Chapter 2 : Akrab

715 48 6
                                    

"Tak perduli apa kata orang, jalani hidup dengan semangat! Karena hidupmu tak perlu membuat mereka tertarik"
~ Devano Kevin Hernandez~

🌹🌹🌹

SMA Pelita Harapan.
Kini Vano dan Tasya sampai di sekolah. Sekolah sudah sangat ramai, Tasya sangat canggung untuk masuk ke dalam sekolah jika suasana sekolah sudah ramai begini.

Sebelumnya ia tak pernah datang ke sekolah ketika sekolah sudah ramai. Namun apa boleh buat sudah terjadi.

"Udah sampe, ayo turun" ajak Vano. Tasya pun hanya mengangguk dan turun dari mobil.

Tasya menarik nafasnya panjang. lalu melangkah masuk bersamaan dengan Vano.

"Pagi Vano"

"Ganteng banget sumpah"

"Vano makin ganteng aja"

"Vano line kamu apa sih?"

"Omaygatt Vano ganteng banget"

"Dih tuh cupu ngapain deket deket Vano"

"Dih nggak punya malu sih dia, udah jelek ganjen pula"

"Vano jijik paling tuh"

Begitulah cibiran-cibiran dari murid-murid cewek yang melihat Vano dan Tasya berjalan bersama sepanjang koridor. Namun tidak Tasya tanggapi

Vano? dia tidak peduli dengan kata-kata cabe-cabean seperti mereka. Vano seakan acuh tak acuh dengan mereka.

Tasya dan Vano berjalan tidak sejalan, melainkan Tasya berjalan di belakang Vano sedangkan Vano berada di depannya.

Vano yang melihat Tasya sudah merasa tidak nyaman langsung mundur sehingga mensejajarkan langkah mereka.

"Tasya, lo santai aja nggak usah dengerin mereka" ujar Vano dibalas dengan anggukan oleh Tasya.

Dalam perjalanan ke kelas tiba-tiba langkah mereka di hadang oleh Karin and the geng.

"Pagi Vano" ujar Karin dengan nada ganjen nya. Namun Vano hanya diam tak menanggapinya.

"Hee cupu! lo ngapain jalan sama Vano? nggak punya kaca lo jalan sama dia! lo tuh nggak pantas sama dia, ngerti lo jelek!" cibir Karin

"Bener tuh! dasar cupu" sambung Elisa dan Retta.

"Karin, lo apa-apaan sih!" bentak Vano.

"Vano, kok kamu bentak aku sih demi cewek cupu ini, lo udah di butain sama pelet nya dia pasti nih!" ujar Karin yang sudah memanas

"Jaga mulut lo!" ujar Vano sambil menarik tangan Tasya dan pergi dari tempat tersebut.

"VANO!" teriak Karin yang membuat seluruh murid menatapnya dengan heran.

"Kenapa kalian liatin gue hah?! awas aja lo semua" ujar Karin lalu pergi dari sana di ikuti oleh Elisa dan Retta.

Vano menarik Tasya ke kantin sekolah, di sekolah ini memiliki 9 kantin. mereka singgah di salah satu kantin yang sunyi yang sangat jarang ada orang yang makan di tempat ini karena makanan disini di jual dengan harga yang murah dan tempat nya lebih terlihat tak terawat.

Kantin ini adalah salah satu tempat favorit Tasya untuk sekedar duduk dan singgah karena disini sunyi, aman, dan tentram.

"Tasya, lo kenal mereka?" tanya Vano

"Iya, mereka sekelas sama aku" balas Tasya.

"Hah? berarti mereka tiap hari dong bully lo, ngenindas lo?" tanya Vano. Namun Tasya hanya bungkam dan diam tak ingin membalas pembicaraan Vano.

°MY UGLY GIRL°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang