18. Sangat diluar Ekspetasi

815 147 31
                                    

Sepertinya Eunha telah dibuat terlanjur gugup untuk memulai tugasnya di rumah sakit hari ini. Apalagi lagi alasannya yang menyebabkan Eunha begitu kalau bukan karena perawat ruangan tadilah yang bicara soal sosok orang tua Jungkook.

Dilain sisi Eunha pun jadi ingin turut menyampaikan hal ini kepada Jungkook, oh tapi tidak mungkin-- terlebih lagi Jungkook pasti sudah mulai sibuk di dalam ruangan operasi. Hingga pada akhirnya Eunha pun terlanjur pasrah kalau sampai ada 'sesuatu' yang terjadi diluar ekspetasi sebelumnya

"Eunha? Kamu udah sehat?"

Nyaris saja Eunha sejenak melamun karena kepasrahannya tersebut. Akan tetapi kehadiran Mingyu yang tiba-tiba saja muncul dari balik pintu masuk ruangan mahasiswa cepat membuat Eunha tersadarkan

"I--iya udah Ming, Alhamdulillah." Ujar Eunha sembari bangun dari posisi santainya

"Ohiya atuh Alhamdulillah kalau udah sembuh mah, tapi btw gimana boneka Rilakkuma nya gak kamu buang kan ha? Hahaha."

Namun dikala Mingyu yang seolah sengaja mengingatkan 'moment' dimana dirinya menyatakan perasaan kepada Eunha, seketika Eunha malah jadi dibuat kikuk.

"........"

"Hm? Oh udah dibuang ya ha?"

"Eh, E--nggak atuh ming, Aku simpen jadi bagian koleksi boneka Rilakkuma aku dong hehehe."

Secepat itu Mingyu menjawab pertanyaannya sendiiri. Hingga pada akhirnya Eunha pun mencoba melupakan 'moment' tersebut seolah tak pernah terjadi apa-apa.

Tapi seusai itu entah apa maksud Mingyu sesungguhnya-- dikala Eunha sedang mencoba tak memikirkan lagi soal perasaan Mingyu, Mingyu malah seolah mencoba agar Eunha peduli akan perasaanya..

Dengan tanpa bebannya Mingyu spontan berksta,

"Si dokter tau kita sekarang dines dalam shift yang sama?"

"Hm? Mas Jungkook gak aku kasih tau sih hari ini aku satu shift sama siapa-siapanya ming."

"Cie, -Mas- ya sekarang panggilan sayangnya?"

"Loh?! gaksalah dong kan dia emang lebih tua daripada aku."

"Galak ya sekarang kamu ha. Kayak dia yang suka uring-uringan kalau aku bantuin dia ganti balutan luka pasien. HAHA."

"Hah? Maksud kamu apasih Ming-- galucu."

"Tuh kan makin galak. Iya-iya maafin ya ibu dokter bedah."

"Aku perawat Ming, bukan dokter."

Savage. Dari ucapan Mingyu yang terkahir itu bisa ditebak dengan betul kalau sebenarnya Mingyu sedang menyebut Jungkook akan tetapi tidak dengan namanya.

Seketika Eunha pun memasang wajah badmood. Tapi ia pun turut menarik nafasnya panjang, mencoba rileks untuk menghadapi hal yang lagi-lagi kini hadir diluar ekspetasinya

"Cie beneran marah ya? Maaf atuh."

"Hah, udahlah ming fokus dines aja sekarang kita."

Intinya, Eunha memang harus benar-benar fokus hari ini. Atau kalau tidak.... Bisa jadi hubungan antara dirinya dan Jungkook akan terancam.

-------

"Mingyu periksa tanda-tanda vital pasien kamar 01 sampai dengan kamar 04 ya. Terus Eunha pasien kamar 05 sampai kamar 08 oke."

Seusai melakukan timbang terima pasien dengan perawat shift malam, maka kini saatnya Mingyu dan Eunha ditugaskan ooeh perawat ruangan untuk bantu memeriksa semua tanda-tanda vital meliputi Tekanan darah,  nadi, suhu dan respirasi.

Perebut Rasa [ Eunha - Jungkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang