paham akan kondisi Renjun semenjak istrinya hamil anak ke-tiga, Jaemin hanya melamun dan makan, tak peduli akan Renjun dan Chenle yang sebenarnya masih butuh kasih sayang