Chap 23

556 66 6
                                    

24 Desember. Kiseki no Sedai sudah kembali ke Jepang dari beberapa waktu yang lalu. Kembali pada rutinitas biasa mereka yaitu latihan serta mengisi acara hiburan. Dan sekarang, para member sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang mereka butuhkan untuk perayaan nanti malam. Perayaan malam natal.

Pagi ini mereka semua sepakat untuk bersama-sama mendekorasi ruang tengah asrama. Sebuah pohon cemara dengan ukuran sedang sudah bertengger manis di ujung ruangan. Terlihat beberapa member mengelilingi pohon tersebut dan di hadapan mereka berserak macam-macam dekorasi dari pohon natal yang belum terpasang.

"Takao, jangan kau mainkan bola gantungnya seperti itu-nanodayo." Tegur Midorima pada kekasihnya yang asik melempar bola hias layaknya badut penghibur acara ulang tahun anak.

"Tenang saja Shin-chan, ini tak akan jatu--AAHH!"

'GUBRAKK!!'

"Tetsuya!"

"Ittee..."

Kuroko jatuh menimpa Takao. Sang baby blue yang tadi sedang berjalan mundur memasang pita di pohon natal tersandung oleh Takao dan akhirnya mereka berdua terjatuh bersamaan.

Dengan sigap, Akashi langsung menarik Kuroko dan melakukan pengecekan 360 derajat bolak balik, takut jika pacarnya terluka. Terlihat Midorima juga membantu Takao untuk kembali berdiri. Untungnya tak ada yang terluka sama sekali, hanya bola-bola hias yang tadi Takao mainkan beberapa penyok karena terjatuh terlalu keras atau tertindih.

"Huh, perhatikan kekasihmu itu, Shintaro."

"Dia bukan orang yang berjalan tanpa memperhatikan-nanodayo."

Kedua pihak atas itu saling melempar tatapan permusuhan sembari merangkul kekasih mereka. Yang di rangkul hanya bisa tertawa masam melihat tingkah laku berlebihan keduanya.

"CHEESE!!!"

'Cekrekk!'

Kise dengan kamera polaroidnya mengabadikan momen perang dingin sang setan merah dan tsundere megane. Tampaknya ia telah mengumpulkan beberapa foto member lain juga. Kantung sweeter yang ia pakai terlihat penuh oleh kertas-kertas polaroid yang telah menangkap berbagai macam gambaran tingkah laku absurd dari anggota Kiseki no Sedai.

"Ini akan jadi foto bagus untuk dipasang di pohon natal-ssu!"

"Jangan hanya bermain dengan kamera itu dan bantu aku memasang ini bodoh!!" Teriak Kasamatsu yang sedang fokus memasang hiasan pohon natal dan kesusahan untuk menjangkau area atas pohon itu.

"Ah! Haa'i~ aku kesana, Yukio-cchi."

Di sisi lain, di dapur asrama, Kagami bersama dengan Himuro sedang sibuk memasukkan bahan-bahan ke dalam wadah untuk membuat cookies dan gingerbread. Mereka tak hanya berdua di sana. Di punggung mereka, bergelayut sosok-sosok tak bertanggungjawab yang sama sekali tidak membantu dan malah menyusahkan menambah beban, terlihat bersantai memeluki sang kekasih dari belakang.

"Kalau kau tak bisa memberi kontribusi di sini, lebih baik kau bantu yang lain menghias pohon natal, Aho."

"Aku kan membantu menghangatkan tubuhmu, Taiga-chan."

"Aku tidak butuh!"

"Setidaknya aku tidak menyemili bahan-bahan ini seperti titan ungu di sebelah sana." Aomine menunjuk Murasakibara dengan dagunya. Kagami pun melotot pada Murasakibara yang memeluk Himuro sembari memakan coklat yang akan mereka gunakan untuk membuat kue.

"Atsushi, kalau kau makan semua itu, kami tak bisa membuat kue lagi."

"Hm, tapi ini enak, Muro-chin..."

Perempatan imaji muncul di dahi Kagami. Melihat kelakuan raksasa ungu yang mulai menghabiskan bahan-bahan masakan mereka, ditambah sekarang Aomine yang entah sejak kapan mencium dan menjilati leher nya dari belakang.

"KELUAR KALIAN BERDUA!!!"

Dengan begitu Aomine dan Murasakibara ditendang keluar dari dapur asrama.

--

"Apakah persiapannya sudah beres di sini?"

Aida Riko masuk ke ruang tengah dengan membawa sekotak kado besar dibantu oleh Momoi. Mereka lalu meletakkan kotak itu di dekat pohon natal yang telah selesai dihias. Seluruh anggota kisedai pun tengah bersantai di ruang itu, menunggu intruksi selanjutnya.

"Sudah selesai semua, Manager."

"Bagus Akashi, kau pasti telah mengatur semuanya dengan baik. Terimakasih telah bekerja keras semuanya!"

"Akashi-san memang pandai soal atur mengatur." Momoi menimpali.

"Haha benar! Aku jadi teringat waktu dulu kita memasangkan member baru--" Riko refleks menutup mulutnya yang keceplosan.

"Eh?! Kau bilang apa tadi, Aida-san?" Takao langsung menuntut sang manager atas kebenaran informasi yang baru saja ia dengar.

"Manager, jadi kau sengaja memilihkan pasangan kami dengan maksud tertentu?" Tanya Himuro menyelidik.

"Ah... etto, itu..."

"Sei-kun juga ikut andil dalam hal ini."

"Kau sudah tau, Kuroko?" Pertanyaan Kagami dibalas anggukan oleh sang baby blue.

"JADI SEMUA INI TELAH DIRENCANAKAN DARI AWAL?!" Kasamatsu butuh penjelasan.

((Tentu saja sudah direncanakan oleh author dengan kuasanya ini)) //kedip satu mata//

Riko dan Momoi hanya tertawa canggung. Akashi menyeringai acuh. Kuroko telah diberi tau oleh Akashi sebelumnya karena memang tak ada lagi rahasia di antara mereka. Sedangkan sisanya masih terlarut dalam keterkejutan.

--
Tbc

NandodemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang