Chap 21

613 57 19
                                    

[Malam hari setelah Momoi dan Riko menggiring member Kisedai ke kamar]

[CW//NSFW, 21+, anal sex, bare sex]

--

"Y-yukio-cchi?!"

Kise gelagapan. Sekarang ini ia sedang terlentang di atas ranjang dengan Kasamatsu yang duduk menindihnya. Keduanya memerah sampai ke telinga. Sepertinya minuman keras itu mengakibatkan akal sehat mereka berdua terkikis.

"Tunggu! Kenapa kau melepas pakaianmu-ssu??"

"Diamlah dan lepas bajumu juga."

"Apa?! H-hey!!"

Dengan cekatan, Kasamatsu melucuti seluruh kain yang menempel pada tubuh Kise dan hanya menyisakan sepotong celana dalam. Ia pun berada dalam kondisi yang sama karena ulahnya sendiri. Hal ini membuat Kise terperangah, ingin menolak tapi ini rejeki. Ditambah efek alkohol membuatnya sama sekali tak bisa berpikir jernih.

"Yukio-cchi?"

Kasamatsu nampak terdiam dan memperhatikan Kise dengan seksama. Tangannya bergerak mengelus dada dan perut Kise mengakibatkan desiran halus pada pembuluh darah sang dominan. Ditambah pantat sintalnya yang terus menekan dan menggesek bagian bawah pemuda kuning yang sekarang sedang kegirangan dan hampir merasa gila itu.

"Berhentilah bergerak-gerak-ssu. Kau membuatku-- uhhm!" Perkataan Kise terpotong oleh sebuah ciuman. Mereka saling melumat dan menjilati bibir lawan mainnya. Pergulatan lidah yang panas pun akhirnya terjadi di antara pasangan kekasih itu.

Tak lama, pagutan di antara mereka terlepas. Kasamatsu mengangkat dirinya, sedikit memberikan kelegaan pada junior Kise yang mulai kesesakan di bawah sana. Namun, yang selanjutnya dilakukan oleh pemuda bersurai hitam itu malah membuat bola mata Kise hampir keluar dari tempatnya. Ia menurunkan celana dalamnya sendiri sebatas paha dan kembali mendudukkan diri di atas Kise.

Kasamatsu membawa jari tangannya ke mulut dan mengulumnya dengan penuh konsentrasi. Ia lalu menunduk hingga mencapai posisi menungging, masih berada di atas Kise, membuat nipple mereka yang sama tegang saling bergesekan. Tanpa basa-basi, Kasamatsu memasukkan jemarinya tadi ke dalam lubang analnya sendiri.

Kise terperangah melihat adegan panas yang disuguhkan tepat di hadapannya itu. Ia tak menyangka kekasihnya dapat melakukan hal-hal seperti ini. Sungguh nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan. Kise bertekad akan lebih sering membuat Kasamatsu mabuk saja kalau begini ceritanya.

Lenguhan-lenguhan kecil menyapa indera pendengaran Kise. Ia tak dapat melihat dengan jelas ekspresi Kasamatsu karena pujaan hatinya itu membenamkan wajah pada ceruk leher Kise. Makhluk kuning itu merasa tergelitik oleh napas Kasamatsu yang memburu, berhembus pada leher jenjangnya.

"Umhh! Kise."

Tangan Kise bergerak memberikan elusan lembut menyusuri tulang punggung Kasamatsu dari atas hingga ke bawah. Lenguhan sang submissive pun semakin menjadi.

"Hmmh, sepertinya cukup." Lirih Kasamatsu sembari mengeluarkan jemarinya.

Kasamatsu menarik diri dan menegakkan punggungnya. Tangan yang tadi ia gunakan untuk meregangkan lubangnya sendiri itu beralih menyentuh kejantanan Kise yang telah dikeluarkan dari sangkar. Memposisikan lubang pantatnya tepat di atas benda tegak nan panas itu.

"K-kau serius, Yukio-cchi?" Kise sedikit panik dengan rasionalitas nya yang tinggal sebesar pucuk daun kelor. Namun kekasihnya itu hanya mengangguk mantap dan melanjutkan apa yang sedang ia lakukan.

Kasamatsu berulangkali mencoba memasukkan penis Kise pada lubangnya tapi gagal. Itu terlalu licin dan ia tak dapat melihat dengan jelas. Pemuda beriris gelap itu menautkan alisnya dan mendegus kesal karena ini.

"Unh, susah."

Kise menelan ludah kasar. Nafsunya benar-benar sudah membuncah, membuatnya tak dapat menahan diri lagi. Ia memegang kejantanannya sendiri dan membatu Kasamatsu untuk menurunkan pinggulnya perlahan hingga benda pusakanya masuk sepenuhnya, mengisi rongga sempit sang kekasih.

"Sshh! Kau sempit, Yukio-cchi."

"AAHHH-NNGH!!"

Penis Kise yang panjang langsung menyentuh prostat Kasamatsu. Punggungnya melengkung indah ke belakang karena sensasi baru yang terasa sakit namun nikmat di saat yang bersamaan. Benar-benar pemandangan yang paling menakjubkan bagi Kise Ryouta sepanjang ia hidup di dunia ini.

Kise mengubah posisinya menjadi setengah duduk, membawa tangan Kasamatsu untuk berpegangan pada pundaknya. Memberikan ciuman hangat pada bibir lembut Kasamatsu yang telah menjadi candunya.

Tanpa melepas tautan mereka, Kasamatsu mulai menaik turunkan pinggangnya untuk mencari kenikmatan lebih. Tangan Kise dengan senang hati membantu pergerakan pinggang itu dalam melakukan kegiatannya. Ciuman Kise pun beralih pada leher dan dada Kasamatsu, meninggalkan beberapa jejak kemerahan di sana. Tak lupa ia juga menyapa puting Kasamatsu yang sekarang berada tepat di depan wajahnya.

"Ahhn! Kise-mngh!"

"Apakah nikmat-hh, Yukio-cchi?"

"Umhmmh!"

"Kau menyukainya-ssu?"

Kasamatsu mengangguk antusias. Entah kemana perginya sikap tegas nan tsun-tsun nya itu. Kise pun menggeram rendah menikmati perlakuan sang kekasih tercinta.

"Nngh! Lebih cepathh~"

"Uhh! Kau terlalu seksi-ssu! mnh!!"

"Ahngh!~"

Tempo naik turun pinggang Kasamatsu menjadi semakin cepat. Kise dengan tak sabar ikut memberikan sodokan dengan arah yang berlawanan dan membuat kejantanannya tertancap semakin dalam. Desahan nyaring pun tak lagi bisa tertahan.

Kise kembali menautkan ciuman panas mereka. Tangan kirinya dengan nyaman masih memegangi pinggang Kasamatsu, sedangkan tangan kanannya sibuk memanja penis sang submissive yang telah basah oleh pre-cum.

"Aku akan sampai, Yukio-cchi."

"Mmhh-aaahhh!!"

"Nnghh!"

Cairan putih dan kental memenuhi lubang Kasamatsu dan perlahan mengalir keluar. Perut dan dada Kise pun dikotori oleh cairan sama yang berasal dari sumber yang berbeda. Napas mereka saling beradu dalam keheningan malam itu.

"Ayo lakukan lagi, Yukio-cchi." Ujar Kise sembari memberikan kecupan-kecupan ringan pada wajah Kasamatsu yang masih memerah.

"Mhmm. Tapi kau yang bergerak. Aku lelah."

"Dengan senang hati-ssu!!"

--
Tbc

NandodemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang