Chap 22

639 56 18
                                    

[Malam hari setelah Momoi dan Riko menggiring member Kisedai ke kamar]

[CW//NSFW, 21+, anal sex, blowjob]

--

Kepala takao terasa akan meledak. Cegukannya sedari tadi pun tak kunjung menghilang. Kini ia sedang duduk bersandar pada kepala ranjang, menunggu Midorima yang sedang menuangkan air untuknya.

Tak lama kemudian, segelas air putih terjulur di hadapan Takao. Tangannya hendak mengambil alih gelas tersebut tapi kekasih hijaunya itu malah mempererat pegangannya pada gelas.

"Uhh, Shin-chan? bisakah kau--hik! melepaskan--hik! gelasnya?"

Alih-alih menjawab, Midorima menarik kembali gelas itu dan menenggak air yang ada di dalamnya.

"Ap-- Mmph!!!" Ucapannya terpotong. Sentuhan dingin air mengalir melalui kerongkongan Takao. Midorima memindahkan air dari mulutnya ke dalam mulut kekasihnya.

Cairan bening itu sedikit mengalir keluar melalui celah antara pagutan panas mereka berdua, membasahi dagu dan leher sang submissive. Napas mereka pun tersengal kala tautan dilepaskan.

"K-kenapa kau tiba-tiba melakukannya?"

"Hm, cegukanmu sudah hilang-nanodayo."

"Ehh? A-arigatou hehe." Takao memasang cengiram lebarnya sembari berterimakasih, ternyata Midorima melakukannya untuk membantu menghilangkan cegukan yang ia alami. Warna muka Takao yang sudah merah karena pengaruh alkohol menjadi tambah merah lagi karena ulah kekasihnya itu.

Mata zamrud milik sang dominan memandang lekat ke arah Takao. Akal sehatnya serasa telah diambil alih, Midorima membuat Takao berbaring dan dengan tanpa permisi menindih Takao lalu mengungkungnya di antara dua lengan kokoh miliknya. Takao hanya bisa berkedip lucu menanggapi tingkah tak biasa Midorima.

Kecupan demi kecupan Midorima layangkan ke seluruh bagian wajah Takao. Mulai dari kelopak mata, hidung, pipi, dan bibir yang menjadi pemberhentian cukup lama di sana, tak ada yang tertinggal sedikit pun. Degup jantung Takao berpacu dengan kencang, memudarkan rasa sakit kepala yang tadi sempat menyerangnya.

"Mmhh!"

Ciuman Midorima turun ke leher Takao membuat suara lenguhan mulai mengisi keheningan ruang kamar itu. Ia menjilat dan menyesapnya hingga meninggalkan tanda kemerahan di sana. Semakin Turun, pemuda bersurai hijau itu menjamah dada hingga perut Takao yang kaosnya sudah disingkap ke atas.

Tangan sang dominan kini sibuk membuka celana  yang masih terpasang rapih menutupi tubuh bagian bawah Takao.

"Tunggu, Shin-chan! Apa yang ingin kau lakukan?!"

Dan lagi, tanpa menjawab, Midorima hanya melakukan apapun yang dia inginkan. Penis setengah tegang sang submissive ia genggam dengan jemari panjangnya.

Untuk pertama kalinya dalam hidup Takao, ia merasakan perasaan malu yang luar biasa. Hanya bisa menutup mukanya dengan telapak tangan.

"Belum tegang sepenuhnya-nanodayo."

"Jangan katakan hal seperti itu--Nngh!!"

Takao merasakan kejantanannya memasuki rongga yang basah dan hangat. Ia pun memberanikan diri untuk mengintip melalui celah jarinya. Midorima, kekasihnya, sedang mengulum penisnya! Benar-benar hal gila yang mustahil dilakukan oleh sang tsundere megane. Efek alkohol sangatlah mengerikan.

"Hentikanhh--uhh!"

Midorima menambah tempo gerak kepalanya. Tak lupa sesekali memainkan pucuk kejantanan itu menggunakan lidahnya, membuat sang eagle menggelinjang nikmat.

"Berhenti, Shin-chan! Mnhh~ Kau akan membuatku keluar--Ahh!!"

Cairan sperma menyembur bersamaan dengan Midorima yang melepaskan kulumannya pada penis Takao. Mengakibatkan cairan kental itu mengotori wajahnya serta kacamata yang ia kenakan. Midorima menghela napas, melepas kacamata kebanggaannya itu dan menaruhnya di atas nakas.

"Gomenn Shin-chan!! Aku tak sengaja--Hmph!" Takao kembali dibungkam dengan ciuman panas. Lidah sang dominan menari dan bermain dengan leluasa di dalam rongga mulut kekasihnya.

Menyudahi pertukaran saliva di antara mereka, Midorima menegakkan badan dan mengeluarkan sesuatu dari saku belakang celana panjangnya.

"S-SHIN-CHAN!! Kenapa kau membawa benda seperti ituu?!"

"Benda keberuntunganku hari ini-nodayo."

Mata Takao membelalak. Benda keberuntungan Midorima hari ini adalah kondom?

Meneguk ludah, Takao sekarang yakin seratus persen bahwa malam ini ia akan sepenuhnya digagahi. Bukannya tidak merasa senang, pemuda berponi belah itu hanya merasa sedikit takut karena ini kali pertamanya ia melakukan hal seperti ini.

"Tenang saja-nanodayo. Aku akan pelan." Seakan paham akan pemikiran Takao, Midorima berusaha menenangkan kekasihnya itu dengan kata-kata. Entah apakah kata-katanya ini dapat dipercaya.

Midorima membuka bungkusnya dan memakaikan benda elastis setengah transparan itu pada penis besarnya yang telah ia keluarkan. Menuangkan pelumas yang tertinggal pada bungkus kondom ke jari tangan kirinya dan sekitaran lubang anal Takao.

"AAHHH!!"

Desahan nyaring langsung keluar dari mulut Takao kala Midorima memasukkan dua jarinya secara bersamaan. Sungguh kebohongan besar Midorima mengatakan akan melakukannya dengan perlahan.

"Ssakit, Shin-chan-- Nmh!"

Midorima mencium Takao untuk mengalihkan rasa sakitnya. Melihat sang submissive sudah lumayan rileks, ia mulia menggerakkan jarinya untuk merenggangkan lubang kenikmatan itu. Saat merasa sudah cukup, ia kemudian mengeluarkan jemarinya dari sana untuk digantikan dengan sesuatu yang lain.

"Aku masukkan, Takao." Kejantanan Midorima masuk perlahan, ia tak ingin kekasihnya kembali merasakan sakit karena kecerobohannya tadi.

"Nnghhahh!"

"Mmh! Sudahh masuk." Midorima menggeram rendah menikmati sensasi hangat dan remasan lembut yang ia rasakan.

"K-kau bisa gerakkan sekarang, Shin-chan." Takao mengalungkan lengannya pada leher Midorima.

Sang dominan pun mulai menggerakkan pinggangnya dengan tempo teratur, mengundang desahan dan lenguhan dari kedua belah pihak. Merasakan kenikmatan yang semakin memuncak. Kecipak basah hasil suara dari pertemuan antara dua kulit mengiringi kegiatan panas mereka malam ini.

"Ngghh ahhh~ lebih cepaatth!"

"Mmnh!"

"Aku sampai--Aahhn!~"

"Hhnh!"

"Lagi~ Shin-chan~"

Dan sepertinya masih akan terus berlanjut hingga fajar menyapa di pagi hari nanti.

--
Tbc

Aku up siang aja, kalo malem takut ketiduran. Lagi masuk mode hibernasi, jadi hobi banget tidur dan jam tidur author berantakan.

Ini last part buat adegan papapa.

Chapter depan sudah kembali lagi ke jalan cerita. Udah mau masuk ending btw😗

NandodemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang