Chap7

2.8K 251 43
                                    

Beberapa dari mereka tertawa dan tersentuh membaca komentar-komentar penuh dukungan itu. Namun tetap saja komentar negatif yang muncul tidak kalah banyaknya.

--

Berbeda. Mereka yang dianggap berbeda. Berbeda secara fisik maupun psikis. Kaum difabel, kaum lgbtq+. Kaum minoritas. Sejatinya setiap individu memiliki perbedaan tersebut. Namun kecenderungan selalu terjadi. Jika kecenderungan menuju ke arah yang dianggap salah, maka diskriminasi adalah jawabannya? Dianggap cacat, kelainan, abnormal. Berbeda.

[ #orangnormal kok mereka gitu?!

#cct_ttgg jijik bgst!!

#NoName publik figur kok menyontohkan yang tidak benar.

#hah_ah  moralnya dikemanain?!?!

#tanpanama aku tau mereka tidak menyalahi aturan.. tapi kok agak eneg liatnya..

#apa.si idol tidak mendidik.

#Human kayak ga ada cewe lagi aja di dunia ini.

#sian_j barusan aku masih jadi fansmu, tapi engga lagi.

#bwg dih!! Hueekk! ]

Para member hanya bisa menghela napas menahan sakit hati. Mereka tau pasti akan begini. Namun tiba-tibe kise tertawa dengan masih memperhatikan telpon genggamnya.

"Kau kenapa Kise?!"

"Ah lihat ini Yukio-cchi! Ada yang memasangkan Midorima-cchi dengan Aomine-cchi ssu!"

"HAH?!?!?!?"

"HAHAHAHAHHAHA"

"Berhenti tertawa Taiga-chan."

"Pfft Aomine-san dengan Shin-chan."

"Damare Takao."

"Berikan hp mu."

"Kau kan punya hp sendiri-ssu!!"

Aomine dengan tanpa ijin merebut hp Kise dengan tujuan mencari pengkapalan lain yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Ingin balas dendam namun malah malapetaka yang ia dapat.

[ #friz bukannya AoKise lebih hot ya?

#shipers_hip Aomine sama Sakurai lah ]

Kagami yang sedari tadi ikut memperhatikan isi ponsel Kise pun melempar lirikan intimidasi pada kekasihnya. Aomine pun melempar hp Kise ke arah empunya.

"AAGH! Untung tidak jatuh-ssu!"

"Itu cuma omong kosong Taiga-chan~"

"Aku tak peduli."

Kagami melenggang menuju dapur bermaksud mengisi perutnya saja daripada memikirkan yang tidak-tidak. Ia sudah memutuskan untuk mempercayai Aomine sepenuhnya. Tapi tentu saja rasa cemburu tidak dapat ia pungkiri. Apalagi ada salah satu netizen yang memposting foto kedekatan Aomine dengan Sakurai. Sepertinya itu terjadi saat ia masih menjadi trainee.

"Aku cuma mau cari camilan." Seru Kagami yang melihat Aomine juga hendak beranjak dari duduknya.

"Sepertinya kau dapat kepercayaan Mine-chin. . ."

"Atsushi benar, Taiga tidak terlihat marah padamu."

"Enak sekali-ssu!!"

"Maksudmu kau tidak suka dengan sikap ku?"

"B-bukan begitu Yukio-cchi!!"

Aomine tersenyum. Senyum bangga dan bahagia. Ia berjanji akan selalu menjaga kepercayaan yang telah Kagami berikan.

"Aku juga lapar Muro-chin. . ."

Dengan manja, Murasakibara menyenderkan kepalanya pada pundak Himuro. Curi-curi hirup aroma yang sudah menjadi candunya.

"Ingin ku ambilkan sesua--"

"WAAAA!!"

"Berhenti berteriak di telingaku BODOH!!"

"Gomenn Yukio-cchi, lihat ini, bukankah ini Himuro-cchi ssu?"

Untuk kedua kalinya hp Kise direbut paksa. Sekarang Murasakibara adalah pelakunya.

"Kau populer juga ya, Muro-chin. . ."

Terlihat sosok Himuro yang sedikit lebih muda dalam foto itu. Dikerumuni para wanita berparas khas orang barat.

Tentu saja sumbu amarah Murasakibara yang memang sejak awal sudahlah pendek, terasa terpercik sedikit api memandangi kedekatan Himuronya dengan orang lain.

"Ah, Itu empat tahun yang lalu saat aku masih di Amerika."

"Hmm. . ."

Dan untuk kedua kalinya juga hp makhluk kuning namun katanya tampan itu melayang dengan eloknya masih menuju sang empunya.

"HUEEE!!! Sudah cukup! Lebih baik aku ke kamar saja daripada hp ku yang jadi korban-ssu!"

Kise pun berjalan menuju kamarnya dengan masih melindungi hp yang tampilannya sudah se alay pemiliknya itu. Silikon pelindung hp berwarna kuning mentereng dan dipenuhi stiker warna warni.

--
Tbc

NandodemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang