Chap3

4.6K 318 60
                                    

Twitch!

"AARRRGGHHH!!! DASAR BODOH!!"

Plak!!

Sang manager, Aida Riko, baru saja melayangkan geplakan mautnya pada satu-satunya makhluk dakian yang ada disana.

Harusnya hari ini seluruh anggota Kiseki no Sedai sudah memulai latihan mereka. Karena itulah mereka semua berkumpul di ruang latihan koreografi. Namun karena ulah pasangan ahobaka yang sungguh tak terduga --walaupun pembaca sekalian pasti sudah dapat menduganya--, Riko malah jadi mencak-mencak sampai berseru ingin membunuh mereka berdua. Terutama Aomine tentu saja.

"Bagaimana bisa kalian--?!?! Aahhh!!! Sial!"

"Maaf, Aida-san. Aku sudah berusaha untuk tidak-- tapi makhluk mesum yang satu ini sungguh--"

"Hey! Kau juga menikmatinya dan minta lebih!"

"APA?? Aku tidak!?"

"Ergghh CUKUP! Kagami, kau istirahat saja dulu sampai kondisimu pulih!"

"Aku masih bisa latihan!"

"Berjalan saja kau kesusahan, mau ikut latihan??"

Kagami hanya bisa menunduk dengan wajah memerah menahan malu. Sungguh ia merutuki dengan sepenuh hati Aomine yang kemarin tidak dapat menahan diri. Walaupun sebenarnya sedikit banyak Kagami juga menikmati 'kegiatan' mereka kemarin.

Berbagai ekspresi dikeluarkan oleh member Kiseki no Sedai yang lain. Ada yang memandang maklum, terkejut, bahkan tidak percaya. Beberapa juga ikut memerah mengetahui perkara apa yang sedang dibahas.

Dengan lesu Kagami berjalan ke sudut ruangan dan duduk diatas beberapa tumpuk matras latihan yang sedang tidak digunakan. Desisan beberapa kali keluar darinya saat merasakan nyeri tak tertahankan pada tubuh bagian belakangnya.

Aomine yang daritadi tak mengalihkan pandangan dari Kagami pun jadi sedikit merasa bersalah. Ia sama sekali tak bermaksud untuk membuat kekasihnya sampai seperti itu. Kemarin benar-benar diluar kendalinya. Bahkan cuaca panas kala itu bagai menjadi bahan bakar yang memacu semangatnya. Apalagi saat desahan-- oke cukup.

Ketika pemuda tan itu hendak berjalan menuju ke arah Kagami, langkahnya langsung dihentikan oleh suara sang manager.

"Biar Kagami istirahat, yang lain mulai latihan seperti biasa!"

Dan Aomine pun hanya bisa menurut.

"Tak bisa menahan birahimu eh?"

"Akashi-- aku tak bermaksud membuatnya seperti itu."

"Setidaknya belajarlah menahan diri. Kau membuat latihan terhambat."

"Potong saja anunya Aomine-san, Sei-kun."

Aomine menatap horor pemuda baby blue yang entah sejak kapan berada disamping iblis merahnya Kiseki no Sedai. Menjadi kekasih Akashi sepertinya membuat Kuroko ketularan kesadisannya.

"Kalau hal seperti ini terjadi lagi, sepertinya aku akan melakukannya."

Dengan mengeluarkan gunting-chan dari sakunya, Akashi tersenyum iblis ke arah Aomine. Membuatnya bergidik ngeri sambil menutupi area selatan tubuhnya.

"Momoi, aku serahkan yang disini padamu. Agensi memanggilku sekarang juga. Aku mungkin tidak akan lama."

"Ha'i Aida-san!"

Riko pun bergegas keluar meninggalkan ruang latihan dengan wajah seriusnya.

"Kenapa agensi memanggil manager-ssu?"

"Entahlah, dia tidak memberitahuku. Yasudah minna, ayo kita mulai latihannya!"

"Ha'i!!"

--

'Membosankan sekali kalau aku hanya menonton seperti ini.'

Kagami yang merasa kurang kerjaan pun memutuskan untuk mengambil ponselnya dari saku celana dan memainkannya. Membuka satu persatu aplikasi yang ada di sana hingga ia menemukan suatu artikel dalam aplikasi beritanya.

"Eh? Ini kan. . ."

Lelaki bersurai merah gradasi itu bergumam pelan. Ia sedikit penasaran berita apa yang mencantumkan nama seorang yang ia kenal di headlinenya. Dan raut mukanya pun berubah terkejut kala matanya menyusuri satu demi satu deret kata yang tertera.

"Teman-teman!"

Kegiatan latihan langsung berhenti mendengar seruan dari Kagami. Mereka semua memasang wajah bingung menatap Kagami yang terlihat sedikit panik entah kenapa.

Namun kalimat yang hendak Kagami ucapkan hanya dapat tertahan di kerongkongannya, karena pintu ruang latihan digebrak secara tidak berperikepintuan sekali.

Manager mereka datang dengan napas terengah sembari membawa sebuah majalah di genggamannya.

"Aku punya berita buruk."

--
Sbc

Gomenn baru up :"
Tak kira abis kelar urusin portofolio dan sbmptn bakal bisa santai.. ternyata malah disuruh bantuin emak kerja😢

Oh iya.. saia mau nanya..
Ada ga dari kalian yang inget apa saia pernah nyebut nama pemimpin agensi mereka?

NandodemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang