Jilid 14

2.1K 37 0
                                    

... Tong Ling, dia hampir berteriak memanggil namanya. Orang yang tiba-tiba muncul memang Tong Ling, dia benar-benar hebat bisa mencari hingga kemari.

Melihat orang yang tidak dikenal datang, Sat Kao sudah bersiap-siap untuk bertarung tapi segera dilarang oleh Beng To. Refleknya sangat cepat, dia tahu kalau Beng To melarang melakukan sesuatu pasti ada alasannya maka hawa membunuhnya pun segera menghilang.

"Nona, tolonglah kami!.." akhirnya Beng To keluar suara. Hal ini benar-benar membuat Sat Kao terkejut dan merasa aneh, tapi dia tidak berkata sepatah katapun.

"Apa yang terjadi?" tanya Tong Ling.

Beng To menunjuk ke atas jurang.

"Kami dirampok penjahat, setelah mereka mengambil uang dan harta kami mereka masih ingin membunuh kami untuk menutup mulut, maka kami menggulingkan diri ke dasar jurang baru bisa terlepas dari mereka."

Setelah itu dia bernafas ngos-ngosan. Semua itu bukan pura-pura nafasnya memang sudah sulit diatur.

Mata Tong Ling berputar:

"Tidak disangka di sini ada orang yang jahat dan kejam juga, sekarang aku yang harus mengurus semua masalah ini!"

Tong Ling melempar sebungkus obat luka untuk Beng To: "Oleskan obat itu di atas luka kalian supaya tidak terjadi infeksi, kalian tunggu aku di sini, aku akan ke atas dulu menangkap para penjahat itu supaya harta dan uang kalian bisa diambil kembali!"

Obat itu segera diambil Beng To terus men rus mengucapkan terima kasih. Tong Ling tidak berkata apa-apa lagi, seperti seekor burung walet terbang ke atas jurang.

Beng To terus melihat Tong Ling sampai sosok Tong Ling tidak tampak lagi. Baru melihat bungkusan obat itu. Sat Kao ikut melihat, dia hanya menarik nafas, sekarang dia baru membuka suara:

"Ilmu meringankan tubuh gadis itu benar-benar bagus!"

Beng To seperti terbangun dari mimpi:

"Ilmu senjata rahasianya lebih bagus!"

"Apakah dia orang Tong-bun?"

"Cucu perempuan Tong Pek-coan!"

"Mengapa dia bisa datang kemari?"

"Wan fei-yang bisa datang kemari, orang-orang Tionggoan lainnya bisa kemari juga, sepertinya bukan hal aneh!"

"Betul..." Sat Kao menarik nafas, "untung dia tidak mengenalimu!"

"Saat masuk Tong-bun, untung aku menutup wajahku!" Beng To menarik nafas, dia seperti kehilangan sesuatu.

Malam itu dia ingin membuka penutup wajahnya supaya ong Ling bisa melihatnya dengan jelas. Kalau hal ini terjadi apa yang akan terjadi berikutnya?

Sat Kao bisa menilai ekspresi seseorang, dia pun mulai mengerti, sambil tersenyum berkata:

"Kita harus cepat-cepat meninggalkan tempat ini!"

"Jika dia bertemu dengan Wan Fei-yang semua rahasia ini akan terbongkar!" kata Beng To sambil menatap ke atas jurang.

Suaranya rendah lalu menggeser kakinya, tapi sosok Tong Ling tetap berada di dalam hatinya.

Sewaktu Tong Ling bertemu dengan Wan Fei-yang, dia masih berada di atas batu besar di danau itu, Pei-pei berada di pangkuannya.

Awalnya Tong Ling tidak tahu kalau orang itu adalah Wan Fei-yang, dia berlari ke sana kemudian setelah dekat dia baru melihat dengan jelas kalau orang itu adalah Wan Fei-yang dan Pei-pei yang ada dalam pangkuannya, dia segera berhenti melangkah.

Kembalinya Ilmu Ulat Sutra (Huang Ying)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang