༉ O6 ༉

3.3K 146 13
                                    


[ Enjoy ! ]


[ Raib's POV ]

Aku terkejud saat Ali mencium tanganku, jantungku sangat berdebar, rasanya seperti akan meledak saja.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu rumahku, ternyata itu Mama.

"Raib kamu sedang apa berdiri diteras, senyum senyum sendiri pula" Mama bertanya heran.

"E-eh Mama, Ra tidak sedang apa-apa kok" Aku menjawab Mama dengan sedikit cengiran.

"Yasudah, ayo masuk" Ucap Mama.

"Baik Ma, ahh ya ini rendang yang Mama pesan tadi" Ucapku sembari memberi Mama bungkusan yang berisi rendang.

"Terima kasih Raib" Ucap Mama, kemudian Aku berjalan kekamarku dan berbaring sebentar mengistirahatkan diri.

Setelah cukup Aku mengistirahatkan diri, Aku berjalan kearah lemari untuk mengambil baju dan celana, kemudian mandi.

Selesainya mandi, aku keluar kamar dan berjalan menuju dapur, melihat Mama sedang mencuci tumpukan piring dan peralatan makan lainnya.

"Ada yang bisa Ra bantu Ma?" Tanyaku, menawarkan bantuan untuk Mama.

"Ahh yaa, Mama minta tolong Ra untuk bersihkan ruang tamu dan cuci pakaian yaa, pakaiannya cuma sedikit kok" Ucap Mama kemudian Aku berjalan keruang tamu untuk membersihkan ruangannya.

Setelah selesai membersihkan ruang tamu, Aku beranjak ke arah mesin cuci untuk mencuci pakaian.

Disela-sela Aku mencuci pakaian, Aku menemukan baju yang Aku dan Ali beli, itu.. baju couple..

Aku tak bisa berhenti tersenyum saat mengingat kami jalan-jalan ke Dufan, berdua saja.. ahh itu momen yang menyenangkan..

"Ra? Kamu kenapa senyum senyum sendiri?" Ucapan Mama membuyarkan lamunanku.

"A-ah tidak apa-apa Ma" Ucapku terkejut, kemudian kembali melanjutkan mencuci pakaiannya.

Selesainya mencuci pakaian, Aku kembali kedapur untuk membantu Mama menyiapkan makan siang.

"Apa yang bisa Ra bantu lagi Ma?" Tanyaku.

"Hmm, bantu Mama menyiapkan piring dan peralatan makan lainnya" Jawab Mama.

"Baiklah"

Kemudian Aku bergegas mengambil piring dan peralatan makan, setelah itu ku tata dimeja makan.

Setelah selesai, Aku duduk dikursi meja makan, mengistirahatkan diri.

"Papaa, ayoo makaan!" Teriak Mama memanggil Papa untuk makan siang bersama.

Setelah semuanya berkumpul dimeja makan, kami mulai memakan hidangan yang dihidangkan Mama, ya rendang.

Kami makan dengan suasana hening, tidak ada yang membuka suara. Mungkin nanti setelah makan, kami akan berbincang sebentar.

Seusainya makan, kami memulai pembicaraan.

"Ra tadi pagi kemana?" Tanya Papa.

"Tadi pagi Ra pergi ke CFD, Ra ingin izin ke Papa tapi Papa tertidur sangat pulas, jadi Ra memutuskan untuk izin pada Mama" Jelasku

"Ohhh baiklah, dengan siapa?" Tanya Papa lagi.

"Dengan A-ali" jawabku takut takut.

"Ahh Ali, sudah lama dia tidak mampir main kesini Ra, kenapa tidak kau ajak mampir saja tadi?" Ucap Papa.

"Ra ingin menawarkannya mampir Pa, tapi dia sudah lari, pamit duluan" Ucapku.

"Ahh begitu" respon Papa.

"Apa kalian berdua 'berpacaran' Ra?" Kini Mama yang bertanya, dan pertanyaannya errr.. aneh. Pipiku memerah tiba tiba, malu.

"Ah Mama ada ada saja, tentu saja tidak Ma" Jawabku jengkel.

"Haha, Mama hanya bercanda sayang, tapi kalau boleh jujur, kau dengan Ali itu serasi loh Ra" Ucap Mama, berhasil membuatku malu.

"Hahaha, Mamamu benar Ra, kalian cocok" Papa menambah.

"Ish Mama Papa!" Teriakku kesal dengan wajah memerah malu.

Mama dan Papa tertawa, lama lama akupun ikut tertawa, melupakan godaan mereka tadi.

Kami tertawa cukup lama karena Papa menambah cerita lucu temannya saat dia bekerja, perut dan pipiku sampai keram.

"Hahh sudah sudah, cukup pipi Mama keram lama lama tertawa" Ucap Mama dengan napas tersengal karena kebanyakan tertawa.

Aku terkekeh kecil, kemudian membantu mama membawa piring piring bekas makan tadi, juga membantu mama mencuci piring-piringnya.

Disela-sela mencuci piring, mama berkata "Ra, lain kali kamu ajak si Ali itu kerumah" dengan sedikit kekehan namun sepertinya mama serius memintanya.

"Aduhh mama kenapa sih, Ali mulu" Aku berkata dengan sedikit cemberut.

"haha lihat pipimu memerah Ra" kata mama sambil tertawa. Aku menunduk malu dan melanjutkan mencuci piring.

"Sudah, tidak usah dipikirkan Ra. Mama hanya bercanda kok" ucap mama.

"Iyaa ma, nah ini cuciannya sudah selesai Ra kembali ke kamar ya" ucapku menunggu anggukan dari mama, kemudian ke kamar untuk mengerjakan tugas sekolah.

♡ Thank You ♡

The Moon And The AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang