24. Semua terasa haru

631 92 33
                                    

"Dasar Bangs*t emang! Udahlah Mas juga bilang yang kayak gitu mah gak usah dianggap temen."

"Heh! Mass! Gakboleh ngomong kasar!! Neng bilangin ke Mama mau?!?!?"

Jungkook benar dibuat emosi usai melihat update-an Mingyu di Instagram yang seakan mengabaikan dan membohongi Eunha sebagai temannya . Dimana kini jika Jungkook mengkaitkan cerita Eunha sebelumnya yang mengatakan orangtua Mingyu sedang sakit rasanya hal itu jadi tidaklah masuk akal.

"Gimana gak kesel atuh, Ada juga yah yang berani bohongin kamu neng. Kalau bener temen ya gak akan gitu, Yakin dia gakbisa bantuin kamu karena dia urus ortunya yang sakit? Hm?" Ujar Jungkook sambil mengerenyitkan dahinya, ia pun berusaha meredam emosi yang rasanya tadi jadi ingin meledak-ledak

"Mas... Gak boleh soudzon ih. Kalau orangtuanya emang beneran sakit gimana? Sebenernya kalau lagi ada urusan gitu kan gak harus terus nampakin kesedihan. Ya kayak mas Jungkook kemarin misalnya, Mama sakit tapi Mas tetep keliatan ceria di depan aku supaya aku semangat sembuh." Tegur Eunha kepada Jungkook

Dan Jungkook pun seakan diberi wejangan singkat oleh Eunha ia lantas jadi tertegun meratapi kata yang tadi keluar dari mulutnya sendiri. Namun ditengah tertegunnya Jungkook tersebut tanpa diduga sebelumnya tiba-tiba saja Eunha berkata,

"Hm, Apa jangan-jangan Mas cemburu sama ah siapa itu--- si Koassnya? Oh mbak Sana ya namanya. Dia mantan gebetan Mas ya ternyata? Huh, si Mas mah bilang aja kali kalau masih nyimpen rasa sama dia, jadi karena saking cemburunya Mas, Mas jadi jelekin Mingyu."

Tak menyangka Eunha jadi berkata seperti itu, Jungkook menatap Eunha dengan tatapan tajamnya namun hak tersebut hanyalah berlangsung sekitar beberapa detik saja hingga pada akhirnya Eunha memasang ekspresi wajah yang memelas dan berkata "Maaf- mas..."

Jungkook menghela nafasnya, tangan kanannya lalu seraya mengacak kecil rambut Eunha. Dengan niatan mengalihkan topik pembicaraan yang bisa saja jika dilanjutkan malah akan memjadi masalah baru, Jungkook menggoda Eunha sampai-sampai Eunha dibuat geli,

"Ampuun, Mas mah cintanya sayangnya cuma sama kamu doang kali neng. Gak percaya? Tuh tanya sama bulan bintang diatas langit."

"Ihhh, Mas kok jadi gombal amat si-- gelik aku dengernya. Udah yuk ah sekarang kita masuk kedalem rumah aja."

"Hahaha iya-iya neng, tapi lucu juga ya kalau liat kamu ngambeknya kayak gini."

Melihat reaksi Eunha, Jungkook bak dibuat kegirangan. Jungkook tertawa lalu karena gemas juga ia kembali sepercik mengacak-acak rambut Eunha. Hingga pada akhirnya mereka pun turun dari dalam mobil dan Jungkooklah yang sibuk untuk mengangkut koper milik Eunha yang dimana isinya kebutuhan Eunha selama dirumah sakit kemarin.

Eunha pun berjalan terlebih dahulu menuju pintu masuk sementara Jungkook dibelakang sambil mendorong koper milik Eunha yang tadi dia ambil dari bagasi belakang mobilnya tersebut.

Namun ketika Eunha hendak mengetuk pintu dan Jungkook mengucapkan salam tiba-tiba saja ada seorang driver ojek online berhenti di depan pintu pagar rumahnya.

"Permisi, Maaf mbak-Mas.. ini benar kan dengan rumahnya bapak Jinitra?" Tanya driver itu usai turun dari motornya dan menghampiri Eunha serta Jungkook sambil membawa kantung plastik kecil ditangannya

"I-iya Mas betul, Jinitra kakak saya. Tapi memangnya kenapa ya? Dia pesen makanan kah?" Tanya Eunha kepada seorang driver itu menyangka kalau Jin baru saja memesan makanan lewat aplikasi ojek online tersebut

"Oh, bukan makanan mbak. Tapi i-ini tadi pak Jinitra pesan obat. Ini obatnya dan total harga sama ongkirnya jadi dua ratus tiga puluh ribu." Ujar sang driver tersebut sambil memberikan kantung plastiknya kepada Eunha

Perebut Rasa [ Eunha - Jungkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang