༉ O7 ༉

2.9K 136 10
                                    


[ Enjoy ! ]

[ Raib's POV ]

Tepat pada pukul 05.35, aku terbangun karena suara alarm-ku. Aku pun bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.

Setelah bersiap, aku pergi ke dapur untuk membantu mama menyiapkan sarapan. Sesampainya didapur, aku melihat mama yang sibuk membuat sandwich dan papa yang sedang menonton TV diruang tamu.

"Selamat pagi, ma!" Ucapku pada mama, sembari setelah itu mengecup pipinya.

"Selamat pagi, Ra" Balas mama.

"Ada yang bisa Ra bantu ma?" Aku bertanya pada mama, sesekali aku mengambil potongan tomat lalu melahapnya.

"Ini tolong dibawa kemeja makan ya Ra" Mama memberikan dua piring dengan sandwich diatasnya, lalu aku pun membawanya ke meja makan.

"Ah Ra, ambilkan minumnya juga ya" Ucap mama setelah aku meletakkan piring dengan sandwich itu. Kemudian aku mengambil tiga gelas dan berjalan menuju dispenser air lalu mengisi ketiga gelas tersebut satu persatu.

Setelah mengisi ketiga gelas tersebut dengan air, aku menaruhnya dimeja makan.

Mama sudah selesai membuat satu sandwich lagi. Kemudian kami sarapan bersama.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.09, setelah kami selesai sarapan. Selesainya sarapan aku memberi makan si Putih kemudian kembali ke kamar untuk mengambil tasku.

Keluarnya dari kamar aku menuju ke ruang tamu untuk duduk-duduk santai sebentar, aku akan berangkat pukul 06.30.

21 menit kemudian..

Aku beranjak dari dudukku kemudian pamit dengan mama.

"Ma, Ra sekolah dulu ya!" Pamitku lalu mengecup pipinya.

"Iya, hati hati Ra, jangan nakal" Pesan mama, dan ku respon dengan simbol "OK" dijariku [👌].

Aku pun keluar rumah dan pergi kesekolah diantar papa.

Sesampainya disekolah, aku berpamitan dengan papa lalu memasuki halaman sekolah, masih sedikit sepi. Namun aku merasa ada seseorang yang mengikutiku, aku mencoba mengabaikannya tapi aura seseorang itu lama kelamaan makin mendekat kearahku. Dan...

"DORRR!!" Suara yang sangat kukenali membuatku sangat terkejut.

"AAAAA!!" Aku tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhku dan akupun terjatuh. Suara tawa terdengar saat aku terduduk, dan kemudian satu tangan terulur untuk membantuku berdiri.

"hahaha maaf Ra, sini ku bantu" Ya, orang itu adalah Ali, manusia menyebalkan namun aku menyukainya.

Setelah membantuku berdiri, tiba-tiba Ali mendekatkan wajahnya dengan wajahku, kemudian dahi dan hidung kami tersentuh satu sama lain, ahh jantungku ingin meledak saja. Dan akhirnya, Ali menjauhkan wajahnya dan menunjukkan cengiran khasnya itu.

"kau sangat lucu Ra" Ucap Ali sembari mencubit kedua pipiku, aku rasa pipiku sekarang seperti tomat karena malu.

"a-apa-apaan kau ini" Oh tidak, aku tidak punya kata-kata untuk membalasnya. Ali menyengir sekali lagi lalu mengajakku menuju kekelas kami.

Sesampainya dikelas, kami langsung menuju tempat duduk masing-masing kemudian berkutat dengan dunia kami masing-masing. Aku melihat kearah Ali, sepertinya dia tertidur, dasar Ali.

Kejadian tadi masih terpikirkan olehku. Ahh apakah ini mimpi? Tolong cepat bangunkan aku. Aku menampar pipiku guna untuk memastikan ini mimpi atau bukan, ternyata bukan. Mengingat kejadian tadi membuatku tersenyum sendiri.

Aku memutuskan untuk mengambil gambar Ali yang sedang tertidur itu menggunakan handphoneku. Ahh dia sangat tampan saat sedang tidur, walaupun kelakuannya itu menutupi ketampanannya, batinku.

Aku tersenyum puas saat aku berhasil mengambil gambar Ali saat sedang tertidur. Tiba-tiba ada seseorang yang datang.

"hei, kau kenapa senyum-senyum sendiri, Ra? mengerikan" Orang itu adalah Seli, ia datang dengan tatapan heran kearahku.

"Tidak ada apa-apa, Seli" Jawabku, Seli pun ber-Oh sebagai respon.

Beberapa menit berlalu, kelas mulai penuh dengan murid murid dan sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

Pelajaran dimulai, kami menyimak pelajaran. Aku melihat kearah Ali, seperti biasa, ia tidak menyimak sama sekali, ah orang jenius memang berbeda batinku.

Materi telah selesai dijelaskan, guru kami pun memberi soal latihan untuk kami kerjakan.

Saat selesai mengerjakan, bu guru memberi tahu bahwa ada tugas kelompok, 2 orang per-kelompok. Dan bu guru memutuskan untuk memilihkan siapa yang menjadi teman sekelompok siapa dengan undian, agar tidak ada keributan.

"Baiklah karena dikelas kalian ada 28 orang, ibu akan membaginya menjadi dua, yaitu 14 dan 14" Jelas bu Guru.

"14 orang yang ibu panggil harap kedepan dan mengambil kertas undian berisikan nama partner kalian" Lanjutnya.

Satu persatu murid-murid mulai maju dan mengambil kertas undiannya kemudian menyebutkan nama partner -nya. Dan orang yang ke 14 adalah aku, aku maju kedepan kemudian mengambil kertas undiannya, betapa terkejudnya aku, partnerku adalah Ali !

"Ali" Ucapku, kemudian Ali menoleh kedepan, ekspresinya terlihat sangat senang. Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa, aku senang tapi juga deg-degan.

Bel istirahat pun berbunyi, semua murid murid keluar kelas lantas menuju kantin untuk mengisi perut. Saat aku hendak menuju kantin, ada suara yang memanggilku.

"Hei Ra !" . . .

♡ Thank You ♡

The Moon And The AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang