The Doer [Hiatus]

11. Merasa Familiar

Jangan jadi silent readers ya. Spam komen+vote buat tinggalin jejak! Krisar/ada typo kasi tau. Oke sama-sama^^

"Aw, sa–––" kata-katanya terpotong begitu ia menoleh ke atas dan melihat siapa orang yang dirinya tabrak.

"–––kit." Raisha meneguk ludah saking tegangnya. Jantungnya berdegup kencang, menandakan bahwa saat ini ia benar-benar terkejut.

Lelaki itu pun sama terkejutnya dengan Raisha. Postur tubuhnya yang jauh di atas Raisha membuatnya tidak terjatuh. Ia menatap perempuan di bawah yang tengah menatapnya dengan pandangan terkejut, lalu mengulurkan tangan padanya. "Raisha? Hei, nggak apa-apa?"

Raisha segera menerima uluran tangan itu kemudian bangkit dari posisi terjatuhnya. Ia pun menggelengkan kepala sambil merapikan seragam yang dirinya kenakan. "Nggak kok, nggak apa-apa. Makasih ya."

"Syukurlah," balas lelaki itu yang ternyata Yoga, murid angkatan baru dari kelas 10 IPS 3. Ia merasa lega karena perempuan di depannya ini tidak kenapa-kenapa, karena kalau ada bagian tubuhnya yang sakit, ia harus mengantarkannya menuju UKS sekolah sebagai bentuk tanggung jawab.

"Lo––m-maksudnya, kamu anak kelas mana? Kok kayaknya aku nggak pernah lihat, ya?" tanya Raisha basa-basi.

"Oh? Gue anak 10 IPS 3," ujar Yoga sambil menoleh ke pintu masuk kelas 10 IPS 3 yang berada tak jauh di depan keduanya. Raisha turut menoleh dan menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Kalau lo?"

Anjir, berani banget nih anak pakai lo-gue. Apa dia nggak tahu kalau itu dilarang?! batin Raisha gregetan. Ternyata, ada yang lebih parah darinya.

"Hei, mikirin apa?" tanya Yoga mengernyitkan dahi melihat Raisha yang malah melamun saat ia bertanya.

Raisha pun tersadar dari lamunannya, dengan gelagapan dia malah bertanya balik. "E-eh, apa? Nanya apa tadi??"

"Lo anak kelas mana?"

"Oh, aku anak kelas 10 IPS 2."

"Wah? Kalo gitu, kita sebelahan dong kelasnya." Yoga tersenyum hingga membuat lesung pipinya muncul. Benar-benar tidak disangka, kelas mereka selama ini ternyata bersebelahan.

Raisha mengangguk dan turut tersenyum paksa sebagai jawaban. Sebenarnya, ia sudah tidak kuat berlama-lama lagi. Ia ingin segera menuju ke kelasnya lalu menjitak Mika dan Koi habis-habisan. Untungnya, Yoga tidak bertanya-tanya lebih lanjut dan memilih untuk mengakhiri pertemuan singkat itu.

"Kalo gitu, gue masuk kelas dulu. Bentar lagi bel masuk bunyi," pamit Yoga lalu beranjak menuju kelasnya. Raisha hanya menurut dan turut pamit untuk pergi menuju kelas.

Kedua orang itu pun sama-sama berlalu meninggalkan satu sama lain. Entah perasaan apa yang saat ini Raisha rasakan, tetapi menurutnya ini cukup aneh.