Chap 20

685 65 6
                                    

[Malam hari setelah Momoi dan Riko menggiring member Kisedai ke kamar]

[CW//NSFW, 21+, anal sex, bare sex]

--

Akashi terduduk di atas kursi yang terletak di samping jendela besar kamar itu. Namun bukan pemandangan di luar jendela yang menjadi fokusnya, pandangannya terpaku pada sang baby blue yang menelungkupkan badan di atas kasur. Suara rengekan teredam bantal menjadi satu-satunya sumber suara yang terdengar selain detak jarum jam.

"Aku ingin vanilla milshake!" Kalimat ini berulangkali dilontarkan oleh Kuroko yang bergerak-gerak gelisah seperti seorang bocah yang meminta dibelikan mainan kepada orangtuanya.

"Tetsuya."

"Mm?" Kuroko berhenti merengek dan menengokkan kepalanya ke arah Akashi.

Ekspresi Kuroko sekarang benar-benar terlihat imut membuat Akashi dengan susah payah menahan diri untuk tidak langsung menerkamnya.

"Aku tak punya milkshake sekarang, tapi aku bisa memberimu sesuatu yang mirip."

"Benarkah?"

Menyeringai, Akashi berhasil memberikan umpan. Melihat sang kekasih yang kini duduk manis di atas ranjang dengan pandang penuh harap membuatnya tambah bersemangat.

"Ya, kemarilah." Ujar Akashi sembari menepuk pangkuannya.

Kuroko menurut dan melangkahkan kakinya menuju pemuda bersurai merah terang itu. Dengan santai mendudukkan diri di pangkuan Akashi dan mengalungkan tangannya di leher sang dominan. Tangan Akashi pun tentu saja otomatis bertengger di pinggang ramping Kuroko.

"Mana, Sei-kun?"

"Hmm bersabarlah sebentar."

Akashi mengecup pelan bibir Kuroko membuat sang phantom merengut, namun akhirnya memejamkan mata dan membuka mulutnya, menuntut ciuman yang lebih dalam. Batin Akashi bersorak riang dan dengan senang hati menuruti tuntutan itu. Kuroko yang mabuk benar-benar berada di level yang berbeda. Kecipak basah mulai terdengar dari pergulatan lidah yang mereka lakukan.

"Keluarkan lidahmu." Akashi menyesap lidah Kuroko yang terjulur, membuat kekasihnya itu melenguh dan mengeratkan remasan pada surai merahnya.

"Mhmpuaah--"

Pemuda baby blue itu mendongak bersamaan dengan lepasnya tautan panas di antara keduanya. Kecupan Akashi berpindah pada leher jenjang sang kekasih tercinta. Tangannya bergerak membuka celana beserta dalaman Kuroko hingga tak bersisa lalu meremas bongkahan pantat yang terasa pas di tangannya itu.

Menyudahi gagahannya terhadap leher Kuroko, Akashi menyodorkan jemari tangan kanannya ke hadapan mulut mungil sang pemuda bersurai biru.

"Jilat ini, Tetsuya." Titahnya.

Lagi-lagi Kuroko hanya bisa menurut dan mulai menjilati serta mengemut jari-jari Akashi layaknya ia memakan permen lollipop.

"Good boy~"

"Mhmm.."

"Itu sudah cukup."

Kuroko melepaskan kulumannya pada jari Akashi. Setan merah itu kembali menautkan ciuman panas di antara mereka. Jemarinya yang telah basah oleh saliva ia bawa mendekati lubang anal Kuroko. Mengelusnya pelan dan perlahan memasukkan satu jari ke dalam sana, membuat pemuda bersurai biru muda itu berjengit.

"Mmnh!!"

Tautan lidah mereka terlepas. Dilepas dengan sengaja oleh Akashi lebih tepatnya. Sang dominan ingin mendengarkan desahan kekasihnya dengan lebih jelas.

"Mmh-- ahnn~"

Saat merasa bahwa Kuroko sudah mulai terbiasa, Akashi pun menambahkan jari kedua. Membuat gerakan menggunting sembari mencari titik nikmat sang submissive.

"Ahhn! S-Sei-kun mmh--"

"Di sana ya?"

"Nggh-ahh!!"

Akashi terkekeh dan memberikan kecupan pada pipi kemerahan Kuroko. Pemuda baby blue itu kembali mendesah keras saat Akashi menambahkan jari ketiga.

"Apa kau sudah siap menerima pengganti milkshake mu, Tetsuya?"

Mengangguk dengan antusias, Kuroko tak bisa fokus mendengarkan apa yang dikatakan oleh kekasih merahnya. Ia hanya menangkap kata "milkshake" dan otomatis mengiyakan apapun itu.

"Aku akan memberikan pengganti milkshakenya ke dalam sini."

Kuroko mengangguk.

"Apa kau ingin menikmati 'milkshake' ini sambil melihat pemandangan pantai?"

Kuroko mengangguk lagi.

"As you wish baby~"

Akashi menggendong tubuh Kuroko ala Koala dan membawanya mendekati jendela kamar mereka. Ia menurunkan dan membuat sang baby blue menghadap ke arah jendela besar itu, memeluknya dari belakang. Pemandangan indah pantai di malam hari langsung menyapa indera penglihatan mereka.

"Kau menyukainya?"

"Mhmm, di mana milkshake ku?"

"Tetsuya tidak sabaran ya. Berpegangan di sini."

Pemuda merah itu menuntun Kuroko untuk menungging dan berpegangan pada jendela. Ia mengocok kejantanan nya sendiri tepat di hadapan pantat Kuroko, berusaha melumurinya dengan saliva Kuroko yang masih tertinggal pada jemarinya. Cairan pre-cum pun keluar dan membuat benda itu semakin licin.

"Aku akan masuk, Tetsuya."

"Ahn!! Nnghh!"

Leader Kisedai itu dengan penuh kehati-hatian mulai memasukkan penis nya. Ia tak ingin terlalu terburu-buru karena mereka tidak menggunakan pelumas ataupun kondom dalam kegiatan mereka kali ini.

"Sei-kun ahh!"

"Hhh-- Sial! Ini terlalu uhh-" Akashi menggeram rendah, ia mendiamkan pinggangnya sebentar saat dirasa keseluruhan juniornya sudah masuk dengan sempurna.

Tangan Akashi bergerilya menyapu setiap lekukan tubuh pujaan hatinya. Salah satu tangannya berlabuh pada nipple sang submissive, dan satunya lagi menjadi sibuk memanja kejantanan Kuroko. Bibirnya pun tak tinggal diam, ikut mengabsen setiap inchi tubuh Kuroko yang dapat dijangkaunya.

Lenguhan demi lenguhan keluar dari bibir plum Kuroko. Pinggang Akashi pun mulai beraksi dengan kegiatan menumbuk titik nikmat sang baby blue.

"Mnmhh-- Sei-Kun Sei-kun!"

"Mh-kau akan segera menerima 'milkshake' mu, Tetsuya."

Akashi semakin gencar menggempur lubang Kuroko. Mereka sama-sama telah mencapai puncaknya. Desahan keras Kuroko terdengar saat ia keluar mengotori jendela di hadapannya. Lubangnya juga terasa penuh oleh 'milkshake' yang diberikan oleh sang dominan. Kakinya kini lemas tak bertenaga.

"Bagaimana rasanya hm?"

"Mmhm..."

"Apa kau terlalu menyukainya hingga tak lagi bisa berkata-kata?"

Kuroko bisa saja terjatuh ke lantai jika Akashi tidak kembali menggendongnya. Sekarang ia digendong ala bridal dan dibawa menuju ke atas ranjang.

"Lanjut untuk ronde kedua, baby boy~" Pemiliki surai merah menyala itu membaringkan Kuroko dengan lembut lalu menindihnya. Bersiap untuk melanjutkan malam panas mereka.

--
Tbc

Karena kemaren banyak yang minta AkaKuro, jadi hari ini double up aja sekalian~

Selamat bermalam jumat👀

NandodemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang