༉ O2 ༉

6K 203 41
                                    


[ Enjoy ! ]

[ Ali's POV ]

"Baiklah, kita ke tempat pertandingan, ILY"

Dan ILY pun terbang meluncur menuju ke tempat pertandingan, tentu saja dengan mode menghilangnya.

"Seli ada urusan apa Ra?"

"Dia bilang ada urusan keluarga, jadi dia pergi ke luar kota" Jawab Raib.

"Ohhh urusan keluarga"

Kemudian suasana pun hening.

Raib  P.O.V

Daritadi Aku merasa terus diperhatikan oleh Ali. Aku pun memalingkan wajah ku ke sembarang arah.

"Kenapa kau terus memperhatikanku Ali?"

"Kau terlihat cantik bagaikan bulan purnama disiang hari Putri Bulan" Kata Ali sambil nyengir dengan cengiran khasnya itu.

"A-apa - apaan sih kau ini a-ada - ada saja" Pipiku seketika panas.

"Kamu malu ya Ra? Pipimu merona tuh" Kata Ali dengan nada sedikit menggoda dan diiringi kekehan.

"Ihh Ali!"

"Sori, Ra" Ali berkata sambil nyengir.

Kemudian Aku dan Ali tertawa.

10 menit kemudian..

"Ali, kita sudah sampai" ILY berkata.

"Ayo turun Ra" Ucap Ali, dan mendapat anggukan dariku.

Kami turun di tempat sepi, agar tidak ketahuan kalau kami menaiki kapsul terbang.

Saat ingin turun Aku tersandung kakiku sendiri. Tapi dengan sigap Ali menahanku, kami pertatapan sebentar.

"Hati-hati Ra" Ucap Ali khawatir.

"Iya, Ali" Kemudian Aku kembali berdiri seperti biasa, aduhh Aku malu sekali.

"Ayo Ra" Kata Ali, dan ku angguki

Kami pun berjalan menuju aula pertandingan basketnya.

Kami pun sampai.

"Yoo Ali!" Sapa seseorang yang ku yakini adalah teman satu tim basket Ali.

"Yoo Ray!" Ali balas menyapa dan bersalaman seperti laki-laki pada umumnya. Kemudian Ali balik menghadapku.

"Ra, kamu duduk disana yaa" Kata Ali dengan senyumnya yang err-- tampan?

"Baiklah"

Kemudian Ali mulai berlatih dengan teman satu timnya. Aku memperhatikannya dengan kagum, tapi Aku berusaha tidak memperlihatkan wajah kagumku. Aku membatin 'Ali sangat tampan saat berlatih', dan itu membuatku merona.

Saat Aku sedang memperhatikan Ali, Ali tiba-tiba berteriak.

"RA AWAS!!" Ali berteriak sangat keras dan membuatku kaget.

Ternyata ada bola basket mengarah kearahku.

Bugh!

Aku terjatuh dari dudukku, kepalaku sakit sekali, setelah itu pandanganku perlahan-lahan menjadi gelap.

Ali  P.O.V

Melihat Raib terjatuh dari duduknya.
Aku langsung berlari kearah Raib.

"Ra! Raib! Ra!"

Aku khawatir sekali, Aku tidak dapat berpikir jernih. Kemudian Aku menggendong Raib dan membawanya ke Ruang Kesehatan.

Sesampainya di Ruang kesehatan, Aku langsung menidurkan Raib di salah satu ranjang, kemudian memanggil penjaga Ruang Kesehatan untuk memeriksa Raib. Setelah diperiksa penjaga itu bilang..

"Dia hanya pingsan jadi, tidak apa-apa"
Kata penjaga itu.

Aku menghela napas lega, untung hanya pingsan.

"Sebaiknya kau berlatih lagi, Aku akan menjaga dia" Kata penjaga itu. Aku mengangguk.

"Tolong jaga Raib ya, oh ya namaku Ali" Dan penjaga itu mengangguk.

Kemudian Aku keluar dari Ruang Kesehatan dan pergi ke Aula.

Skip setelah pertandingan...

Pertandingan telah selesai, dan dimenangkan oleh tim kami.

Setelah pemberian piala, Aku langsung menuju Ruang Kesehatan bersama orang yang tadi tidak sengaja melempar bola ke arah Raib. Dia teman se-timku,
Agam namanya. (Tau kan Agam siapa? Coba kalo tau siapa hayoo? - Author)

Sesampainya di Ruang Kesehatan, Aku dan Agam menghampiri Raib, ternyata dia sudah sadar.

"Raib kau sudah baikan?" Tanyaku.

"Lumayan Ali, Aku masih sedikit pusing" Raib menjawab.

"Ahh ya, ini Agam orang yang tak sengaja melemparmu dengan bola tadi" Kataku sambil memperkenalkan Agam.

"Umm.. Raib Aku minta maaf ya, gara-gara Aku kepala kau terkena lemparan bola" Ucap Agam.

"Tidak apa-apa Agam, lagi pula kau kan tidak sengaja" Kata Raib.

"Terima kasih Raib" Ucap Agam berterima kasih.

"Sama-sama" Ucap Raib.

"Baiklah, sudah waktunya pulang, ayo kita pulang Ra" Kataku pada Raib dan dia mengangguk.

Aku, Raib, dan Agam pun keluar dari Ruang Kesehata, tapi Aku berhenti sebentar, Aku ingin berterima kasih pada penjaga tadi.

"Terima kasih--- ummm"

"Anne" Ucap si penjaga.

"Terima kasih Anne" Ucapku.

"Sama-sama Ali" Ucap Anne.

Kemudian Aku keluar dari Ruang Kesehatan menyusul Raib.

"Kemana Agam?" Tanyaku.

"Dia pulang duluan" Kata Raib.

"Baiklah, ayo kita pulang juga" Ucapku.

"Ayoo" Ucap Raib.

Aku dan Raib pun berjalan ke tempat yang sepi, kemudian memanggil ILY.
ILY pun muncul di depan kami dalam mode menghilangnya, tapi Aku dan Raib masih bisa melihatnya.

Aku dan Raib masuk ke dalam ILY.

Kemudian ILY terbang melaju diatas bangunan-bangunan dan rumah-rumah.

"Ra, maukah kau menemaniku kesuatu tempat?" Tanyaku.

To Be Continue...

♡ Thank You ♡

The Moon And The AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang