10. The Truth

998 182 32
                                    


Tzuyu mendengus sebal. Rencananya hari ini ia dan Lucas juga akan ikut serta berkumpul untuk menyelidiki Yeri. Tapi Dino melarangnya. Dino menyuruh mereka untuk fokus pada tujuan mereka, bukan ikut dalam urusan Yeri.

Sekarang, Tzuyu benar-benar bosan. Ia tak tahu harus melakukan apa sekarang. Lucas yang katanya sedang dalam perjalanan ke rumahnya sedari tadi belum sampai juga.

Tzuyu mendesah pelan. Tangannya bergerak untuk mengambil ponsel yang tergeletak di sampingnya. Tepat disaat itu juga, suara seseorang memanggilnya dari luar.

Bukan. Bukan Lucas.

Itu ibunya.

"Tzuyu, itu ada cowok di luar. Katanya temanmu,"

Ya, semenjak ibu Lucas tahu kalau Tzuyu dan Lucas bertukar, ibunya sekarang memanggilnya dengan nama aslinya. Tapi, itu tak merubah kasih sayangnya. Ia menyayangi Tzuyu seperti anaknya sendiri.

"Iya, sebentar." Sahut Tzuyu dari dalam kamar.

Tzuyu merapikan penampilannya sebentar kemudian lekas keluar dari kamarnya. Yang datang saat ini jelas bukan Lucas. Kalau ini Lucas, ia tak perlu repot-repot mengetuk pintu dan permisi. Lucas akan langsung menerobos ke dalam.

"Halo,Kak." Jisung menyapa Tzuyu begitu maniknya bertemu dengan manik mata Tzuyu.

Tzuyu mengernyit. "Ngapain ke sini?"

Jisung menghela nafas pelan. "Aku perlu ngomong sesuatu. Ini penting,"

Tzuyu melirik Jisung sebentar kemudian membawa Jisung masuk ke dalam. Jisung langsung mengekori Tzuyu dan duduk di sofa ruang tamu. Begitu pun dengan Tzuyu.

"Temannya mau camilan,gak?" Tawar Ibu Lucas begitu dirinya melihat Jisung sudah duduk manis di atas sofa.

Tzuyu menggeleng. "Gak usah,Bu." Ia melirik Jisung sekilas. "Dia kayaknya buru-buru,"

Ibu Lucas mengangguk lalu meninggalkan keduanya begitu menyadari sepertinya pembicaraannya serius. Hingga yang tersisa hanya Jisung dan Tzuyu,baru lah Jisung buka suara.

"Jangan terima Kak Jungkook,Kak." Ujar Jisung pelan.

Tzuyu mengenyit tak mengerti. "Kenapa? Kenapa lo jadi ikut campur masalah pribadi gue?"

Jisung mendongak. Ia menatap Tzuyu dalam. "Dia berbahaya. Kakak akan dalam bahaya,"

"Buktinya apa,Jisung? Kalau bukti lo yang berkhianat, sudah jelas gue lihat di video itu,"

"Kak, aku akui. Orang yang ada di video itu memang aku. Aku yang bicara. Itu bukan editan. Tapi . . . "

"Tapi apa?" Desak Tzuyu tak sabar.

Jisung menatap manik Tzuyu lekat. "Video itu gak lengkap,Kak. Video itu sengaja dipotong agar terjadi selisih paham seperti saat ini. Aku gak pernah berkhianat dengan kalian,"

Tzuyu berdecak. "Kenapa gue harus percaya lo?"

"Karena ucapanku benar. Aku jujur. Dia jahat dan dia pembohong,"

Tzuyu menghembuskan nafas kasar. "Ya sudah. Kenapa dia bahaya?"

"Dia . . . mungkin ingin menyelakakan Kakak. Dia--"

Change! | Lucas-Tzuyu✓(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang